Sabtu, 29 Desember 2012

Kopdar PBA Jombang bersama ratu picbook.

Selasa 25 desember.

Alhamdulillah untuk kedua kalinya bisa bertemu dengan mbak Dian Kristiani. Seorang senior di komunitas penulia bacaan anak.

Kali ini lebih puas deh bincang-bincangnya, karena dulu pas ketemu di acara Workshop first novel di surabaya cuma sekilas dan say hellow dalam secuil waktu.

Kami ketemuan bersama anggota PBA jombang yang lain. Yaitu mbak Qonie Alghifari (Sebagai tuan rumah yang sudah woro-woro by sms ngajakin mancing dan bakar ikan, yang mana karena itu anak-anak semangat empat lima buat ikut), ada juga Bunda Umi Kultsum (senior juga dalam kiprah menulis cerita anak), dan sebenarnya ada juga mbak Imma R Rusydi namun berhalangan hadir dikarenakan masih liburan di ponorogo.

Hmm jadilah kami berkumpul bertiga. Suami-suami, anak-anak kami sama asyik mancing, kami berempat lebih suka memuaskan diri ngerumpi hehe.. tapi ngerumpinya positif lho bukan gosip gak jelas. Topik yang kami ulas dengan hangat tentu saja mengenai buku anak, dan liku-liku yang menyertainya. Lebih banyaknya sih kami dapat banyak semangat, motivasi dan informasi dari mbak Dian. Inti yang saya tangkap dan saya ingat dari rumpi kemarin adalah :

-Jangan takut mengetuk media (dengan nama pemula yang beluam pernah punya karya). Meskipun demikian  bukan berarti memilih ikut agensi naskah yang juga banyak ditawarkan di grup-grup tertentu itu nggak bagus. Selama cermat dan sanggup akan konsekwensinya plus nyaman saat menjalaninya. Mari pede untuk melaju pada tahap menerbitkan karya.
-Dalam menulis (memulai satu karya) selalu usahakan dituangkan setelah kejatuhan ide. Tak perlu dengan tata bahasa yang langsung rapi dan bagus. Asal tertuang dan enggak menguap hilang.. *itu saran dan nasehat dari bunda peri daster (sebutan lain dari mbak Dian hehe.. ^^V).
Truss.. apalagi ya?
Heuu agak amnesia...

Yang lebih penting dalam kumpul-kumpul kali itu adalah silaturrahmi kita. Ada oleh-oleh buku karya Pak Bambang Trim dari mbak Dian, judulnya Apa dan bagaimana menerbitkan buku (alhamdulillah pasti manfaat buat kami), ada Ikan bakar dan sambel mantap ala mbak Qonie, ada kerupuk tayamum dan sambel petis dari saya buat memeriahkan suasana dan sharing pengalaman masing-masing kami yang insyaAllah semoga berguna bagi masing-masing yang lain.

Menutup pertemuan saat hari mulai senja. Senang sekali bisa berjumpa, smoga berkesempatan untuk bertemu lagi untuk kali kedua (eh kalau buat saya kali ketiga ding)
Amiin.








Sabtu, 15 Desember 2012

Blitz kenangan pada sebuah senja.



Awalnya saya menganggap semua biasa-biasa saja tentang mereka. Hingga ada suatu kejadian yang lumayan menyentil nurani saya untuk merenungkan sesuatu.

Semasa menempuh pendidikan di pesantren dulu (Pondok pesantren langitan Widang Tuban), setelah lulus kelas 6 menuju madrasah Aliyah. Semua jadwal berubah, asalnya sekolah pagi berubah menjadi sore hari, karena gantian ruang dengan anak Tsanawiyah. Begitupun kamar tempat bermukim sehari-hari. Yang asalnya satu kamar berisi acak bermacam daerah, bermacam umur dan tingkatan kelas. Setelah masuk jenjang Aliyah kami harus pindah berkumpul dalam ruang khusus, satu kamar yang letaknya berada di lantai 3 dan berdekatan dengan ‘ndalem’ kediamannya Bu Nyai.

Saya dan teman-teman menyebut tempat baru ini dengan naman Hotel el’aly. Hiyyah, norak banget menamakannya hotel. Karena bangunan baru bentuknya lebih ‘wah’ dari pada yang lain. Meskipun harus berjuang lebih berat untuk mencapainya. Karena persoalan kaki dan tangga.



Disana madrasah bersisian dengan bangunan untuk tempat nasi kos, dan tempat menjemur pakaian di lantai 2 dan 3

Bayangkan saja! Untuk ke kamar harus naik turun 3 lantai, ke sekolah juga naik turun 3 lantai, belum lagi bila ada jadwal mencuci, untuk menjemur cucian juga harus naik turun 3 lantai. Kalau dihitung-hitung, dalam sehari bisa 4 atau 5 kali naik turun. Perlahan tapi harus pasti sepasang kaki kami harus diubah menjadi baja berlapis karet hehe.. harus kuat dan elastis maksudnya.

Kamis, 13 Desember 2012

Mereka yang tercipta istimewa.

Awal-awal menikah dulu, suami pernah mengajak saya ke rumah temannya. Seorang tukang pijat langganannya yang katanya berijazah, saking cocok dan seringnya dia pijat disana sampai lumayan akrab dan menganggap tukang pijat itu sebagai teman dekat.

'Pijat urat berijazah'
Begitu tertera pada papan nama di depan rumah mereka. Hmm.. waktu itu saya sama sekali belum mengerti bahwa memijat itu ternyata ada sekolahnya juga, pake ijazah segala hehe..

Suami saya sebelumnya sudah bercerita kalau Pak Hamid (nama tukang pijat, teman suami saya) itu istrinya juga bisa memijat. Jadi mereka itu sepasang tukang pijat, yang sama-sama berijazah dan sama-sama buta. Kalau pak Hamid masih punya 25% pengelihatannya. Jadi yang suaminya itu masih bisa melihat cahaya meskipun samar dan tak sempurna, sedangkan istrinya buta total semenjak lahir.

Foto hanya ilustrasi, dulu belum punya hape yang ada kameranya, jadi nggak sempat punya foto pasangan keren itu.. jadi saya mengambil gambar dari SINI.
Pak Hamid memijat khusus pasien laki-laki, sedangkan istrinya khusus pasien perempuan. Masing-masing disediakan kamar khusus di dalam rumah kontrakan mereka yang mungil.

