Selasa, 31 Desember 2013

Noni Kembang Api


“Dhuarrr..!!!!” gempar sura memecah angkasa, menggelegar dan memekakkan telinga itu membuat Noni tertawa-tawa. Gadis kecil itu pipinya terlihat seperti tomat saat tertawa lepas lepas menampakkan kepuasan luar biasa ketika petasan yang ia sulut meledak dengan sempurna.

Sementara aku sibuk berjongkok dan menggelungkan badan, mencari tempat sejauh yang bisa kujangkau sembari menutup telinga rapat-rapat dengan dua jari telunjuk. Tawa Noni semakin tumpah berderai melihat tingkahku. Padahal bukan sekali dua kali ia melihatku seperti ini tapi sudah berulang kali, ia tetap saja tertawa.

“Dasar Rijal, anak laki-laki penakut..!! hiiii..” Olok-olok Noni sambil menjulurkan lidah. Sebal sekali aku melihatnya. Aku tahu tinggal di kampung sentra pembuat petasan ini, bagi orang yang takut suara ledakan adalah seseuatu yang pantas ditertawakan, diolok-olok dan dihina habis-habisan.
Aku sebal dan malu. Kenapa tidak bisa seperti Noni, yang gendang telinganya seolah kebal dengan suara ledakan yang bagiku luar biasa keras. Dia seumur denganku, sama-sama sembilan tahun tapi dia sudah berani menyalakan petasan sendiri semenjak usia 7 tahun..ckckck.. bukan hal yang anek sih di kampung kami. Salah satu kampung di kota Jombang. Kampung yang diingat orang sebagai kampung petasan. Hmm bagaimana tidak, kata orang-orang, petasan produksi kampung kami ini sangat tokcer. Sehingga banyak orang dari berbagai sudut kota Jombang dan bahkan kota-kota lain seprti Gresik, Tuban dan Surabaya sengaja pergi ke kampung kami untuk membeli racikan bubuk petasan original buatan penduduk kampung kami untuk keperluan lebaran dan tahun baru.

“Rijal!! Hey.. ini buat kamu!” Sebuah benda kecil serupa kertas gulung arisan, namun agak tebal gulungannya itu dilemparkan ke tempatkau berjongkok. Tepat jatuh di sebelah kelingkingku. Kontan aku berteriak histeris dan lari tunggang langgang menuju rumahku.

“Emaaakkk!!” Aku berteriak dan sudah pasti pucat pasi. Sementara Noni tertawa-tawa memegangi perutnya. Dari kejauhan terlihat pipinya semakin semerah tomat matang saking puasnya dia tertawa. Petasan kecil yang dia lemparkan pedakau tadi tidak meledak. Rupanya dia tahu bahwa petasan itu busung[1], tetapi dengan sengaja melempar kepadaku dalam keadaan dinyalakan buat menakut-nakuti aku yang benci sekali degan ledakan petasan. ‘Semoga saja dia terkencing-kencing dan dimarahi ibunya karena membuat celana kotor dan pesing’ bathinku merutuk dengan amat kesal.

“Kita pindah dari kampung ini ya, Mak! Aku benci sama Noni, aku benci suara petasan dan orang-orang yang selalu tertawa saat membuat ledakan hu hu hu.. “ aku menangis dan meminta sesuatu yang berulang kali kuminta kepada Emak Bapak. Emak lagi-lagi hanya mengelus kepalaku.

Tentu saja nggak semudah itu untuk pindah tempat tinggal. Bapak bekerja di Pabrik kayu tak jauh dari kampung kami. Sementara kami tinggal di rumah warisan turun temurun dari Mbahkung, bapaknya emak.
“Tunggu saja kelak kalau kamu lulus SD, le[2]... kamu bisa sekolah di kota lain atau tinggal di pesantren..” tiba-tiba Bapak menanggapi permintaanku. Mataku berbinar, wah boleh juga itu. Tak mengapa jika tidak bisa pindah rumah, asalkan bisa jauh-jauh dari kampung ini... dan Noni!.
***

Sebenarnya aku bukan benci sekali dengan Noni. Dia itu cantik sekali, aku suka sekali melihat wajahnya yang putih dan langsung berubah merah saat dia tertawa atau malu karena diledek. Hahaha.. sejak kecil akupun suka bermain dengan dia. Karena dia anak seumuran yang paling dekat jarak rumahnya dengan rumahku. Dia suka banyak bicara bercerita apa saja, aku suka mendengarkan sambil melihat warna-warna wajahnya yang berubah-ubah lucu dan menarik sekali.

Oh iya namanya sih sebenarnya bukan Noni. Orang-orang saja yang suka memanggilnya begitu. Karena dia agak berbeda dengan kebanyakan anak-anak di kampung kami. Rambutnya coklat bergelung-gelung seperti orang yang baru saja memakai rol. Tapi kata emak, itu rambutnya Noni asli buatan Gusti Allah, bukan karena dirol seperti gadis-gadis dewasa yang ingin rambutnya tidak terlihat lurus. Ingin rambutnya bisa seperti Noni.

Iya, kata Emak, dia itu mirip Noni Belanda jaman dulu. Putih dan rambutnya bergelung-gelung seperti gulungan ombak. Nama asli Noni adalah Cahaya Kusuma Astuti. Orang taunya seringnya memanggilnya dengan sebutan Yaya. Tapi kalau dikampung ini ditanyakan mana anak yang bernama Yaya? Niscaya jarang orang yang tahu. Tapi kalau ditanyakan mana anak bernama Noni? Semua orang akan menunjuk rumah Haji Diran.

Rabu, 25 Desember 2013

Kue Singkong Wortel Panggang


Iseng-iseng... singkong kemarin sisa membuat kue lumpur singkong parut, saya olah lagi dengan bahan-bahan yang ada di rumah, alhamdulillah hasilnya enak, enggak tahu dinamakan kue apa? kue lumpur tapi enggak begitu lembut, wingko tapi nggak begitu padat, cake juga nggak begitu mengembang :D. Tapi rasanya gurih manis enak kok jadi pede mosting respenya ^^

Resepnya tadi :
-Singkong parut 1/4 kg (1 buah singkong ukuran agak kecil saja) 
-Mentaga 100 gram
-Wortel 1 buah ukuran sedang (diserut kecil)
-Gula 1 ons
-Telur 2 butir
-Baking powder 1/4 sdt
-Vanili 1/4 sdt
-Keju parut 50 gram
-Terigu 1 sdm
-Chocochip sesuai selera
-Garam secukupnya.


