Karena apa...
Satu jiwa harus berbangga
Selayak rona kokohkan cakrawala
Apakah titisan garis darah?
Pantaskah menjadi alasan...
Untuk mendongakkan kepala
Paras semerdu untaian pelangi...
Bukankah titipan semata?
Kilau dunia semegah istana...
Tak kan bisa membeli sejatinya syurga.
Dan, mungkin
Kuasa menjadi nahkoda.
Kan berakhir saat kapal berlabuh di
dermaga
Adakah lebih bermakna?
Menggores maha karya.
Dengan arsir prestasi.
Pada lembar-lembar jati diri.
Hingga dunia mengakui,
‘Aku adalah aku’....
Seraya menjawab pertanyaan mereka.
Dengan kalimat Safiyyah binti Huyay
“Aku adalah istri Muhammad,
Bapakku Musa dan pamanku Harun”
(*)
Pada sepenggal
rutinitas pagi, di Pesantren Langitan.
Catatan:
Hanya ingin bertanya
entah pada siapa....
Apa sebenarnya alasan manusia berlaku sombong? terhadap garis keturunannya, atau kekayaan orang tuanya.....
Safiyyah binti Huyay adalah salah
seorang tawanan perang Khaibar yang diperistri oleh nabi Muhammad SAW. Banyak
yang mencibirnya karena ia keturunan yahudi, dan saat beliau bersedih hati Nabi
menghiburnya seraya berkata...”Katakanlah pada mereka behwa sumaimu adalah
Muhammad, Bapakmu adalah Musa dan Pamanmu Harun....”
*********
Saya pengen banget memberikan nama anak perempuan saya nanti 'Safiyyah', nama istri nabi saw.
BalasHapusBagus mbak, puisinya...