Rabu, 30 Oktober 2013

Prestasi Itu Tak Melulu Harus Berupa Angka


Puas sekali melihat hasil nilai UTS Fahri. Meskipun ayahnya sempat bilang nilai-nilainya Fahri menurun... karena kelas 1 kemarin dia sering dapat angka sempurna 100.

Owalah.. nilai 90 itu sudah kereen, semua nilainya 90 keatas, cuman 1 pelajaran yang dapat nilai 82. Masih masuk standar sekolah yang harus mencapai angka 8.

Saya katakan sama Fahri, "Ini sudah bagus kok, Nak.. ibu sudah seneng yang penting berapapun nilainya didapat dengan jujur, bukan nyontek atau kerjasama dengan teman.. oke!".

Kemudian saya katakan sama Ayahnya.. "Emang nilai kita pas seumur Fahri berapa?" suami saya senyum-senyum hehehe..

Saya juga ingat nasehat Pak Nawawi, Psikolog yang sering memberikan pengarahan dalam acara silaturrahmi antar walimurid. Bahwa seyogyanya anak tidak dituntut menghasilkan 'angka' di rapor atau kertas UTSnya. Hargailah prosesnya, dan mengajak menjalani proses belajar dengan sebisa mungkin menyenangkan.

Bismillah... akan kami usahakan :)
***




4 komentar:

  1. setuju mak, proses itu yg harus lebih dihargai daripada angka

    BalasHapus
  2. proses memang lebih penting daripada hasil :) Bekerja keras, lalu berserah diri atas hasilnya, ya kan mba Binta ? :)

    BalasHapus
  3. mbak nath : betull ^^
    mbak tita : tos :)
    mbak sri : iya banget mbak :)

    BalasHapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...