Caranya :

Selasa, 24 Desember 2013

Lumpia Isi Sayuran

Resep nyoba-nyoba saja, karena saya kurang suka Risoles atau lumpia yang isinya wortel yang dibikin semacam rogut itu loh, yang masaknya dicampurin tepung sama susu, bukannya tak suka wortelnya tapi tepung sama susu itu yang agak-agak tidak cocok sama lidah saya yang semenjak kecil selalu nek sama susu. Jadi saya bikin yang murah meriah dan juga pas sama selera lidah hehe

Resep isinya :
-Taoge alias kecambah, dikit saja, saya kemarin beli cuman 1500an dapat 3 bungkus kecil
-Wortel diserut halus.
-Tambahkan sosis atau suwiran daging ayam jika ada, kalau nggak ada yang sayuran saja sudah enak^^
-Daun bawang 1 tangkai saja.

Bumbunya :
-2 siung bawang merah.
-1 siung bawang putih.
-Merica beberapa butir, atau merica bubuk secukupnhya
-Beberap iris Lengkuas.
-Gula, aram secukupnya.
Jadi untuk mempermudah mengingat adalah bumbu sop ditambahin lengkuas dikit gitu aja.

Kulitnya :

Penolong Anak-anak Yatim

Kembali lagi menulis tentang -Keajaiban Cinta- yang nyata saya jumpai di lingkungan dekat tempat tinggal saya.

Terkadang kita bilang film atau sinetron itu lebay. Begitu juga novel-novel romance buah imaji para penulis. Novel harus dimirip-miripkan fakta, sementara fakta kehidupan sendiri terkadang jauh lebih lebay dan tidak masuk akal melebihi sinetron maupun novel.

Saya akan menceritakan satu kisah seseorang lagi dengan nama samaran. Karena tidak semua orang bersedia kisahnya dinarsiskan.

Seorang perempuan sebut saja namanya Mbak Ika, dia perempuan yang dianugerahi wajah yang awet muda. Saat berumah tangga selalu mengalami kegagalan saat mencoba kontrasepsi, jadilah dia beruntun punya anak dengan jarak yang rapat sampai 5 orang anak. Kejadian yang membuat dia kadang jadi bahan nyinyiran orang, bahkan bidan-bidan posyandu agak-agak mencibir. namun si mbak Ika termasuk eazy going yang lebih suka tersenyum daripada meratapi nasib. Hidup terus bergerak bukan? dia mengasuh anak-anaknya -yang pasti riweh dan melelahkan itu, 5 anak-anak gitu loh, yang balita masih ada sejumlah 3 anak kalau nggak salah-.

Senin, 23 Desember 2013

Kue Lumpur dari Singkong Parut

Dapet resep dari teman lama. Teman pesantren yang kebetulan sekarang ketemu lagi di Facebook, namanya Ais Kumala. Yah ketemu sudah jadi emak-emak, bahasannya gak jauh-jauh dari urusan dapur. Posting status dan aplod foto pamer masakan atau kue sudah menjadi kebiasaan.. enak banget kan abis itu nanya resep dan praktek. Manfaat banget deh facebook kalau buat nyari resep, bisa nanya-nanya langsung secara detil kepada yang sudah pernah praktek.

kebetulan Kue lumpyr yang diaplod fotonya sama teman saya ini bahannya murah meriah. Jadi langsung praktek deh gak pake mikir lama hehe..

Langsung saja ini resepnya, Saya bikinnya setengah resep dari yang diberikan teman saya,

-1/2 kg singkong parut (cuma 2 batang singkong kecil, kalau gede mungkin cuma 1)
-Santan 1 gelas.
-Mentega 1ons
-Gula 1/2 ons (ditambahin juga boleh kalau kurang manis, saya kemarin namabhin dikit)
-2 butir telur
-Vanili sepucuk sendok teh.
-Garam secukupnya.

Caranya :
-Telur dimixer sampai mengembang.
-Santan, mentega, gula direbus sampai mendidih.
-Parutan singkong agak diperas dibuang airnya, (setiap olahan singkong parut buat apa saja selalu saya peras, soalnya kalau nggak diperas ada rasa pahit-pahitnya).
-Semua bahan dicampur (garam vanili jangan lupa!) dan dipanggang dalam cetakan, sebelumnya cetakan dioles mentega, jangan lupa apinya kecil saja, karena nyetaknya seperti kue lumpur, nggak usah dibalik, ohya lebih baik ditutup agar panasnya cepat merata dan lebih cepat matang bagian atasnya.
-Tunggu sampai matang dan angkat.

Begini penampakannya kalau sudah matang, enak banget^^..

Selasa, 17 Desember 2013

KALIMAT SAFIYYAH


Karena apa...
Satu jiwa harus berbangga
Selayak rona kokohkan cakrawala

Apakah titisan garis darah?
Pantaskah menjadi alasan...
Untuk mendongakkan kepala
Paras semerdu untaian pelangi...
Bukankah titipan semata?

Kilau dunia semegah istana...
Tak kan bisa membeli sejatinya syurga.
Dan, mungkin
Kuasa menjadi nahkoda.
Kan berakhir saat kapal berlabuh di dermaga

Adakah lebih bermakna?
Menggores maha karya.
Dengan arsir prestasi.
Pada lembar-lembar jati diri.

Hingga dunia mengakui,
‘Aku adalah aku’....
Seraya menjawab pertanyaan mereka.
Dengan kalimat Safiyyah binti Huyay
“Aku adalah istri Muhammad,
Bapakku Musa dan pamanku Harun”
(*)

Minggu, 15 Desember 2013

Pengumuman Pemenang Kuis dan Giveaway Novel Duet Teatrikal Hati

Alhamdulillah tiba juga hari ini 15 desember 2013, saatnya memenuhi janji untuk mengumumkan pada tanggal peserta kuis yang kami adakan untuk syukuran novel kami kemarin. Langsung saja, setelah melakukan proses penjurian yang insyaAllah seobyektif mungkin, berikut kami umumkan pemenang kuis dan giveawai novel duet #TeatrikalHati.

