Sabtu, 24 November 2012

Yang suka dipanggil Bunga

Zahra, adalah nama anak kedua saya. Nama lengkapnya adalah Alhanuf Zahra Nadiyya, jenis kelaminnya.. tentu saja perempuan dong hehe..

Pertama kali mengenalkan nama bayi kami itu ke saudara dan kerabat itu banyak menuai protes. "Kok Zahra sih? kan pasaran biyanget, udah banyak yang make" salah satu komentarnya berbunyi begitu.

Apalagi saya dan suami terlanjur memanggil dengan sebutan 'Zahro' bukan 'Zahra' seperti yang tertera dalam akte kelahirannya. Malah lebih terkesan ndeso lagi di telinga orang-orang.

Adik saya yang masih mondok di pesantren malah bilang "Aduh mbak Aris, jangan dikasih nama Zahra dong, temenku yang namanya Zahra kebanyakan gendut gendut.." kata dia, komen yang aneh ah.

Akhirnya saya menceritakan ikhwal kenapa kami memutuskan memilih nama itu buat putri pertama kami (anak sulung kami laki-laki, namanya Fahri Ahmad Alawy). Adalah berawal dari harapan dan cita-cita suami saya, ayahnya Fahri dan Zahra. Dia ingin sekali mempunyai anak-anak yang cinta al-qur'an dan kalau bisa juga hafal al-qur'an. Suami saya suka berteman dengan para hafidz, membeli buku tentang kisah para hafidz hafidhoh dan segala yang berhubungan dengan al-qur'an. Saya salut sekali, karena latar belakang suami saya yang tak ada sama sekali didikan pesantren, namun lingkungan pergaulannya yang mempertemukan dengan banyak teman para penghafal qur'an sangat mempengaruhi pola pikir dan harapan-harapannya tentang masa depan. dan tentu saja saya mendukungnya sepenuh hati.


Dalam sebuah buku yang dibeli oleh suami saya itu ada kisah seorang gadis cilik bernama Alhanuf Zahra Nadia yang baru berusia 5 tahun. Ia banyak memiliki keistimewaan dan kecerdasan tinggi. Ia mulai terikat dengan al-Qur'an sejak bulan-bulan awal kelahirannya. Kedua orang tuanya memberikan motivasi kepadanya untuk menghafal dan mempelajarinya. Mereka banyak memberikan hadiah sebagai dorongan menghafal al-qur'an. Sehingga sampai pada satu fase yang sungguh indah saat anak kecil itu berujar "aku tidak akan meninggalkan sekolah sebelum menghafal 30 juz".



Ya, kami mengambil nama itu untuk anak kami. Supaya kelak ia bisa meneladani semangatnya. Supaya anak kami mau mencintai al-qur'an semenjak kecil. Dan setelah kami tanyakan arti dari nama tersebut kepada orang yang lebih mengerti bahasa arab, ternyata artinya juga manis. Hanuf artinya condong atau suka, Al menunjukkan khusus perorangan. Zahra artinya bunga dan Nadiyya artinya panggilan. Jadi secara keseluruhan kalau digabung artinya seorang perempuan yang suka dipanggil bunga. Menurut saya itu indah lho sodara :)


Jadi setelah mendengar penjelasanku tentang sebabnya dinamakan Zahra, sudah tak ada lagi yang protes. Ah biar masih diprotes pun kami tak peduli. Yang penting ayahnya, ibunya dan kakaknya sayang kepadanya.

Kini usinya Zahra sudah hampir 4 tahun. Untuk merealisasikan harapan kami, tentu saja harus ada usaha. Suami saya secara berkala mengundang para penghafal Qur'an untuk mengaji di rumah kami. Agar anak-anak kami juga akrab dengan mereka. Mengajarinya mengaji sedari kecil, sekarang Zahra sudah hafal huruf hijaiyyah dan membacanya acak dengan harakat fathah (meski masih agak cedal bicaranya..) sedangkan Fahri sudah mulai masuk juz 2. Selain itu untuk meninabobokkannya ketika malam biasanya saya menyenandungkan asma'ul husna dan surat-surat pendek yang berusaha saya hafal kembali disela waktu. Menghafal kembali untuk memberi contoh dan menyemangati mereka. Jadi tidak hanya menyuruh namun juga mengajak membaca dan menghafal bersama-sama. Kesemuanya saya lakukan untuk cita-cita kami.. bismillah dan berusaha sebisa mungkin. Mohon do'anya ya temans.. :)

Zahra bersama ayahnya.

Saya bersama Zahra.


Fahri dan Zahra.


Zahra ajah.. 