Selasa, 11 Desember 2012

Kompetisi menulis Anugerah Jurnalistik Aqua 2012,

Sumber info : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=516505565027708&set=a.143979358946999.26080.123614990983436&type=1&theater


Ketemu abege unyu dan performa yang kaku


Repost dari MP, dibuang sayang ah... 


Kali kedua diundang menjadi pembicara sebuah workshop kepenulisan. Kali ini beda dengan yang pertama, kalau dulu berada di pesantren tempatku dulu nuntut ilmu. Makan tidur pernah disana jadi berasa dirumah sendiri dan di hadapan adik-adik sendiri, tapi sekarang di tempat lain yang benarbenar baru buatku. SMK YPM kecamatan Sumobito jombang (tetangga kecamatan). Disamping itu ada yang paling membuatku grogi.... karena pertama kalinya harus tampil ditonton mantan pacarku huhuhu... diantar dan ditungguin suami gitu lho *dalam hati berharap smoga dia disibukkan sama anak-anak dan gak sempat lihat performaku selain didapur :D. Asli deh ini lebih mendebarkan dibanding prosesi nadhor 6 tahun yang lalu di beranda ruang tamu :D (nulis ini sudah 2 tahun lalu ternyata. Waktu sekarang kami sudah 8 tahun menikah,.. ini kan kopas sari MP ^^)

Di sebuah masjid yang arsitekturnya penuh ukiran kayu. Suasana teduh namun ramai oleh para Abege yang antusias. Acara tersebut diadakan oleh anak-anak mahasiswa UIN malang yang sedang PKL disana...

Setelah sound sistem dan proyektor siap. Maka segara didaulat untuk maju... konsekwensi untuk menghadapi barpasang tatap mata meraka. Demam panggungku mulai kumat heuksss, makalah yang terpegang mulai basah oleh keringat dingin. Aku benar-benar takut apa yang kusampaikan akan garing dan nggak ada yang antusias. Terus audiens pada ngomong sendiri tak memperhatikan cuap-cuapku di depan...

Lomba Blog “Aku dan Sahabat Disabilitasku”


Sumber info : http://sahabatmkaa.wordpress.com/2012/12/02/lomba-blog-aku-dan-sahabat-disabilitasku/



Dalam rangka International Day of Person with Disabilities, Museum Konferensi Asia-Afrika bekerja sama dengan Mata Hati Indonesia menyelenggarakan lomba menulis blog Hari Internasional Penyandang Disabilitas (HIPENDIS) 2012. Adapun tema perlombaan kali ini adalah “Aku dan Sahabat Disabilitasku“.

Periode Lomba
Lomba ini berlangsung pada 1 – 29 Desember 2012. Pemenang akan diumumkan melalui situs ini pada: 31 Desember 2012.

Syarat dan Ketentuan:
-Lomba menulis ini terbuka untuk umum.
-Peserta lomba adalah perseorangan.
-Tulisan dipublikasikan dalam blog peserta.

Senin, 10 Desember 2012

Lomba Kisah Inspiratif Komunitas Muslim Digital


Sumber info : http://www.untukindonesiaku.com/muslim/kisah.inspiratif.html

Sukses itu sederhana, sukses itu tidak ada hubungannya dengan menjadi hartawan. Sukses itu tidak serumit atau serahasia seperti kata Kiyosaki, Tung Desem Waringin maupun Rhonda Bhhryne The Secret. Yuk kita berbagi kisah inspirasi kesuksesan...................


Peraturan Lomba
-Kisah Inspiratif maksimal 2.000 kata dalam bahasa Indonesia
-Peserta harus terdaftar sebagai member SpeedyTaqwa.com dan harus mendownload aplikasi QBaca atau Telkom Store
-Peserta boleh mengirimkan lebih daripada 1 Kisah Inspiratif
-Pemilihan pemenang berdasarkan Kisah Inspiratif terpopuler (Like) dan penilaian dewan juri yang akan diumumkan di www.untukindonesiaku.com
-Program berlangsung sejak tanggal 19 November - 15 Desember 2012
-Batas akhir pengiriman Kisah Inspiratif tanggal 15 Desember 2012

Hadiah
-Juara 1: Umroh

Petikan perjalanan 2012 menuju 2013

Sudah mau ganti tahun lagi ya? perasaan baru kemarin deh saya nulis di blog ini juga tentang pergantian tahun 2011 ke 2012. Dulu dengan sumringah saya menuliskan tentang membuka dan dan menutup tahun dengan buku.. hiks.. jauh berbeda sekali dengan saat ini. Saya menutup tahun tanpa satupun bisa memegang buku yang didalamnya ada tulisan saya. Terbit terakhir sudah agak lama, beberapa bulan yang lalu, antologi tentang ibu dari penerbit GIP.

Buku Semiliyar cinta untuk bunda, PJ mbak Oci dari mojokerto.



Ringkasan kisah saya di 2012 sebenarnya nggak terlalu suram sih. Dalam hal keluarga dan perekonomian alhmadulillah. Meskipun bukan mutlak dinamakan pencapaian, toh semua itu adalah pemberian dari Allah SWT, tanpa kemurahan dariNya niscaya kami bukanlah apa-apa. Dalam keluarga.. sungguh saya menamakannya sebagai kisah yang sempurna. Bagaimana tidak? dalam kurun hampir 8 tahun perjalanan pernikahan kami, kami sudah dianugerahi berbagai rezeki yang indah, sesuai dengan kebutuhan bukankah disebut dengan indah?. Kami butuh rumah, alhamdulillah sudah diberikan rumah dengan caraNya yang tak termasuk dalam prediksi rencana kami sebagai manusia. Kemudian kami juga diamanahi 2 pasang anak-anak yang manis. Dengan jenis kelamin sepasang laki-laki dan perempuan.. orang yang melihat banyak yang bilang dan berkomentar 'udah klop tuh punya anak cowok dan cewek'... padahal dalam hati saya sih berkata 'meski sudah sepasang kayaknya kurang rame deh, masih mau nambah ah.. ' hehehe..