Via Facebook, berdasarkan penilaian mbak Rantau Anggun (Copas dari note facebook beliau):
1. Pemenang dengan berbagi foto kaver dan jawaban kuis terbanyak : ALISA KENING
Ini kemenangan mutlak ya, dengan 3 kali upload kaver, 3 kali jawaban kuis, 66 kali berbagi foto
2. Pemenang dengan jawaban kuis paling unik : CHI YENNESY DAMAYANTI
Semuanya terpenuhi, upload foto, penyematan tanda pagar Kuis Teatrikal Hati dan jawaban kuis. Poin uniknya, selain pada penyajian yang melalui notes (catatan fb), juga pada nilai inspiratif jawaban. Apalagi makna buah durian bagi Chi sangat sesuai dengan nilai-nilai kemuliaan wanita, yang kami usung dalam Novel #TeatrikalHati. Adapun link jawaban kuis Chi yang kami anggap unik itu ada di sini ya : https://www.facebook.com/notes/chi-yennesy-damayanti/durian-kakek-postingan-bbmfilosofi-kuisteatrikalhati/10151857771817426
3. Pemenang dari pilihan acak juri : ASTRI NARDI
Saya menggunting kertas-kertas kecil, bertuliskan nomor urut peserta sesuai urutan pada catatan Daftar Peserta #KuisTeatrikalHati. Kemudian menggulung kertas-kertas itu, mengacaknya dan merem waktu memilih. Muncul angka 10, saya cocokkan, itu nomor urut untuk Mbak Astri

Via Blog, pantun-pantun ter-memikat adalah para pemilik pantun di bawah ini :
1. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur
    Menyaksikan mentari pagi dan embun luruh di daun
    Jika ingin hati terhibur sekaligus bertafakur
    Baca dulu Teatrikal Hati karya Binta dan Rantau Anggun

Rabu, 11 Desember 2013

Data Peserta Kuis FB, Twitter dan GA Blog novel duet #TeatrikalHati

Alhamdulillah sudah selesai priode #KuisTeatrikalHati yang kami adakan kemarin pada tanggal 10 Desember 2013. Berikut adalah daftar nama-nama pesertanya :

Via Facebook, copas rekap mbak Anggun : https://www.facebook.com/notes/rantau-anggun/daftar-peserta-kuisteatrikalhati-via-fesbuk/10153564724550207

1. Luckty Giyan Sukarno (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 7 kali berbagi)
2. Nikmatus Solikha (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 11 kali berbagi)
3. Avizena Zen (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
4. Nyi Penengah Dewanti (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
5. Paryadi Ascarya (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
6. Abu Fachri (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
7. Juwiita Lamonised (2 kali upload foto, 2 kali jawaban kuis, 1 kali berbagi)
8. Alisa Kening (3 kali upload kaver, 3 kali jawaban kuis, 66 kali berbagi)
9. Fenita Penot (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 1 kali berbagi)
10. Astri Nardi (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
11. Rati Pramita (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
12. Esti Sulistyawan (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
13. Tuti Adhayati (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
14. Muna Sungkar (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)
15. Chi Yennesy Damayanti (1 kali menulis catatan dengan upload kaver di dalamnya)
16. Eyi Darmawati (1 kali upload kaver, 1 kali jawaban kuis, 0 kali berbagi)


Via GA Blog :
1. Hanna M Zwan ( 1 pantun)
2. Belalang Cerewet ( 5 pantun)
3. The Others (1 pantun)
4. Nikmatus Soliha ( 9 pantun)
5. Ragil Kuning (1 pantun)
6. No name ( 1 pantun) *kayaknya blog iseng nih yee.. :D *
7. Fenita Gustini (8 pantun)
8. Atria sartika (1 pantun)
9. Selvia Sari (1 pantun)
10. Izzah Annisa (6 pantun)
11. Blogs of Hariyanto (3 pantun)
12. Dwi Aprliy (1 pantun)
13. Emakimut (6 pantun)
14. Uniek Kaswarganti (3 pantun)
15. Faiza Thoifur ( 6 pantun)

Selasa, 10 Desember 2013

Cinta dan Hemodialisa

Kata mbak Riawani Elyta : "Ada banyak kisah nyata tentang keajaiban cinta di sekeliling kita, tentang cinta seorang suami pada istri yang mengalami kecacatan mental, tentang cinta seorang pengemis yang sanggup menembus kobaran api demi menyelamatkan kucing-kucing yang terperangkap dalam gedung. Tentang kasih sayang seekor hewan pada majikannya yang sudah tiada hingga ia sanggup menziarahi makam majikannya setiap hari.. dan lain sebagainya.."

Dan agaknya saya juga punya kisahnya. Bukan kisah tentang saya sih, tapi kisah orang lain, sebut saja namanya Hanif dan Zulfa. Nama yang saya samarkan tentu saja, untuk menghormati privasi.. yeaaa karena nggak semua orang itu  suka kisahnya dinarsiskan orang lain tanpa ijin hehe..

Tahukah anda tentang hemodialisa?

Selasa, 03 Desember 2013

Ucapan Terima Kasih yang Tak Tercetak Dalam Buku #TeatrikalHati

Alhamdulillah buku #TeatrikalHati sudah datang kemarin diantar pak kurir..

Bahagia, senang sekali rasanya melihat penampakan fisik buku duet novel kami itu. Rasanya beda gitu ya baca dalam bentuk buku sama ketika masih dalam draft komputer kemarin. Pas masih jadi draft bolak balik ngedit sampai kayaknya buosen hehehe eh ketika jadi buku masih pengen baca-baca lagi.

Semua penampakan sangat memuaskan, dari kaver yang glosy, font tulisan yang besar, spasi lebar.. nyaman bangat deh buat pembaca yang pengelihatannya agak kabur kalau baca huruf semut, *itu loh cetakan yang terlampau kecilll biasa saya namakan huruf semut hehe..

Namun sayang sekali ada satu yang kurang... hiks.. ucapan terima kasih saya nggak dimuaaaat, cuma ada ucapan terima kasih dari pathner saya, mbak rantau Anggun. Duuh kecewa sih, tapi ya sudahlah, otoritas penerbit tidak bisa diganggu gugat sih. Tak ada gunanya juga komplen kalau buku sudah cetak dan edar. Mungkin kebijakan itu diambil buat pengiritan jumlah halaman. Ya nggak apa-apa.. saya ikhlas, kecewanya cuma sebentar, karena sudah tertutupi kebahagiaan kelengkapan lain dari buku itu. Juga kabar-kabar menyenangkan dari teman-teman yang sudah mengirimkan jepretannya pas jalan-jalan di toko buku, bahkan ada yang mengirimkan foto si #TeatrikalHati berada dalam rak buku laris, lebih dari sekedar cukup untuk mengobati kekecewaan. Untuk memperbanyak rasa syukur dan terimakasih kepada Allah SWT. Sungguh tanpa campur tangan Yang diatas, kami tak mungkin bisa merasakan episode manis ini.

Novel yang siap dihantarkan kepada pemenang kuis, para edors dan first reader, juga para pemesan :)


Oleh karena itu saya ingin postingkan disini saja deh ucapan terimakasih, yang sedianya untuk dimuat dalam buku, ini dia tulisannya.. :

Senin, 02 Desember 2013

Info-Info Lomba

Menyimpan link-link info lomba untuk dokumentasi pribadi. Namun juga smoga bermanfaat bagi yang kebetulan berkunjung.

