Kata mbak Riawani Elyta : "Ada banyak kisah nyata tentang keajaiban cinta di sekeliling kita, tentang cinta seorang suami pada istri yang mengalami kecacatan mental, tentang cinta seorang pengemis yang sanggup menembus kobaran api demi menyelamatkan kucing-kucing yang terperangkap dalam gedung. Tentang kasih sayang seekor hewan pada majikannya yang sudah tiada hingga ia sanggup menziarahi makam majikannya setiap hari.. dan lain sebagainya.."
Dan agaknya saya juga punya kisahnya. Bukan kisah tentang saya sih, tapi kisah orang lain, sebut saja namanya Hanif dan Zulfa. Nama yang saya samarkan tentu saja, untuk menghormati privasi.. yeaaa karena nggak semua orang itu suka kisahnya dinarsiskan orang lain tanpa ijin hehe..
Tahukah anda tentang hemodialisa?
Hmm kalau belum tahu biar saya jelaskan sedikit, Hemodialisa adalah sebuah tindakan medis yang terkenal dengan sebutan cuci darah bagi orang yang divonis gagal ginjal. Jika kerusakan ginjal sudah parah maka orang tersebut harus cuci darah dalam waktu berkala untuk bertahan hidup lebih lama. Ada yang sebulan sekali, sebulan dua kali, seminggu sekali bahkan ada yang sampai semingu dua kali heuu... Cuci darah biayanya sangat mahal, konon ratusan ribu sekali cuci darah, meskipun pasien sudah ditanggung Askes tetap saja harus ada uang ini itu yang harus dikeluarkan secara berkala, dan asal tahu saja pantangan-pantangan bagi pasien itu sungguh sangat tidak mudah. Air yang diminum setiap harinya harus ditakar setara dengan jumlah air kencing yang dikeluarkan, jika tidak maka perutnya akan menggelembung kelebihan cairan dan harus dikeluarkan dengan cara disedot.. :( :( *Smua tindakan medis dari cuci darah sampe sedot cairan itu mengerikaaan dan pasti sakit*.. ribet dan menyedihkan lah pokoknya. ketika cuaca panas dahaga di ubun-ubun mereka hanya bisa menelan ludah menyaksikan orang lain meminum es degan dengan nikmatnya.
Gagal ginjal bisa menimpa siapa saja, muda ataupun tua. Beberapa kerabat saya ada yang kena, tapi dalam kondisi sudah berumur dan sudah punya pasangan hidup serta anak-anak. saya melihat ketegaran menerima takdir karena.. ya mau gimana lagi sudah jadi suami istri
Lain ceritanya dengan Zulfa, dia divonis gagal ginjal sejak usia muda, tepatnya saat masih remaja. Dan saat dia menjalin hubungan cinta dengan Hanif. Ketika Vonis itu diketahui oleh Hanif, dia tetap menerima apa adanya.. tetap menikahi Zulfa meskipun masa depan rumah tangganya pasti tak seperti orang-orang pada umumnya. Dia harus siap menerima segala keribetan dan kesiapan biaya berkala demi hidup bersama pasien hemodialisa.
Orang-orang sama berucap "Begitu itu kalau sudah kadung cinta, penyakitan pun tetap ngeyel dinikahin. Benar-benar tak mau yang lain ckckc...".
Haru dan salut dengan Hanif, hanya Allah dan dua sejoli itu yang tahu apakah keputusan mereka menikah atas nama cinta sejati alasan-alasan yang lain. Karena saya kurang tahu juga profesi masing-masing mereka apa, bagaimana kehidupan finansialnya selama berumah tangga. Yang saya tahu hingga saat ini mereka masih hiudp bersama di sebuah kampung yang setiap hari saya lewati saat mengantar anak-anak saya ke sekolah.
Do'a saya untuk Hanif dan Zulfa, smoga selalu sakinah mawaddah warahmah, usaikan tugas mulia di dunia, sempurnakan separuh agama dengan keikhlasan yang kadang tak dimengerti oleh orang-orang di sekelilingnya.(*)
Tulisan ini diikutkan dalam Kuis GA Novel A Miracle of Touch dari mbak Riawani Elyta.
Ingin memiliki novel ini karena kabarnya ada tokoh india dalam kisah di dalamnya.. hehe kan saya agak-agak suka film india^^
Dan agaknya saya juga punya kisahnya. Bukan kisah tentang saya sih, tapi kisah orang lain, sebut saja namanya Hanif dan Zulfa. Nama yang saya samarkan tentu saja, untuk menghormati privasi.. yeaaa karena nggak semua orang itu suka kisahnya dinarsiskan orang lain tanpa ijin hehe..