2012 secara ekonomi kami juga diberikan kemudahan. Jika diibaratkan mata air, bisa dikata pada tahun tersebut alirannya lumayan deras dan sejuk. Karena pada kalkulasi setelah lebaran (waktunya kami bisa mengetahui laba rugi setahun berdagang pakaian) kami masih punya sisa yang cukup untuk membeli motor lagi dan menanam modal lagi alias kulakan barang dagangan untuk diputar kembali. Sungguh pas sekali dengan kebutuhan, ketika kami memasukkan Fahri ke sekolah yang letaknya agak jauh dari rumah. Harus antar jemput setiap harinya. Jadi dengan bisa membeli motor lagi artinya adalah, suami saya bisa ke pasar dengan tenang tanpa tuntutan segera pulang untuk menjemput Fahri, dan saya juga tidak tersiksa rasa malu dan sungkan jika suami belum pulang dan terpaksa harus meminjam sepeda motor untuk menjemput anak. Alhamdulillah saya bersyukur sekali untuk itu.

Minggu, 09 Desember 2012

LG UHD 3D TV 84 inch - WRITING CONTEST


Sumber info : https://www.facebook.com/LGHEIndonesia/app_116278641867692?app_data={%22pid%22:%221151178892%22}


PERIODE KONTES
28 November – 31 Desember 2012
TOPIK UTAMA "MANFAAT TV UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK" Anda bisa memilih sub tema dibawah ini :
  1. Teknologi Televisi Masa Depan
  2. TV 3D Terbaik

SYARAT UMUM PESERTA
  1. Warga Negara RI
  2. LIKE Facebook dan FOLLOW Twitter LGHE (@LGHEindonesia).

SYARAT KHUSUS

WRITING CONTEST
  1. Posting/Tulis langsung di aplikasi yang tersedia di facebook.com/LGHEIndonesia
  2. Tulisan tidak mengandung SARA & Pornografi
  3. Minimal 100 kata maksimal 1500 kata

Jumat, 30 November 2012

CAPUNG DAN TALI SERAT PISANG.


Cerpen anak pernah dimuat di koran berani edisi 19-21 oktober 2012



Pipin dan Runai terbang bersama-sama. Terbang tidak terlalu tinggi di atas hamparan rumput di lapangan dekat persawahan.

Musim hujan di pagi hari itu sangat cerah sekali. Dua capung bersayap tipis sedang asyik bermain kejar-kejaran. Kadang mereka juga didatangi beberapa teman lainnya. Sesama capung yang sama bermain. Terbang diantara rumput-rumput yang luas.

Rabu, 28 November 2012

Pathner dapur yang bisa membuat jatuh cinta.




Dapur merupakan tempat yang sangat penting dalam rumah saya. Karena disanalah semua berawal. Saya  memulai memproduksi makanan yang akan memberi nutrisi yang menghasilkan tenaga untuk kami sekeluarga beraktivitas mengisi hari-hari kami.

Rumah kami di kampung sejuk yang terletak di kabupaten Jombang. Masyarakatnya masih banyak yang menggunakan dapur tradisional alias masih memakai tungku kayu. Iya, karena masih banyak kebun yang menghasilkan kayu-kayu kering di sekitar kami. Termasuk saya juga masih memanfaatkan alat masak jadul itu, namun hanya untuk memasak air saja. Air di kampung kami masih jernih dan segar, sehingga saya memutuskan untuk tidak mengkonsumsi air galon mineral, yah sekaligus penghematan lah hehe...

Ini penampakan dapur tradisional alias tungku saya di rumah, foto koleksi pribadi.


Butuh keahlian khusus untuk menyalakan api di dalam tungku seperti di gambar atas, meskipun sudah menyalakan korek api diatas kayu kering kalau tidak berbakat di.bidang itu terkadang susah menyala dengan suhu yang teratur dan kontinyu. Dan, ssst... sebenarnya saya amat tidak berbakat dengan hal itu, tapi alhamdulillah suami saya yang malah sangat berbakat bahkan hobi menyalakan tungku dan memasakkan air untuk kami sekeluarga  (senangnyaa..). Menyenangkan sekali lho kalau cuaca dingin duduk-duduk berdua di depan tungku sambil berhayal sedang di depan perapian di dalam rumah ala eropa hehe. Serasa dunia cuma milik berdua dan semua orang cuman ngontrak hehe...

Senin, 26 November 2012

Lomba Blog #airpureit Berhadiah Utama Rp 10 Juta!


Sumber Info : http://lombablogpureit.blogdetik.com/lomba-blog-airpureit-berhadiah-utama-rp-10-juta/

Hai blogger,
BLOGdetik  kembali menggelar lomba blog!
Kali ini Unilever Pureit dan BLOGdetik mengajak peran serta blogger dalam hal melindungi sumber mata air bersih dan juga ikut memaksimalkan penggunaan sumber air yang ada (air tanah dan air keran) sebagai sumber air minum.
Caranya? Dengan memposting fakta atau gambaran tentang kelangkaan air minum/air bersih, tentang sulit-nya untuk mendapatkan air minum yang bersih. Tulisan yang bersifat edukasi untuk ikut melestarikan atau menjaga sumber mata air bersih dengan menggunakan sumber air yang ada di sekitar kita secara efisien dan efektif, dan juga ikut memberikan ide/solusi yang baik untuk masalah yang ada tersebut.
Tema Kontes Blog :

Kelestarian Sumber Air Minum

Syarat dan ketentuanya juga yang harus kalian perhatikan, sebagai berikut :
  1. Peserta wajib menjadi follower Twitter @blogdetik & sudah like Fanspage Facebook BLOGdetik
  2. Peserta wajib menjadi follower Twitter @PureitIndonesia & sudah like Fanspage Facebook Unilever Pureit Indonesia Official

Bothok simbukan

Bothok adalah jenis masakan yang populer (di kampung saya ^^). Ciri khasnya adalah parutan kelapa muda dan bumbu yang lumayan lengkap kemudian dibungkus daun pisang dengan menggunakan satu buah lidi (1 buah lidi untuk membedakan dengan jenis masakan bernama brengkes yang biasanya menggunakan 2 lidi).