Dikarenakan mencopas draft persyaratan lomba dari web lain beresiko kurang bagus bagi blog saya (menurut cerita teman blogger yang lebih pinter sih, katanya akan di cap buruk sebagai blog yang tukang copas hehe) padahal kan cuma mau nyimpen info saja ya...

Oke, ini lomba-lomba yang saya temukan, saya tertarik pengen ikut...

1. Lomba resensi penerbit Mahda : https://www.facebook.com/notes/penerbit-mahda/info-buku-dan-lomba-resensi-berhadiah/10152067689388685?comment_id=28773244&offset=0&total_comments=12&notif_t=note_reply

Rabu, 27 November 2013

Sejenak Mendokumentasikan Apresiasi dari Pembaca #TeatrikalHati

Diapresiasi pembaca itu rasanya sesuatu banget.
Baru beberapa hari #TeatrikalHati terbit, (tanggal 20 November kemarin) kemudian edar di tokbuk, alhamdulillah mendapatkan apresiasi yang manis.

Beberapa ingin saya dokumentasikan disini, saking senengnya ^^

Seorang sobat fesbuk nan cantik -Santi Artanti- memberikan kabar melaluli foto bahwa di Gramedia Matraman #TeatrikalHati berada pada rak buku laris. Subhanallah.. subhanallah seneng banget, makasih buat Santi.


Kemudian sms dari mbak Shabrina WS juga mengabarkan bahwa di Togamas Sidoarjo buku duet novel itu juga berada pada rak buku laris, meskipun tak disertai foto saya percaya dan makasih banget.

Duh.. subhanallah saya haru banget, Berterimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan episode manis ini. Tak lupa juga kepada mbak Rantau Anggun yang telah mengajak duet ini..

Eh, masih ada lagi sih, di Twitter kemarin juga sudah ada pembaca yang meresensii novel kami di blognya, kemudian mencolek saya dan mbak Anggun di twitter. Deg-degan awalnya saat baca resensi itu.. heuheu jujur aja saya menyiapkan hati kalau-kalau dapat kritik, kritik membangun pasti hal baik buat kami, tapi ya kalau agaknya pedas kan kudu siap-siap juga berlapang hati, instropeksi, kemudian bersikap bijak dan dewasa.. *tsaaah* :D

Selasa, 26 November 2013

Ceker Setan

Ceker setan adalah sebuatna ceker yang dimasak saking pedasnya sampai-sampai di analogikan kayak setan hehe... beberapa kali di TV saya lihat menu bernama itu. Belakangan juga di warung lesehan di jombang juga ada yang menyajikan menu tersebut.

Seperti biasa kalau naksir makanan itu saya sambil kira-kira, nebak-nebak itu bumbunya apa ya.. mikir juga caranya gimana. Kalau nggak ada tempat buat tanya resep ya saya eksperimen sendiri di rumah. Kalau sukses dan enak baru saya posting deh disini hehe...

Dan ini dia resep ceker setan ala saya :

-Ceker ayam 1/2 kilo cuci bersih.
-Cabe kecil sesuai selera, saya kemarin pake kurleb 8 buah cabe. (karena anak-anak juga doyan, kalau buat dewasa kayaknya bisa lebih banyak level cabenya deh hehe..)
-Cabe merah besar 1 biji.
-Bawang merah 4 siung.
-Bawang putih 5 siung
-Merica bubuk sepucuk sendok teh
-Jahe 2-3 ruas.
-Garam
-Kecap secukupnya.

Caranya :

Minggu, 24 November 2013

Giveaway Duet Novel #TeatrikalHati



Assalamu'alaikum...

Taraaa... Alhamdulillah yang kami nanti-nantikan 'kelahiran'nya sekarang sudah lahir juga. -Setelah kemarin sempat dag dig dug melihat hasil USG- eitss.. jangan salah sangka lagi ya temans, saya nggak lagi ngomongin USG hamil jabang bayi beneran, tapi lahirnya sebuah buku duet novel kami.
Novel yang kami tulis secara duet bersama mbak Rantau Anggun dengan pennuh perjuangan.. *tsaaah..* iyalah perjuangan, kan dikit-dikit ada juga begadangnya trus riset nyari-nyari info tentang setting cerita kami. Pake wawancara pula dengan teman blogger yang bermukim di tempat yang kami pakai sebagai lokasi cerita hehehe. Terimakasih Pak Junaedi Jun (ssst panjengan nggak perlu ikut GA ini ya, InsyaAllah kami akan mengirimkan bukti terbitnya sebagai ucapan terimakasih sedalam-dalamnya..).
Sebuah novel yang menceritakan 4 orang muslimah lintas zaman. Masing-masing mempunyai konflik tersendiri namun pada akhir cerita semua mengerucut, ada benang merah yang menautkan kisah antara 4 orang itu. Tentang pengkhianatan suami yang tak mencederai cinta istrinya, tentang usaha manusia untuk lepas dari trauma, juga tentang kepasrahan dalam menyikapi takdir dan tentu saja romansa sepasang anak manusia yang juga menjadi topik manis yang tak sekedar bumbu cerita.
Novel mengambil setting di pegunungan Wonosalam, kota penghasil durian yang sebenarnya berpotensi wisata, namun sayang agaknya kurang dapat perhatian dan 'elusan' tangan pemerintahnya hmm..

Rabu, 20 November 2013

Liku-liku Menjadi Ibu dalam Sebuah Buku.


Judul Buku : Dont Worry to be a Mommy!
Penulis : Dr Meta Hanindita
Penerbit  : Stiletto Book
Genre : Nonfiksi – Ibu dan anak.
Jumlah Halaman : 171 Halaman.
Terbit  : Cetakan pertama September 2013.

ISBN : 978-602-7572-18-8
-------------------------

Membaca buku itu terasa menyenangkan saat bisa menyelami pemikiran penulisnya yang ia tuangkan dalam rangkaian kata-kata. Dan lebih menyenangkan lagi jika menemukan fakta bahwa pemikiran saya ada yang sama dengan penulis. 

Begitulah kira-kira perasaan saya saat membaca lembar demi lembar buku bersampul merah muda itu. -Dont Worry to be a Mommy!- karya Dokter Meta Hanindita. 

Buku yang menyampaikan berbagai informasi bermanfaat seputar ibu dan anak itu juga menyertakan pengalaman pribadi penulis sebagai seorang doter sekaligus ibu baru.