Zahra lagi.. ^^

*** 

Oh iya.. tentang nama Fahri (jika ada yang pengen tahu hehe..) itu nama yang saya simpan sebelum saya menikah, bahkan saat masih belajar di pesantren janjian dengan beberapa teman kalau nanti punya anak laki-laki akan dikasih nama Ahmad Alawy, seperti nama anak-anaknya ustadz kami yang pernah belajar di makkah. Ustadz -ustadz kami mengambil nama guru besar mereka buat nama anak mereka. Sedangkan Fahrinya ambil dari nama santri putra keren yang langganan dapat juara, (Fahri artinya kebanggaan, bagus lah jika buat do'a, bukankah nama itu bisa menjadi do'a setiap kali ia dipanggil). Eh ndilalah setelah sekian waktu terpisah tak ada kabar (jaman itu belum marak hape jadi begitu pisah ya pisah hanya meninggalkan alamat rumah). Saat ketemu teman lama ternyata bener anak kami namanya sama hehehe.. 
**

Catatan : jangan meniru cara ini, karena setelah saya konsultasikan ke seorang guru, saya baru mengerti kalau memberi nama itu sebaikknya tafa'ul kepada orang sholeh yang sudah meninggal yang diketahui pasti bahwa orang itu khusnul khotimah, dan boleh memakai bahasa apa saja asal tahu artinya (sungguh nama itu doa yang boleh jadi diaminkan malaikat setiap ada orang menyebutnya). Karena kalau meniru nama orang masih hidup belum tahu perjalanan hidupnya nanti bagaimana, karena hati manusia itu bisa berubah sewaktu-waktu ditakutkan kalau meninggalnya su'ul khotimah. Karena sudah terlanjur maka saya hanya bisa berdo'a semoga saja santri putra juara yang saya tiru namanya untuk Fahri tetap menjadi manusia lurus dan khusnul khotimah di akhir hayatnya, begitu pula Alhanuf Zahra Nadiyya yang mana di dalam buku tidak ada keterangan bahwa gadis kecil tersebut masih hidup atau sudah meninggal. Wallahu a'lam semoga dia juga khusnul khotimah. Amiiin..

Untuk mbak Armitha Febriyanti, semoga kehamilan hingga kelahirannya lancar. Anak sehat ibu selamat itu yang paling penting. Soal nama, saya punya usulan sedikit. Saya punya kebiasaan 'menabung' nama sebelum anak lahir. Dan calon anak ketiga saya kalau laki-laki pengen saya kasih nama Zidan... Dipadu dengan Muhammad atau Ahmad dari Nabi Muhammad dan entah lanjutannya dipikir nanti :D (suami selalu mengiyakan tak pernah protes, alhamdulillah).. sebenarnya sejak hamil anak kedua saya sudah menyiapkan 2 nama yang satu laki-laki dan yang 1 perempuan, karena 2x hamil alhamdulillah saya termasuk lancar dan sehat sehingga tak pernah USG untuk mengintip jenis kelamin :). Jadi nama Zidan adalah 'tabungan' sejak hamil ke2  namun tidak jadi dipakai karena yang keluar bayi perempuan. Anak pertama dan kedua kami memakai 3 kata, pasti nanti anak ketiga juga harus 3 kata biar tidak iri. Maka.. bolehlah kalau mbak mau memakainya, Toh jauh tempatnya dan saya gak pernah bermasalah dengan nama yang sudah dipakai banyak orang hehe. Zidan artinya tambah, inginnya dengan bertambahnya dia menjadi anggota keluarga kelak, maka bertambah pula kebahagian, rezeki dan keberkahan dalam hidup kami. Simpel namun indah bukan.. :)
*

Tulisan ini diikutkan dalam GA

11 komentar:

  1. sukses GA nya,, smoga menang....

    BalasHapus
  2. Halo Bunda Fahri + Zahra.. mantap deh ulasannya apalagi ada tips pemberian nama bayi yang super :)

    usulan nama Zidan boleh juga tuh, nanti tak discuss dulu sama suami saya ya, semoga dia cocok.

    terimakasih ya udah ikutan GA-nya nanti kan pengumumannya 25 Des 2012 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. apalah arti sebuah nama, konon katanya...
      tapi bagi kita,khususnya orang tua sangat berarti karena dengan nama yang baik beribu harapan,dan do'a semoga kelak anak ini membawa berkah amin...

      Hapus
    2. amiin.. makasih sdh mampir mbak :)

      Hapus
  3. Unik deh nama lengkapnya Zahra...
    aku baru tahu tentang tips di bawahnya itu :)

    BalasHapus
  4. iya mbak.. itu tips masuk akal bukan :), yang ngasih juga seorang guru yang dalam ilmu agamanya

    BalasHapus
  5. Mbak, nama anakku juga Zahra dan usianya juga 4, insya Allah 5 di ajnuari nanti. Biarlah pasaran, tapi kami semua sukaaaa dengan nama itu. Nadine Zahra Zeina....
    Good luck, smg menang yaaa

    BalasHapus
  6. Saya juga tertarik sama bukunya tuh, beli dimana mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. di pameran buku murah mbak, terbitan tahun 2006 :) wah sama ya namanya.. umurnya sepantar lagii.. semoga suatu hari bs ketemu ya duo zahra :)

      Hapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...