Yang bisa dibuat bothok itu macam-macam. Ada biji lamtoro, daun singkong, daun lempuyang, daun simbukan, ada yang cuma tahu tempe. Ada juga bothok udang full tanpa campuran apa-apa kalau disini dinamakan kendo.

Nah yang baru saya bikin tadi pagi adalah bothok simbukan campur lamtoro. Haduuh syedapnya masih terasa sampai sekarang.. (lebhay..)

Minggu, 25 November 2012

HIKAYAT BUAH KLUWEH

Cerpen pernah dimuat di annida online.


            ”Ongkong-ongkong bolong... adu merak adu sapi... mekaro ndoke siji... nek gak mekar tak gepuki... thok thok byarrr!!!”

Suasana di luar rumah terdengar meriah. Permainan jaman dahulu yang masih suka didendangkan sampai sekarang... di kampungku. Di salah satu sudut kota kecil di wilayah Jawa timur. Hmmm... agak berat rasanya menyebutkan nama kota tercintaku yang semenjak kasus pembunuhan berantai Ryan, penjagal keren yang memutilasi belasan korban menjadi gosip nasional, seolah nama kotaku ikut semerbak seharum bangkai (klik... pasti sudah dapat ditebak apa nama kotaku bukan?).

Suasana yang sudah dimeriahkan anak-anak kecil bertambah ramai dengan datangnya mobil pick up yang membawa perlengkapan tenda dan dekorasi pengantin.

Sabtu, 24 November 2012

Sambel goreng kuning pepaya muda.

Ini resep yang menurut saya uenak lho.. seperti biasa, saya bagi menu resep yang murah meriah selalu. Jadi jika mau praktek nggak harus punya duit banyak buat beli bahannya.

Di desa saya, pepaya muda bisa dijadikan berbagai macam makanan. Ada yang dimasak oseng-oseng kecap pedas (yang itu saya suka jugaaa apalagi kalau dicampur pete.. haduuuh), ada di masak dengan bumbu rawon, ada juga buat sekedar sayur bening buat nemenin bayam agar enggak sendirian di panci hehe..

Yang mau saya bagi adalah sambel goreng kuning bumbunya. Karena kemarin baru saja memasaknya kemudian jepret jepret sehingga ada fotonya.

Bahannya :

1. Pepaya mentah tentu saja. Kalau agak gede ya separuh saja yang dipakai. Pepaya muda itu dikupas kemudian dipasrah atau diiris kecil-kecil panjang macam korek api.
*Ada yang nggak ngerti pasarah? pasrah itu kalau disini ya alat masak temennya parut, terbuat dari besi..
Ini lho gambarnya :

Alat bernama pasrah itu lebih memudahkan bagi orang yang pengen motong kecil-kecil panjang. 
2. Cabe ijo. Sesuai selera level pedas yang diinginkan.. kalau saya kemarin pake 10 lebih hehe.
3. Bawang putih dan merah 3/4 siung, Cabe merah 1 biji, cabe kecil (bukan rawit, disini nggak ada cabe rawit) sesuai level selera.. kalau saya enggak ngitung, banyak deh hehe. Semua diulek dengan garam.
4. Lengkuas digeprek.
5. Daun jeruk purut.
6. Santan dari 1/4 butir kelapa.
7. Pete dan ale (gambarnya ale itu yang ada diatasnya pete, biasanya dijual sepaket sama lombok ijo) jika doyan ^^

Yang suka dipanggil Bunga

Zahra, adalah nama anak kedua saya. Nama lengkapnya adalah Alhanuf Zahra Nadiyya, jenis kelaminnya.. tentu saja perempuan dong hehe..

Pertama kali mengenalkan nama bayi kami itu ke saudara dan kerabat itu banyak menuai protes. "Kok Zahra sih? kan pasaran biyanget, udah banyak yang make" salah satu komentarnya berbunyi begitu.

Apalagi saya dan suami terlanjur memanggil dengan sebutan 'Zahro' bukan 'Zahra' seperti yang tertera dalam akte kelahirannya. Malah lebih terkesan ndeso lagi di telinga orang-orang.

Adik saya yang masih mondok di pesantren malah bilang "Aduh mbak Aris, jangan dikasih nama Zahra dong, temenku yang namanya Zahra kebanyakan gendut gendut.." kata dia, komen yang aneh ah.

Akhirnya saya menceritakan ikhwal kenapa kami memutuskan memilih nama itu buat putri pertama kami (anak sulung kami laki-laki, namanya Fahri Ahmad Alawy). Adalah berawal dari harapan dan cita-cita suami saya, ayahnya Fahri dan Zahra. Dia ingin sekali mempunyai anak-anak yang cinta al-qur'an dan kalau bisa juga hafal al-qur'an. Suami saya suka berteman dengan para hafidz, membeli buku tentang kisah para hafidz hafidhoh dan segala yang berhubungan dengan al-qur'an. Saya salut sekali, karena latar belakang suami saya yang tak ada sama sekali didikan pesantren, namun lingkungan pergaulannya yang mempertemukan dengan banyak teman para penghafal qur'an sangat mempengaruhi pola pikir dan harapan-harapannya tentang masa depan. dan tentu saja saya mendukungnya sepenuh hati.

Penthol Ojek (pentol tanpa daging).

Ini cemilan bener-bener murah meriah. Pas mantep banget kalau bikin dan maem saat musim hujan. Hujan-hujan dingin enaknya kan makan yang anget-anget kenyol-kenyol gitu hehe..

Langsung saja ya, ini resep penthol (sudah tahu yang namanya penhtol bukan! kemarin pernah saya posting DISINI  keterangan tentang makanan bernama pentol itu apa dan bagaimana? ^^). Saya dapat dari Neng Lu'luil Maknun, teman fesbuk sekaligus teman saat di pesantren dulu. Di masa sekarang dia jadi pinter banget otak atik kuliner.

Ini bahan-bahannya :
-3 ons tepung terigu.
-2 ons tepung kanji.
-Air es secukupnya.
-Bawang merah goreng (menurut saya semakin banyak semakin gurih dan enak..)

Bumbunya :

Sabtu, 17 November 2012

Negeri dengan seribu cerita lirih,



Resensi buku pengantin-pengantin Al-Quds.