Sesungguhnya kehidupan perempuan itu ketika memasuki dunia pernikahan akan langsung dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Ketika mempunyai anak, pilihan-pilihan itu semakin beragam dan terkadang saling berbenturan membentuk 2 kubu yang saling bertentangan. Seperti pilihan memberikan susu formula atau ASI, memakaikan gurita atau tidak, memakaian diapers atau clodi, sampai ditinggal kembali berkarir atau nekat resign demi lebih banyak waktu merawat buah hati. 

Minggu, 10 November 2013

Ayam Telur Puyuh Bumbu Bali

Alhamdulillah dimuat tulisan resep saya di Majalah Sekar Edisi 121 yang ternyata edisi terakhir, pada halaman pengantar redaksinya sudah pamit bahwa majalah tersebut tidak akan cetak lagi huhu..
Tulisan resep yang saya ambil dan modifikasi dari postingan blog saya disini :

Yup semoga menemukan media lain yang berkenan menerima tulisan-tulisan resep lagi ya, kalau enggak sih ya nggak apa-apa posting gratis di blog saja.. semoga tetep manfaat buat yang berkunjung :)


Rabu, 06 November 2013

Singkirkan Asbak di Rumah

Alhamdulillah ini yang ke3 kalinya, tulisan gagasan saya dimuat di jawapos edisi Sabtu tanggal 2 November 2013.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi teman yang ingin mengirimkan tulisannya bisa ke alamat email opini@jawapos.co.id. Tulisan yang mengandung IDE BARU, 150 kata (boleh lebih dikit-dikit, punya saya kemarin 187 kata). JIka dalam rentang waktu 5 hari tidak dimuat naskah dikembalikan haknya kepada penulis. Simpel, mudah dan cepat...
Silahkan mencoba.. :)

Jumat, 01 November 2013

YOGA DAN IKAN SUNGAI.

Alhamdulillah dimuat lagi di Koran Konan Radar Bojonegoro, Hari Ahad 27 Oktober 2013



Monggo yang berkenan baca... 
Dan jika ingin mengirmkan karya juga bisa dikirimkan ke alamat email kenalyan@yahoo.co.id dengan subjek Cerpen Anak. Panjang bebas seperti cerita anak pada umumnya di media lain.

YOGA DAN IKAN SUNGAI

Musim hujan datang lagi. Daun-daun dan atap rumah sering terlihat basah. Matahari juga jarang tersenyum membagikan sinarnya, sehingga Ibu sering mengeluh karena pakaian yang dicuci jarang bisa kering dengan sempurna.

Hari-hari yang kurang menyenangkan bagi Yoga dan teman-temannya. Yoga yang suka bermain bola dan gobak sodor terpaksa tidak bisa bermain karena lapangan dan halaman-halaman rumah banyak yang becek. Sementara Ibu selalu melarang bermain kotor-kotoran.

“Huh...” Yoga mendengus dengan bosan memandangi tanah becek yang tak kunjung kering. Padahal ini hari minggu, waktunya libur dan bebas bermain.

“Yoga.. Yogaaa...” terdengar teriakan kawan-kawan dari jalan depan rumah. Mereka terlihat membawa alat pancing dan melambaikan tangan dengan gembira.

“Mancing yuk, di sungai dekat sawah...!” ajak Irfan. Dalam sekajab wajah muram Yoga berubah menjadi senyum riang. Yap, tak ada main bola memancing pun jadi. Ia segera berlari ke dalam rumah mengambil alat pancing yang dibelikan Ayahnya. Setelah pamit pada Ibu diapun berlari menyusul kawan-kawannya.

Kamis, 31 Oktober 2013

Bahagia Saat Menerima Hasil USG

Setelah beberapa kali lahiran buku antologi melulu.. entahlah kayaknya sudah nggak ada rasanya yang cetar gitu saat lahiran antologi, cuman secuil karya yang berkumpul rame-rame sama tulisan buanyak teman. Saya kepingin sekali mengharap lebih tinggi mempunyai buku solo, satu buku yang isinya cuman tulisan saya doang...

Berhubung untuk mewujudkan harapan itu nggak mudah, saya pake jurus batu loncatan. Kemarin alhamdulillah meskipun juga masih berupa antologi kumpulan kisah inspiratif, tapi 75% tulisan saya, selebihnya saya lengkapi dengan meminta naskah teman-teman sesama santri. Buku itu bertajuk KISS, kisah indah seputar santri, Terbit tahun lalu. Alhamdulillah meski tidak booming tapi semoga penerbitnya nggak rugi sudah menerbitkan naskah itu ya hohoho..

Rabu, 30 Oktober 2013

Prestasi Itu Tak Melulu Harus Berupa Angka


Puas sekali melihat hasil nilai UTS Fahri. Meskipun ayahnya sempat bilang nilai-nilainya Fahri menurun... karena kelas 1 kemarin dia sering dapat angka sempurna 100.

Owalah.. nilai 90 itu sudah kereen, semua nilainya 90 keatas, cuman 1 pelajaran yang dapat nilai 82. Masih masuk standar sekolah yang harus mencapai angka 8.

Saya katakan sama Fahri, "Ini sudah bagus kok, Nak.. ibu sudah seneng yang penting berapapun nilainya didapat dengan jujur, bukan nyontek atau kerjasama dengan teman.. oke!".

Selasa, 29 Oktober 2013

Pekerjaan Setrika itu Bukan Passion..

Seorang teman pernah bilang di sms kepada saya "Eh kusangka mbak itu hobby setrika.. passionnya disana.. karena bisa setrika sambil baca buku gituh.. hehehe" teman saya ini bilang begitu soalnya dalam sebuah group kepenulisan saya pernah cerita kalau sanggup baca novel cepat karena bacanya juga bisa sambil setrika :D.

Batin saya bilang, ini orang ngeledek buanget. Mana ada sih orang punya hobby setrika kalau bukan karena terpaksa nggak ada uang untuk bayarin laundry atau ART gitu. Kalau pun ada itu merupakan makhluk jenis perempuan yang langka wkwkwk...