Tahukah anda tentang hemodialisa?
Hmm kalau belum tahu biar saya jelaskan sedikit, Hemodialisa adalah sebuah tindakan medis yang terkenal dengan sebutan cuci darah bagi orang yang divonis gagal ginjal. Jika kerusakan ginjal sudah parah maka orang tersebut harus cuci darah dalam waktu berkala untuk bertahan hidup lebih lama. Ada yang sebulan sekali, sebulan dua kali, seminggu sekali bahkan ada yang sampai semingu dua kali heuu... Cuci darah biayanya sangat mahal, konon ratusan ribu sekali cuci darah, meskipun pasien sudah ditanggung Askes tetap saja harus ada uang ini itu yang harus dikeluarkan secara berkala, dan asal tahu saja pantangan-pantangan bagi pasien itu sungguh sangat tidak mudah. Air yang diminum setiap harinya harus ditakar setara dengan jumlah air kencing yang dikeluarkan, jika tidak maka perutnya akan menggelembung kelebihan cairan dan harus dikeluarkan dengan cara disedot.. :( :( *Smua tindakan medis dari cuci darah sampe sedot cairan itu mengerikaaan dan pasti sakit*.. ribet dan menyedihkan lah pokoknya. ketika cuaca panas dahaga di ubun-ubun mereka hanya bisa menelan ludah menyaksikan orang lain meminum es degan dengan nikmatnya.
Gagal ginjal bisa menimpa siapa saja, muda ataupun tua. Beberapa kerabat saya ada yang kena, tapi dalam kondisi sudah berumur dan sudah punya pasangan hidup serta anak-anak. saya melihat ketegaran menerima takdir karena.. ya mau gimana lagi sudah jadi suami istri
Lain ceritanya dengan Zulfa, dia divonis gagal ginjal sejak usia muda, tepatnya saat masih remaja. Dan saat dia menjalin hubungan cinta dengan Hanif. Ketika Vonis itu diketahui oleh Hanif, dia tetap menerima apa adanya.. tetap menikahi Zulfa meskipun masa depan rumah tangganya pasti tak seperti orang-orang pada umumnya. Dia harus siap menerima segala keribetan dan kesiapan biaya berkala demi hidup bersama pasien hemodialisa.
Orang-orang sama berucap "Begitu itu kalau sudah kadung cinta, penyakitan pun tetap ngeyel dinikahin. Benar-benar tak mau yang lain ckckc...".
Haru dan salut dengan Hanif, hanya Allah dan dua sejoli itu yang tahu apakah keputusan mereka menikah atas nama cinta sejati alasan-alasan yang lain. Karena saya kurang tahu juga profesi masing-masing mereka apa, bagaimana kehidupan finansialnya selama berumah tangga. Yang saya tahu hingga saat ini mereka masih hiudp bersama di sebuah kampung yang setiap hari saya lewati saat mengantar anak-anak saya ke sekolah.
Do'a saya untuk Hanif dan Zulfa, smoga selalu sakinah mawaddah warahmah, usaikan tugas mulia di dunia, sempurnakan separuh agama dengan keikhlasan yang kadang tak dimengerti oleh orang-orang di sekelilingnya.(*)
Gambar diambil dari SINI. |
Tulisan ini diikutkan dalam Kuis GA Novel A Miracle of Touch dari mbak Riawani Elyta.
Ingin memiliki novel ini karena kabarnya ada tokoh india dalam kisah di dalamnya.. hehe kan saya agak-agak suka film india^^
maak...aku dah punya blog...
BalasHapushahay.. selamat yaa.. jangan lupa diisi blognya ya bune intan :) :)
HapusMb, yg LK mana yg PR mana, disini nama Hanif dan Zulfa, semuanya ada yg LK and PR
BalasHapushanif laki2 mbak.. zulfa perempuan :)
Hapusdua2nya nama samaran kok.
yg kena sakit gagal ginjal yg perempuan..
Teman kk sy ada lho mbak yang kayak gini. Istrinya itu harus minum obat seumur hidup karena sakit apa gitu. Dan di tubuh istrinya itu bukan hanya bersarang satu penyakit, tapi ada beberapa. Leher dan rahimnya pernah dioperasi. Dan mengetahui kondisi si gadis yang seperti itu dia bergegas ingin menikahi. Sekarang sudah dikaruniai satu anak. Dan mereka terlihat bahagia :)
BalasHapus