  
Judul buku : Pengantin-pengantin Al-Quds.
Penerbit      : Pro-u Media 
Penulis        : Akhi Dirman Al-Amin DKK
Genre          : Kumpulan cerpen tentang palestina.


Lukisan rasa apa saat kita dihadapkan pada sebuah nama palestina ? negeri sengketa, tanah suci Al-Aqsha dan pijakan yang pernah di huni ribuan Nabi.

Sebuah luka yang menganga. Yang pada faktanya sangat terlihat dalam kamera dunia. Tentang kemanusiaan yang di injak-injak dengan tawa. Tentang mata api bocah-bocah yang tanpa ampun juga menjadi tumbal berbagai agresi militer tentara-tentara berseragam dan bersenjata lengkap.

Isyarat gencatan senjata dan berbagai perjanjian yang akhirnya dilanggar dengan mudah. Menyisakan semangat yang terkadang membuat alam bawah sadar kita berdecak takjub. Syahid selalu saja menjadi impian para pemuda, orang tua, bahkan anak-anak yang memaksa diri menjadi dewasa karena melihat kecamuk perang dan sekian warna penindasan.

Iya, sekali lagi jika di tanyakan apa lukisan rasa hati saat dihadapkan sebuah nama negeri -palestina-? Nasib-nasib yang tragis, dramatis, miris dan entah apalagi...

Jumat, 16 November 2012

[Lomba] Nulis Artikel Berhadiah 112.5 Juta





Di ujung tahun 2012 ini, sepertinya menjadi berkah buat para penulis. Banyak sekali lomba nulis salah satunya lomba nulis artikel berhadiah 112.5juta yang diadakah oleh Kemenparekraf bekerjasama dengan NulisBuku.com & Plot Point ini. Lomba Tulis Nusantara dengan tema:“Menangkap ragam cerita hidup di Indonesia”

Kategori Lomba:
1). Fiksi Cerpen
2). Fiksi Puisi
3). Non-Fiksi

Hadiah
Fiksi Cerpen.
Juara I: Rp 20.000.000,
Juara II: Rp 15.000.000,
Juara III: Rp 10.000.000.

Fiksi Puisi.
Juara I: Rp 10.000.000,
Juara II: Rp 7.500.000,
Juara III: Rp 5.000.000.

Non-Fiksi.
Juara I: Rp 20.000.000,
Juara II: Rp 15.000.000,
Juara III: Rp 10.000.000.

Kamis, 15 November 2012

Ajakan ‘Back to home’ bagi para ibu.







.


Judul     : Rumah surga yang dirindu wanita.
Penulis   : Jazimah Almuhyi
Penerbit : Pro u media
Jumlah halaman : 188.
Cetakan I : 2012
ISBN    : 979-1273-94-4



Ketika isu kesetaraan gender dikumandangkan. Banyak tokoh yang menyuarakan agar perempuan menjadi berani berpendapat untuk jangan hanya menjadi konco wingking, untuk tidak ‘hanya’ berkutat di wilayah dapur, sumur dan kasur saja. menyuarakan agar para perempuan juga harus berkiprah di publik. Sebuah tema yang kesannya ingin mengangkat derajat kaum perempuan, namun secara bersamaan juga sangat berpotensi menenggelamkan rasa percaya diri perempuan yang ingin berkiprah sebagai ibu rumah tangga sepenuhnya.
Fenomena itulah yang menjadikan spirit bagi Jazimah Almuhyi (seorang penulis sekaligus ibu rumah tangga) untuk menulis buku ini. Yang inti dari keseluruhan isinya adalah mengajak para ibu untuk kembali ke rumah, kembali pada fitrah dan kodratnya sebagai pengasuh dan pendidik putra-putrinya sejak dini. Selain itu juga mengajak para ibu yang semula merasa baik-baik saja ‘hanya’ berada di rumah, melayani suami dan anak dan mengurus rumah tangga namun mendadak harus merasa tak berharga dan runtuh percaya diri karena jargon-jargon yang diteriakkan oleh mereka yang menyatakan sebagai pembela hak asasi perempuan. Buku ini mengajak mereka untuk bangkit, kembali tersenyum penuh semangat dan percaya diri.
Sungguh bukan perkara mudah bagi wanita karier yang sudah mempunyai pekerjaan bagus, gaji yang cukup dan ritme kerja yang sesuai dengan minat dan bakatnya untuk meninggalkan semua itu, kemudian hanya fokus mengasuh anak dan keluarga. Anak merupakan titipan yang selalu diharapkan dan dinanti-nantikan oleh setiap pasangan yang meniti jenjang pernikahan.
Sering terjadi dan terlihat di sekitar kita sebuah fenomena ‘menitipkan titipan’ manakala sang ibu harus bekerja. Adakalanya menitipkan anak kepada orang tua, kerabat atau pengasuh anak. naluri keibuan yang sebenarnya tidak tega dan merasa bersalah terkadang harus dipaksa untuk belajar tega demi tuntutan pekerjaan.
Ibu juga manusia, yang pastinya punya nurani yang pasti mengatakan ‘seharusnya saya tidak meninggalkan anak-anak saya dari pagi hingga sore bersama orang lain’. seringkali wanita karier yang mempunyai balita berkeluh kesah, ketika di tempat kerja ingat rumah, namun ketika di rumah ingat pekerjaan. Sehingga diapun tidak bisa fokus dan maksimal menghandle keduanya. Berkenaan dengan hal itu, dpada halaman 29 buku ini ada quote yang menarik untuk direnungkan : “Rasa bersalah itu adalah suara nurani, dengarkanlah ia!.. karena jika kerap tidak didengarkan maka lama kelamaan ia akan berhenti bicara”.
Nah, ketika para ibu sudah mendengar kata nuraninya. Terkadang masih saja ada kendala untuk merealisasikan niat back to home. ada yang merasa tidak nyaman bergantung kepada suami, ekonomi keluarga dirasa masih belum cukup, menimbang rasa orang tua yang telah menyekolahkan mahal, dilarang suami resign, sampai tanggung jawab dakwah. Dalam buku ini dibahas dengan argumentasi yang berdasarkan pengalaman dan pengamatan langsung si penulis. Tentu saja juga tinjuan secara syari’at yang diambil dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
Beberapa kisah nyata juga banyak dituturkan dalam buku ini. Kisah penulis sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Kesemuanya akan mengantar kita pada perenungan untuk mendengarkan nurani sebagai ibu dan perempuan yang merindukan surga sebagai tujuan akhir semua perjalanan.
*** 


Rabu, 14 November 2012

Info unyu bagi para pemburu hantu, eh pemburu kuis ding ^^

Judulnya personal giveaway celebrating7ove.