Bukannya saya mau menggerutu atau mengeluh lagi tentang kerjaan satu itu. Dulunya saya ogah-ogahan dan menganggap nggak penting buat setrika, paling saya strika baju suami buat kerja, seragam sekolah anak-anak sama baju kalau buat keluar rumah acara agak resmi gitu. Tapi setelah saya tahu info kesehatan (dari tivi kalau nggak salah) bahwa setrika itu penting sebagai cara membunuh kuman lapis kedua setelah mencuci dan menjemurnya. Apalagi buat pakaian-pakaian dalam, menyetrikanya bisa membunuh kuman-kuman atau virus penyebab kanker yang mengerikan buat menyebutnya saja huhu. Setelah tahu info itu saya jadi tergerak mendisiplinkan diri untuk menyetrika SEMUA baju anggota keluarga saya... termasuk daster-daster dan sarung santai yang saya pakai sehari-hari, baju-baju bermain anak-anak dan lain-lain dan yang paling saya utamakan malahan pakaian-pakaian dalam (ehm maaf bukan maksud porno loh ya^^). Dan merasakan baju yang terkena gosokan estrika beserta pengharum gitu rasanya dipakai emang lebih enak dan nyaman. 

Jumat, 25 Oktober 2013

Kompetisi Penulisan Sun Anugerah Caraka 2013 untuk Blogger

Kabar gembira! Sun Anugerah Caraka (SAC) 2013 diperpanjang! Untuk memberikan kesempatan kepada peserta yang  belum berpartisipasi dan ingin mengikuti kompetisi menulis bagi blogger, SAC 2013 diperpanjang hingga 30 Oktober 2013.  Ayo, segera kirimkan hasil karya kamu! Hadiah puluhan juta rupiah telah menanti!
SUN ANUGERAH CARAKA 2013
  • Periode: 10 Juni – 30 Oktober 2013
  • Batas pengumpulan artikel baik itu dalam bentuk hard copysoft copy maupun link  tulisan untuk  blogger pada tanggal 30 Oktober 2013 (cap pos dan email: sac13_sunlife@cognito.co.id)
  • Pemenang akan diumumkan dalam melalui www.brighterlife.co.id  Facebook Brighter Life Indonesia, twitter @brighterlifeID, dan www.sunlife.co.id.
Tema
  1. Lomba Penulisan: Perlunya Perlindungan Kesehatan untuk Keluarga
  2. Lomba Foto: Gaya Hidup Sehat
SYARAT UMUM MENGIKUTI KOMPETISI

Minggu, 20 Oktober 2013

Sinergi Keikhlasan Antara Guru, Murid dan Walimurid.

Beberapa hari yang lalu saya sempat merasa jengah dengan sebuah masalah yang terjadi dalam paguyuban (komunitas) wali murid di sekolah anak sulung saya, Fahri.

Masalah pertama, adalah saat anak-anak kami naik kelas 2 MI (SD), salah seorang wali murid mengembalikan buku paket dari sekolah karena menemukan di toko buku dengan harga yang lebih murah. Wali murid tersebut mengkalkulasi selisih harga total buku dari sekolah dan di toko kurang lebih seratusan ribu. Hmm.. padahal jika membeli di sekolah itu boleh dicicil selama 6 bulan (untuk meringankan walimurid yang ekonomi pas-pasan)

Pihak sekolah memang tidak mewajibkan membeli paket buku tersebut, namun selama ini selalu diorganisir oleh guru-guru sekolah. 

Masalah kedua terjadi lagi tak lama setelah anak-anak kami menghadapi ulangan harian. Soal-soal yang sudah diberikan nilai oleh guru-guru itu diberikan kepada murid-murid untuk dibawa pulang dan diperlihatkan kepada orang tuanya masing-masing. Kemudian ternyata ada beberapa soal yang kurang teliti mengkoreksinya dari beberapa murid. Hal itu dipermasalahkan dengan agak emosi, sampai-sampai walimurid itu meminta gurunya diganti, tak mau anaknya diajar oleh salah satu guru yang salah koreksi tersebut. Walimurid itu menilai guru tersebut kurang cakap dalam mengajar, dan dia kurang puas.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Jalan-jalan di Royal Plaza Sambil Kopdaran

Hari Minggu kemarin bener-bener hari yang menyenangkan deh.
Acara jalan-jalan ke Royal Plaza Surabaya juga bisa sekalian jadi acara janjian kopdaran bersama teman blogger, teman Fesbuk juga teman sesama penulis FLP.. 

Saya datang bersama keluarga,bersama suami, adik ipar dan 3 anak kecil, 2 anak saya Fahri dan Zahra dan juga keponakan saya Manzil. Karena ibunya manzil nggak bisa ikut maka jadilah Mbah uti (ibu saya) ikut dalam rombongan jalan-jalan itu. Sayang lah kalau keluar bawa mobil isinya cuma sedikit hehehe..



Setelah sampai di dalam Royal plaza, namanya anak-anak yang dicari dan diminta duluan adalah arena permainan. Tapi mereka termasuk suka narsis sama kayak yang lagi nulis ini qiqiqi, suka banget kalau diajak atau disuruh foto-foto. Jadi ya foto-foto dulu lah buat kenang-kenangan. Karena jarang-jarang juga kami mampir kesana kalau nggak ada barengan kepentingan lain datang ke Surabaya. 




Bersama 3 krucil yang kemrintil semua, Zahra (baju merah), Manzil (baju pink) dan Fahri (kaos biru putih)


Fahri sama Zahra berpose sejenak :)

Selasa, 15 Oktober 2013

Kakek Tua Pembersih Rumput yang Juga Berqurban


Kemarin saya sempat melihat berita tentang nenek miskin yang bisa memberikan kambing untuk Qurban Idul Adha. Nenek tersebut kondisi rumahnya jauh dari kesan mapan, pekerjaannya hanya seorang buruh tani, beliau menabung sedikit demi sedikit agar bisa membeli kambing untuk qurban. Subhanallah.. Berita yang cukup membuat haru dan salut.

Disini saya juga ingin membagikan cerita tentang tetangga saya. Hampir mirip ceritanya dengan si Nenek berhati mulia yang diliput salah satu stasiun TV itu. Kalau tetangga saya adalah seorang kakek tua, Mbah Pardi namanya, beliau hidup sendirian tanpa anak-anaknya. Anak-anaknya sama sudah berkeluarga dan kehidupan mereka sama pas-pasan juga. Semenjak muda pekerjaannya mbah Pardi adalah menjadi buruh tani dan serabutan, disuruh pekerjaan -kasar dan berat- apa saja mau. Kini di usianya yang sudah sepuh, mbah Pardi lebih suka mengembala kambing, jadi pekerjaannya setiap hari mencari rumput untuk kambing-kambingnya sembari sesekali disuruh orang untuk membersihkan halaman dan mencabuti rumput liar (saya termasuk yang sering meminta tolong beliau untuk membersihkan halaman rumah).

Tongseng Kambing Hasil Coba-coba.

