Selasa, 15 Oktober 2013

Kakek Tua Pembersih Rumput yang Juga Berqurban


Kemarin saya sempat melihat berita tentang nenek miskin yang bisa memberikan kambing untuk Qurban Idul Adha. Nenek tersebut kondisi rumahnya jauh dari kesan mapan, pekerjaannya hanya seorang buruh tani, beliau menabung sedikit demi sedikit agar bisa membeli kambing untuk qurban. Subhanallah.. Berita yang cukup membuat haru dan salut.

Disini saya juga ingin membagikan cerita tentang tetangga saya. Hampir mirip ceritanya dengan si Nenek berhati mulia yang diliput salah satu stasiun TV itu. Kalau tetangga saya adalah seorang kakek tua, Mbah Pardi namanya, beliau hidup sendirian tanpa anak-anaknya. Anak-anaknya sama sudah berkeluarga dan kehidupan mereka sama pas-pasan juga. Semenjak muda pekerjaannya mbah Pardi adalah menjadi buruh tani dan serabutan, disuruh pekerjaan -kasar dan berat- apa saja mau. Kini di usianya yang sudah sepuh, mbah Pardi lebih suka mengembala kambing, jadi pekerjaannya setiap hari mencari rumput untuk kambing-kambingnya sembari sesekali disuruh orang untuk membersihkan halaman dan mencabuti rumput liar (saya termasuk yang sering meminta tolong beliau untuk membersihkan halaman rumah).
Tahun lalu, orang sepuh yang harusnya menjadi mustahiq zakat ini memberikan salah satu kambingnya untuk berqurban. Dan itu cukup menginspirasi saya agar tahun ini turut memeriahkan idul Adha dengan ikut berqurban meski sebenarnya tabungan kami bisa dibilang masih tipizzz.. dan kebutuhan ini itu sepertinya tak ada habisnya (untuk dijadikan alasan tak usah dulu mengeluarkan budget untuk berqurban..).

Mbah Pardi tahun ini tidak berqurban, meski masih punya beberapa ekor kambing. Kelihatannya kambing itu masih kecil-kecil dan beliau harus merawat adiknya (yang hingga tua masih berstatus bujang, sehingga saat sakit parah tak punya anak istri yang merawatnya). Adiknya itu sakit yang sudah menjadi kembang bayang, segala aktifitas termasuk mandi, buang air sampai makan dan minum harus dibantu.

Subhanallah.. smoga laki-laki tua itu panjang umur dan terus menginspirasi kebaikan untuk orang sekitarnya.. amiin.

***

11 komentar:

  1. Malu sama beliau :(
    Saya terngiang2 aja pas khutbah kemarin, kata yang khutbah, sebagian masyarakat kita mudah membeli seperangkat home teater yang harganya mahal, tapi banyak yang enggan berkurban. Kalimat itu nyentil banget :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyalah.. kakek tua itu yang menginspirasi sy jg mbak anaz.. menyadarkan kalau sebenarnya saya lebih mampu daripada beliau

      Hapus
  2. Subhanallah. Amiin smoga sang kakek dikaruniai rejeki dan kesehatan dari Allah. Kisah2 inspiratif seperti ini kalo dikumpulin bisa jadi 1 antology kali ya, hehe

    BalasHapus
  3. Inspiratif Mbak.

    Semoga Mbah Pardi selalu dalam pelukan cinta Alloh.aamiin

    BalasHapus
  4. Subhanallah.. terbukti sabda nabi, bahwa kekayaan itu letaknya di hati bukan di uang.. jika hati telah kaya maka berbagi itu mudah..

    BalasHapus
  5. sebenarnya itulah makna berqurban sebenarnya, namanya juga berqurban yah harus mengorbankan sesuatu yang berharga dong ya... seperti Nabi Ibrahim yang ikhlas mengurbankan anak kesayangannya. Kalau lagi banyak uang lantas berqurban itu sudah sewajarnya (remind myself)

    BalasHapus
  6. mbak ria : hehe mau bikin antologinya? ikut dong :)
    mbak shabrina : amiin mbak..
    senyum syukur : iya benar kekayaan bukan di uang.. tp hati yang luas dan ringan berbagi :)
    mbk sarah : makasih sdh mampir :)
    nda : remind my self jg ini :)

    BalasHapus
  7. Semoga Mbah Pardi diberi kesehatan dan kelak khusnul Khotimah. Selalu terharu mendengar kisah2 seperti ini. Saya sendiri berqurban karena terisnpirasi kisah nenek pemulung yang 3 tahun menabung hanya untuk berqurban. Laaah saya yang lebih mampu dibanding nenek itu malah tidak berqurban sama sekali. Hikksss...saat itu sy nangis berasa disentil sama Allah.

    BalasHapus
  8. mina : iya luar biasa memang :)
    mbak lina : yup kita harus berterimakasih pada mereka yang menginspirasi itu ya mbak :)

    BalasHapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...