Caranya mudah, cuman Jawab pertanyaan ini di kolom komentar:
Hadiah apa yang paling berkesan yang pernah elo terima dari seseorang? Apa alasannya?. Nggak susah kan ya?
Trus hadiahnya....
Pilihan Hadiah #1 : iPod Shuffle
Image from apple.com
Untuk yang satu ini mah nggak usah gue beberin juga udah pada tau lah ya :lol: . Jangan lupa ya, kalo elo milih hadiah iPod Shuffle ini, tolong tulis juga warna pilihan lo di kolom komentar :D . FYI, ini adalah kado ultah pertama yang gue terima dari SN setelah kita nikah :P *trus, semua harus bilang ‘WOW’ gitu jank?* :lol:

Andai jadi ketua KPK. Hmm....

Postingan juga bisa dibaca disini : http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/717/Aris%20sayyidatul%20ilmi.html

Tindakan KKN terkadang bukan karena niat jahat si pelaku. Namun bisa jadi orang yang asalnya jujur dan bersih ikut tercebur dalam jerat iming-iming hasil korupsi. Kata mereka itu semua karena tuntutan biaya hidup. Duuh, padahal jika dicermati dengan lebih seksama yang dimaksud dengan ‘biaya hidup’ itu tidak lain cuma tentang gaya hidup. Dengan gaji asli yang sebenarnya cukup namun istri dan anak yang ingin meningkat taraf sosial sedikit demi sedikit menuju tangga sosialita, produk-produk branded yang menjadi tuntutan pemenuhan kebutuhan, ya mana pernah cukup?

Hmm, berarti jika kebanyakan sebab awal dari tindak KKN adalah karena tuntutan gaya hidup. Alangkah baiknya digalakkan slogan hidup qona’ah pada setiap keluarga, kata orang jawa yaitu nriman ing pandum. Yang menjadi orang tua hendaknya membiasakan anak-anak untuk hidup sederhana. Misalnya saja membeli sepatu atau, jika 2 atau 3 sudah cukup maka tahan diri, jangan membeli lagi meski berderetan sepatu-sepatu lucu menarik hati untuk sekedar dikoleksi. Kemudian jika barang yang harganya standar sudah layak dan berkwalitas, janganlah memaksakan diri memburu barang branded yang harganya ‘tidak masuk akal’. (setidaknya menurut opini saya, tas seharga lebih dari angka jutaan itu tidak masuk akal)

Nriman ing pandum itu adalah sikap menerima apa yang telah sah dan legal menjadi kepunyaannya. Berusaha menikmati dan bahagia dengan apa yang jelas-jelas menjadi miliknya. Tanpa memaksakan diri berjuang lebih keras, menerjang batas-batas hitam dan putih yang telah digariskan hukum Tuhan maupun pemerintah.

Ough, seandainya saya menjadi ketua KPK, rasanya memang tidak mudah. Namun apa salahnya berusaha memulai dari yang paling sederhana, dari diri sendiri. Selain berusaha menjaga diri untuk hidup bersih dari KKN dan berusaha mempraktekkan teori tentang sikap qona’ah, juga mengajak keluarga, kerabat teman sahabat dan sebanyak mungkin ummat. Lewat tulisan dan lewat ucapan dan apa saja.
Maka hasil dari semua itu bisa jadi adalah : jika posisi menjadi istri atau anak, maka tidak akan merongrong suami memenuhi kemauannya sehingga membuat ia gelap mata menghalalkan segala cara untuk mendapatkan dana cepat memenuhi tuntutan keluarga. Jika posisi menjadi suami atau ayah, maka akan mengajak, menasehati, dan membimbing keluarga untuk hidup penuh syukur dan menikmati apa sudah dimiliki. Bukan tidak mungkin bahwa cara tersebut akan mengurangi praktek-praktek KKN yang sudah semakin menggurita di negeri ini.
*** 


Catatan : menulis ini selain untuk ikut even juga sebagai pengingat diri sendiri ditengah kehidupan yang semakin banyak godaan produk-produk menarik dan kemudahan belanja. Mari berusaha mempraktekkan teori hidup sederhana dan penuh syukur...

Info lombanya silahkan klik DISINI.


Senin, 12 November 2012

JANJI BIRU


 Fiksimini 111 kata nggak kurang nggak lebih...


Akhirnya datang juga masa itu... arena waktu tempat bersatunya rindu kita. Setelah sekian lama aku hanya memandangmu dari kejauhan. Menggenggam pilu, melihat bertabur bintang dengan binar megah mengelilingimu.
Cinta... aku tidak bisa menyentuhmu, bahkan sekedar berlenggang mengiring langkahmu. Kecuali nanti setelah janji biru benar-benar ditepati.
Kadang aku muak pada mereka. Makhluk-makhluk yang menjadi penghalang pertemuan kita. Muak.... karena mereka masih saja diberi kesempatan bernafas, menari dan melukis mimpi. Padahal mereka terlalu sering mencaci dan menghitamkan yang putih.
Tertegun dalam jebakan rindu. Bosan dan malas melaksanakan tugasku. Namun demi kasihku padamu kembali kujalani semua ini.
Maka... inilah hari persandingan kita. Rembulan dan matahari... dan biarkan mereka menikmati pesta kehancuran semesta[*]



**Persandingan rembulan dan matahari hanya terjadi saat kiamat kehancuran segenap isi bumi dan seluruh galaksi.






Minggu, 11 November 2012

Selasa, 06 November 2012

Betapa sebentar lagi....

Jemari kecil itu,
Dulu suka menggigil ketika tak kupakaikan sarung mungilnya.
Gelambir kulit tipis itu,
Juga akan kedinginan jika tak kubebatkan kain bedongnya.
Kaki-kaki kecil rapuh itu,
Perlu kulatih berbulan-bulan..
Agar kelak bisa menapak,
Kemudian menggambar jejak dengan sempurna.