Maksud hati tadi pengen bikin sate. Daging kambing sudah saya rendam dengan parutan nanas (katanya biar empuk dan menghilangkan bau prengus), kemudian saya potong-potong. Tapi ternyata saat mau menusuk-nusuk gitu kok ya maleees banget, nggak ada yang bantuin gitu loh. Jadi saya berubah haluan nggak jadi bikin sate. Daging itu saya masak tongseng yang entah bumbunya benar atau tidak. Asal mencoba saja hehehe..

Jadi tadi dapat daging kira-kira 4 ons kemudian sebagian saya masukkan frezer. Kira-kira 2 ons daging yang saya olah. Sesudah saya rendam nanas dan dipotong kecil-kecil, daging itu saya laburi garam dan saya goreng.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Bikin Brownies Tanpa Mixer Dan Oven.

Membaca postingan blog mbak Hairi Yanti (disini http://coretanyanti.wordpress.com/2013/10/10/bikin-brownies-tanpa-mixer-dan-oven/) kemarin jadi penasaran kepingin nyoba. Resep bikin kue bronis tanpa mixer dan oven. Hmm.. kan enak banget tuh, gak ribet. Saya baca kok kayaknya bahan semua ada di rumah jadi beneran prakteh deh.

Tapi ternyata bahannya ada yang kurang ukurannya. Terigu yang aslinya resep 250 gram dirumah cuma ada 200 gram. Coklat bubuk cuma ada 2 bungkus 20 gram, padahal di resepnya 50 gram.
Ya sudahlah saya males keluar rumah buat tambahan, saya eksekusi itu bahan seadanya dengan mengurangi ukuran bahan-bahan lainnya hehehe.. 

Jadi tadi resep saya adalah :
-200 gram tepung terigu.
-200 gram gula bubuk (dikurangi sesendok supaya nggak kemanisan ^^)
-40 gram coklat bubuk
-200 cc minyak Goreng (segelas belimbing ngak penuh, kurangi dikit juga hehe.. )
-200 cc air kopi sachet (yang tanpa ampas, tadi saya pakai luwak white coffe)
-2 butir telur.
-1 sdt garam
-1 sdt soda kue.

Caranya :

Jumat, 11 Oktober 2013

Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema: “Merayakan Warna-warni Indonesia” (Detlen 15 November 2013)


Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan NulisBuku.com menyelenggarakan Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema: 
“Merayakan Warna-warni Indonesia” serta Workshop Menulis - 12 Kota di Indonesia.

Kategori penulisan: Novel | Cerpen Fiksi | Cerpen Non-Fiksi | Puisi

Cara Berpartisipasi:

Ketentuan:
A. Menulis sesuai tema 'Merayakan Warna-Warni Indonesia' dalam bentuk Novel  (Fiksi), Cerpen (Fiksi), Cerita nyata (Non-Fiksi), dan Puisi yang memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan Indonesia baik ke dalam maupun luar negeri.

B. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Diketik rapi dengan komputer dengan format file Microsoft Word (.doc). Terdapat 4 Kategori Karya:

  • Kategori Novel: panjang antara 100-150 halaman A4, spasi 1, font: Times News Roman 12. Sertakan sinopsis lengkap maksimal 2 (halaman A4), margin by default.
  • Kategori Cerpen (fiksi) dan cerita nyata (Non-Fiksi): panjang tulisan 5-10 halaman A4 dengan spasi 1, Font Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.
  • Kategori Puisi: panjang tulisan 1-5 halaman A4 dengan spasi 1, Font: Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.

C. Dalam pengiriman naskah, mohon memperhatikan ketentuan berikut:
  • Email berisi 2 lampiran file (Khusus untuk kategori novel ada 3 lampiran, plus file sinopsis naskah), diantaranya: a. Formulir Pendaftaran dan surat pernyataan (Download di sini: http://goo.gl/jKGQiW     ; b. Naskah Lomba; c. Sinopsis Naskah (Khusus kategori Novel)
  • Pada judul email diisi dengan format: [Kategori] - [Judul tulisan] - [Nama Lengkap Peserta]; Contoh: Non-Fiksi - Cerita dari Banyuwangi - Ananda Bayu Satriani. Perhatikan: Satu email hanya untuk satu kategori naskah.
  • Pada bagian isi email diisi dengan judul naskah.
  • Dikirim via email ke: tulisnusantara@gmail.com.

D. Follow Twitter @tulisnusantara. Kemudian mention @tulisnusantara serta twit sinopsis naskah Anda yang telah dikirim dengan menggunakan tagar (hashtag): #TulisNusantara (Jumlah twit bebas)*

E. Periode lomba: mulai hari Sabtu, 5 Oktober hingga Jumat, 15 November 2013, naskah diterima paling lambat jam 23:59 WIB pada hari Jumat, tanggal 15 November 2013.

F. Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!

G. Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah, akan dilakukan pada acara 'Awarding Night' pada hari Sabtu, 30 November 2013 di Jakarta.

SYARAT UMUM:

Kamis, 10 Oktober 2013

Dunia Zahra, Dunia Merah Muda.

Zahra, adalah bidadari kecil saya. 
yeaaa.. ibu mana sih yang tak menyebut anak perempuannya sebagai bidadarinya? hehe.. 

Ini surat terbuka saya buat Zahra...
Meskipun untuk mengikuti sebuah even di komunitas Emak Blogger namun ini juga murni kata hati ibu buat zahra :)

Dear Zahra, smoga kelak saat kau sudah pandai membaca dan internetan, berpetualang di dunia maya (untuk hal-hal positif) juga bisa membaca tulisan ibu disini ya.

Kelahiranmu dulu sungguh membuat kami bersuka cita, Karena seolah melengkapi kebahagiaan kami setelah mempunyai kakak laki-lakimu, mas Fahri. Serasa lengkap sudah kami memliki sepasang anak laki-laki dan perempuan. 

Dulu waktu lahir ibu sempat sedih melihat wajahmu ditumbuhi banyak bulu, dua alis seolah menyatu, rambut hitam lebat dan seolah pinggiran alis kiri kanan juga menyambung dengan rambut.. huhu. Tapi nenekmu membesarkan hati ibu, bahwa lama-lama bulu-bulu itu akan hilang seiring pertumbuhan melebarnya kulit. Dan alhamdulillah ternyata nenekmu benar, makin hari wajahmu makin bersih dan cantik, putih melebihi warna paling terang punya kedua orang tuamu hihi (Nggak enak juga kalau dikatain orang yang melihatmu terus komentar "iih putih bersih nggak kayak bapak emaknya, niru siapa tuh? hohoho, kamu asli anak ibu sama ayah lho, bukan anak selingkuhan sama tetangga, na'udzubillah deh..).. Huhu malu juga ya ibu ini melihat anak lahir kok mempermasalahkan tampilan fisik. Harusnya saat melihat kau terlahir dengan organ tubuh yang sempurna ibu sudah harus bersykur atas karunia Allah pada kami. Maaf ya... 