Kini, saat langkahnya sudah secepat rusa.

Celotehnya mengalahkan kicauan totohua[1].
Saat kulitnya sudah kebal dengan belaian udara senja.
Saat jemarinya sudah bisa memegang dan menarikan sebatang pena...

Tiba-tiba menyelusup rasa..

Ah betapa cepatnya ia bertambah tinggi...
Betapa sebentar lagi ia akan mempunyai lembaran tersendiri...
Mau tak mau dia akan meninggalkanku disini.
Untuk mewarnai kertasnya sendiri.

Oh tidak,

Aku tak boleh lengah...
Sebelum masa itu tiba,
Aku akan mengajaknya memilih warna.
Memberi tahu mana-mana warna yang indah dan berguna untuk karyanya.
Memberi tahu bahwa karyanya kelak akan dinilai oleh sang Pemilik kertas sebenarnya.
Memberi tahu bahwa kertasnya hanya satu, jangan membuat coretan yang tak perlu.
Setelah itu...?

Jikapun nanti dalam kisah kita kelak.

Mau tak mau harus ada jarak...
Antara lembaranku dan lembaranmu.
Jangan lupakan aku, Nak.
Harapanku agar kau selalu berdo'a..
'Semoga Bunda disayang Allah'

***

Footnote :
[1] Totohua adalah nama lain dari burung murai batu dari daerah nias, ia merupakan salah satu burung yang pandai menirukan suara yang ada di sekitarnya ^^ (baru saja dapat setelah baca-baca DISINI).




Tulisan ini diikutkan dalam even persaudaraan blogger nusantara oleh mbak Mubarika Damayanti. Info lengkapnya silahkan klik :

Baby Fatimah, #FFF Cincin Emas dan Persaudaraan Blogger Nusantara

Pasang surut sebuah kesadaran.

Saat menjemput Fahri pulang sekolah, ada kejadian yang membuat saya sedikit tertegun. Kebetulan saat itu dia sedang UTS sehingga pulangnya tidak terlalu siang. Karena ujian, maka masing-masing anak yang sudah selesai biasanya keluar ruangan lebih dahulu daripada temannya. Saya menunggu di emperan masjid yang letaknya di dekat kelas 1 Al-fattah (ruangannya Fahri). Emperan tersebut memang biasanya digunakan ibu-ibu para walimurid untuk duduk-duduk menunggu anak mereka keluar dari kelas.

Salah seorang teman sekelas Fahri yang bernama Aidil terlihat berlari keluar kelas, sementara 2 bugurunya mengejar sambil memangiil-manggil namanya.
"Aidil.. Aidil ayo kembali ke kelas dulu, sayang... dikerjakan dulu soalnya!" ajak Bu Umi halus.
"Nggak mau!!" Aidil menjawab cuek sambil tersenyum cengengesan. Namun dibalik senyum itu aku melihat sedikit rasa ketakutan yang berusaha dibuang jauh-jauh (ah, mungkin saya hanya sok tahu..).
'Ayo Aidil, anak bagus.. nanti ditemani Bu Fathin ya ngerjainnya.." bujuk Bu Fathin. Guru yang sedang hamil besar itu terlihat sangat sabar dan telaten menangani kerewelan anak didiknya.

Kamis, 01 November 2012

Kontes Blog Mobil Sahabat Petualang #terios7wonders


Tema Kontes:

“Mobil Sahabat Petualang”

Persyaratan Kontes:
  1. Peserta wajib menjadi follower twitter @blogdetik dan @DaihatsuInd
  2. Peserta wajib like Fanpage Facebook Blogdetik dan Fanpage Facebook Daihatsu Indonesia
  3. Peserta adalah Warga Negara Indonesia
  4. Platform yang digunakan untuk blog bebas (BLOGdetik, blogspot, dagdigdug, wordpress, kompasiana, dll). Namun, jika menggunakanBLOGdetik akan dimasukan di HOT BLOG
  5. Setiap postingan blog yang diikutsertakan dalam lomba harus meliputi poin-poin yang disebutkan dibawah:
    • Apabila terdapat kata-kata “Terios, Terios 7 Wonders, 7 Wonders, Coffe Paradise, Sahabat Petualang” wajib dihyperlink ke http://daihatsu.co.id

Sabtu, 27 Oktober 2012

Penthol daging bikin sendiri.

Hari ini sepertinya pedagang penthol pada libur deh. Pasalnya Idul adha di kampung saya tahun ini ada yang menyembelih sapi. Dan ndilalah tanpa janjian,.. saya dan beberapa tetangga kok ya kompakan sama bikin penthol. Ada yang belum tahu apa itu penthol? penthol itu makanan lho, bukannya nama gedget wkwkwk.. jauh banget Bu.

Orang kebanyakan menamakannya baso, bulat bulat yang terbuat dari tepung dan daging atau ikan. Kalau di kampung saya lazim orang berjualan pentol basonya saja tanpa kuah sebagai jajanan cemilan anak-anak di sekolah atau bermain di rumah. Kemudian dikasih bumbu kacang kecap atau saus. Nah, karena sedang banyak yang punya daging gratisan, maka pada kesempatan tersebut banyak yang membuat penthol sendiri di rumah. Kalau para tetangga sama menggilingkan dagingnya di pasar (biasanya sekalian dibumbui sama abang penggiling, komposisi dan rasanya mirip dengan penthol-penthol yang dijual bebas, standar rasanya menurut saya itu seringkali banyak banget rasa vetsinnya.. hmm). Makanya saya berusaha membuat sendiri penthol ala saya, dari beberapa kali hunting resep dari kerabat, sodara, tetangga dll.. saya memilih yang paling mudah, murah dan agak berbeda.

Ini dia resep hasil utak atik saya, yang alhamdulillah hasil akhir rasanya enak. Anak-anak suka, sampai sampai dari sejak matang dan masih panas sudah keluar masuk dapur, maemmm terusss. Ayahnya yang belum pulang kerja sepertinya tidak akan kebagian kalau saya tidak cepat-cepat menyisihkan.