Zahra bersama ayah saat belajar merangkak. 6 bulan.
Bersama ibu, 6 bulan.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Jangan Memberi Uang Kepada Pengemis!??

Beberapa hari yang lalu di facebook beberapa teman saya ada yang membagikan sebuah status dari seseorang. Yang mana status itu berisi informasi tentang pengemis-pengemis jalanan yang oleh pemkot akan dipekerjakan sebagai penyapu jalanan dengan gaji 700rb sebulan. Mereka menolak dan menawar kalau gajinya dinaikkan menjadi 4-10 juta sebulan baru mereka mau.. 

Copas statusnya adalah : 
Himbauan :

Para pengemis dan anak jalanan di kota Bandung, akan dipekerjakan sebagai penjaga kebersihan kota (penyapu jalanan dll) oleh walikota Bandung terpilih, Ridwan Kamil. Gaji yg ditawarkan Rp.700.000,-/bln ( standart gaji rata-rata Asisten Rumah Tangga pemula ). Namun pada saat mereka di kumpulkan di sauatu tempat, Mereka menolak sambil mengajukan syarat, boleh asalkan gajinya 4-10juta sebulan
Oleh sebab itu :
*Ayo, kita stop utk membagi2kan uang kpd pengemis di jalanan .
Karena sangat sangat :
TIDAK MENDIDIK.....!
Itu himbauan dari Bpk Walikota Ridwan Kamil


Yang membuat saya agak merenung adalah saat teman-teman membagikan status itu beserta ajakan "jangan memberi uang kepada pengemis!". Hmm.. ada benarnya memang jika memberikan uang kepada pengemis yang menjadikannya sebagai 'profesi' itu memang tidak mendidik. Membuat mereka malas dan manja. Namun bukankah tidak semua pengemis menjadikannya sebagai profesi? bagaimana jika kebetulan kita bertemu dengan pengemis yang benar-benar terpaksa mengemis karena keterdesakan hidup? benar-benar dua hari belum bertemu makanan... bagaimana pertanggung jawaban kita nanti di akhirat ketika ditanyakan "kenapa hari itu kamu biarkan orang itu kelaparan?". Tak semua orang susah hidupnya rela menggadaikan harga diri demi menjadi pengemis. 

Kamis, 03 Oktober 2013

Ongkir yang Bikin Mikirrr...

Seorang teman fesbuk dan juga tetangga saya pernah menulis status begini :
"Hmm dulu saya suka baca, sampe sekarang juga masih suka baca loh... baca katalog belanja tapi hehehe.."

Saya membacanya sambil senyum-senyum. Rupanya demam belanja onlen itu juga telah menjangkit padanya.

Ada juga kerabat saya yang pernah menulis komen :
"Duuh setiap gajian rasanya tangan dan mata ini gatel saja pengen ngeklik gambar-gambar yang ditawarkan toko online..". waktu itu saya bikin status apa ya? lupa. Intinya tentang kebiasaan wanita yang gak bisa nahan melihat deretan model fashion terbaru.

Rabu, 02 Oktober 2013

Blog Competition Pertamina Berbagi “Energi Masa Depan”

Sumber Info : http://blog.kompasiana.com/2013/10/01/ikutilah-blog-competition-pertamina-berbagi-energi-masa-depan-594615.html


13805993772086459535
Dok.Pertamina
Fakta bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya hingga hari ini masih tidak terbantahkan. Potensi indonesia tersebar dari puncak gunung hingga ke laut lepas, dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di timur. Alam Indonesia menyediakan semua itu untuk kita olah dan kita kelola demi kelangsungan negeri ini.

Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah sumber energi. Indonesia masih menjadi produsen utama minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Namun kekayaan energi indonesia tak cuma mineral hasil tambang. Berjajar di sepanjang garis khatulistiwa, Indonesia diberkahi sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia juga punya potensi angin yang melimpah karena memiliki garis pantai yang sangat panjang. Belum lagi jajaran gunung berapi yang menyediakan potensi panas bumi yang besar.
Meskipun sumber energi tersedia melimpah di nusantara, negeri ini ternyata belum mampu mengoptimalkan penggunaannya. Permasalahan energi masih saja berkutat di seputar pengelolaan dan distribusi minyak bumi. Pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan yang lebih mudah didapat, seperti angin dan sinar matahari, masih  jauh dari maksimal.

Para pengamat menilai, Indonesia akan menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi dalam 20 tahun ke depan. Pasalnya, sebagai salah satu negara dengan penduduk terpadat dan kaya sumber daya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan melejit. Jika diversifikasi energi tidak segera dilakukan, Indonesia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi.

Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) sebagai perusahaan negara yang mengelola sumber energi utama di Indonesia kali ini mengajak Kompasianer semua untuk “urun rembug”, memberi ide dan pendapat lewat tulisan seputar topik pengembangan dan penghematan energi di Indonesia.  Silakan kirimkan tulisan Anda dengan mencantumkan tag “energibaru”.  Untuk bergabung silahkan klik microsite berikut ini.

SYARAT DAN KETENTUAN :

Ada Saatnya Harus Menjadi 'Mother Monster'

Saya mungkin orang tua yang tak begitu menerapkan teori-teori yang pernah diberikan olah para pakar pendidikan anak, baik itu yang terdapat dalam artikel, buku atau seminar. Pada kenyataannya selain teori itu susah dipraktekkan tetapi juga ternyata tak semua cocok untuk semua anak-anak yang sangat beragam karakternya

Sesungguhnya watak atau karakter anak tentulah yang paling mengenalnya adalah orang tua. Orang yang menemani aktifitasnya selama 24 jam, dan harusnya yang paling mengerti cara penanganannya juga orang tuanya, bukan orang lain. Tak semua kata-kata psikolog atau anggota komnas perlindungan anak teorinya harus dipatuhi. Ada beberapa hal yang harus disesuaikan dengan kondisi tertentu saat berinteraksi dengan anak.

Teori-teori yang agaknya kurang saya patuhi adalah :

1. Jangan pernah berkata dengan nada tinggi kepada anak, karena akan membunuh benih-benih kreatifitasnya.

Ahay... dalam hal ini, jujur saya akui kalau saya meski tidak sering tapi pernah juga berkata keras atau membentak kepada anak. Saya berpendapat bahwa berkata dengan keras itu juga perlu, tergantung keadaannya. 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...