-Tepung kanji (tapioka) dan tepung terigu. Perbandingannya 3:2 yaitu jika kanjinya 3ons maka terigunya 2ons.
-Telur kocok yang fungsinya untuk perekat. Jadi dikira-kira sendiri dengan perbandingan tepungnya ya :)
-Bumbu : bawang merah, bawang putih perbandingannya 5:1. Lebih banyak komposisi bawang merahnya. Goreng sebentar kemudian ulek dengan merica sejumput saja, atau lebih enak menggunakan merica bubuk.
-Sledri dirajang halus. Kalau saya tadi 3ons kanji memakai seikat sledri yang harganya 1000an (ini yang bikin rasa pentol jadi istimewa)
-Daging, komposisinya sesuai selera, makin banyak makin enak. Dicincang kecil-kecil kemudian di blender sudah bisa halus seperti gilingan. Kalau saya lebih suka yang masih bertekstur daging jadi tidak semua daging saya blender. Sebagiannya saya sisihkan masih berbentuk cincangan kecil.
-Campur daging, tepung, kocokan telur dan bumbu dalam satu wadah, uleni dengan air dingin (air es). Tambahkah penyedap sedikit saja.
-Bentuk bulat-bulat dengan memakai 2 sendok dan langsung masukkan ke dalam rebusan air mendidih. Atau jika adonannya lebih lembek bisa dengan tekhnik yang pakai tangan. Kalau saya sih lebih suka yang pakai sendok. Tangan lebih bersih dan gak perlu cuci-cuci jika mendadak perlu melakukan hal lain.


-Jika penthol sudah naik mengambang ke permukaan air, tandanya ia sudah matang dan bisa diangkat kemudian ditiriskan. 

Jumat, 26 Oktober 2012

Kisah guru, dulu dan kini.

Guru adalah profesi yang amat mulia. Layak sekali mendapat gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Jika orang tua biologis adalah yang memberikan mereka makanan agar fisiknya tumbuh berkembang dengan baik,   maka sosok guru juga merupakan orang tua yang memberi makanan bagi rohani seorang anak, bagi otak dan pemikirannya.

Guru juga mempunyai peluang pahala yang berlipat kali lebih benyak dari pada pekerjaan lain. Jika didasarkan hadits Rasul yang menyatakan bahwa amal manusia akan terputus ketika dia meninggal kecuali 3 perkara : Amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendo'akan orang tuanya. Semua orang bisa beramal jariyah[1], berilmu yang manfaat dan mempunyai anak yang soleh[2] namun hanya guru lah yang paling banyak bisa mengambil pahala ilmu yang manfaat. Karena setiap hari pekerjaannya adalah membagi ilmu kepada anak didiknya. Coba saja dikalikan berapa pahala mengajarkan seorang anak membaca Alfatihah atau mengajarkan do'a-do'a pendek sehari-hari, kemudian suatu saat salah satu anak didiknya itu dewasa kemudian juga menjadi guru dan mengajarkannya lagi pada anak-anak didiknya, kepada anaknya sendiri. Sudah berlipat-lipat kali bukan?

Senin, 22 Oktober 2012

Menjeng Tempe

Ini resep orang kampung sejak jaman dulu.
Orang-orang yang masih taraf ekonomi seadanya lebih sering ketemu lauk tahu dan tempe. Dan lauk menjeng tempe ini termasuk kreasi resep mengolah tempe agar tidak melulu digoreng dan direbus saja.

Resep murah meriah ini masih sering saya buat, yah karena memang saya masih tinggal di kampung dan juga anak-anak saya lumayan doyan :)

Ini dia resepnya :

Untuk 2 papan tempe yang 1 papannya biasa saya beli seharga 1000 rupiah, bumbunya adalah  : Bawang merah dan putih, cabe, ketumbar, daun jeruk purut, garam dan gula (ini bumbu minimalis.. kalau resep orang tua malahan harus komplit seperti bikin bumbu sayur lodeh, nah terserah anda mau coba resep orang tua atau orang muda semacam saya he he..)

Ulek semua bumbu, tambahin penyedap bila suka (kalau saya kadang2 pake merek M*s*ko dikiit aja..)
Tempe dikukus sampai matang kemudian diulek campur bumbu, taburin sedikit tepung kanji sebagai perekat kemudian kepal-kepal berbentuk bulat lonjong atau sesuai selera. (Hmm.. boleh ditambahkan parutan kelapa muda atau gorengan teri yang diremukkan.. sebagai selingan kreasi). Kemudian goreng sampai kuning kecoklatan.. golden brown kalau juri master chef bilang...

Dan inilah penampakannya :

Menjeng tempe ala saya, cocok berjodoh sama sayur asem dan dimaem ketika cuaca panazz.. seger deh :)

Minggu, 21 Oktober 2012

Cerita kecil di studio foto

Ceritanya tadi habis dari studio foto... hmm ya jelas acaranya mau bikin foto lah untuk keperluan membuat KTP.

Nah di studio foto tersebut si Zahra ketemu adek kecil anaknya orang cina. Pipinya cubby, pitih beniiing kulitnya, imut dan lucuu banget. Namanya Michelle, kelihatannya sedang sama mbak pengasuhnya deh (soalnya enggak mirip hehe..) dan dia dipanggil Memey mirip seperti tokoh dalam Upin Ipin.
Ya bisa dipastikan Zahra sueneng banget main sambil nunggu fotonya jadi.

Iseng foto deh :

Fahri, seperti biasa enggak mau difoto. Dia hanya memberikan tangannya buat kamera :D..  duuuh sizahra kalau bersanding sama Adik Memey kelihatan jadi item, padahal kalau di rumah dia paling putih bening hehehe...

LOMBA BLOG : ANDAI AKU MENJADI KETUA KPK



Persyaratan : 
  • Peserta : Blogger, Mahasiswa, Masyarakat umum WNI, tinggal di Indonesia
  • Peserta harus memiliki blog pribadi
  • Konten Blog yang dikirimkan harus berbahasa Indonesia maksimal 1500 karakter, dan terlebih dahulu di publikasikan di blog pribadi peserta
  • Tidak boleh mengandung pornografi, SARA, adu domba, serta yang tidak berhubungan dengan tema "Andai Aku menjadi Ketu KPK"
  • Mengandung ide baru yang orisinal, tanpa ada copy-paste content dari web/blog lain

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...