Selasa, 21 Mei 2013

KOTAK MUSIK (Cernak dimuat di Radar Bojonegoro)



Dimuat di Konan (Koran anak) Radar Bojonegoro. Minggu 12 mei 2013.
---------------------------------------




Setelah baru saja dibelikan rautan pensil berbentuk boneka panda  oleh ibunya, Fika kembali merengek minta dibelikan sesuatu yang seperti punya temannya di sekolah.

“Belikan aku kotak musik seperti punya Raisa dong , Bu! Fika pengen sekali punya yang seperti itu..” rengek Fika di ruang kerja ibunya. Ruang kerja yang sekaligus ruang tamu di rumah mereka. Ibu Fika masih sibuk berkutat dengan mesin jahit dan lembaran-lembaran kain yang baru diguntingnya sesuai pola.

“Bu.. beliin ya Bu!” Fika masih saja merengek. Tak peduli dengan kesibukan dan keleahan yang tampak jelas di wajah ibunya.

“Fika, Ibu sedang tidak ada uang. Hasil jahitan yang ini buat bayar sekolahnya Fika dulu ya. Kotak musik besok-besok saja kalau ibu ada rejeki lagi..” jawab ibu sembari sejenak menghentikan pekerjaannya. Fika malah cemberut mendengarkan jawaban itu. Ia tetap merengek kemudian bergegas mengeluarkan senjata pamungkasnya yaitu menangis sambil menghentak-hentakkan kaki. Kemudian menggerutu menyesali nasibnya yang sudah tidak punya ayah. Biasanya setelah itu Ibu akan terharu dan selalu berusaha keras memberikan keinginan Fika.

“Belikan ya Bu..” ucap Fika masih sambil menangis. Ibu masih melanjutkan pekerjaannya menjahit meski ia terlihat menjadi sedih dan berpikir keras.
***

Di sebuah Pusat perbelanjaan, Fika berjalan beriringan bersama ibunya. Sang ibu tanpak cemas dan menoleh kekiri dan kanan.



“Fika tunggu disini ya sampai ibu kembali!” bisik Ibu kepada Fika. Gadis kecil kelas 4 SD itu mengangguk dan menurut. Ia melihat ibunya masuk sebuah stand yang menjual bermacam-macam mainan unik. Tak lama kemudian ibunya keluar dengan membawa sebuah bungkusan dibalik jaket besarnya.

Fika senang sekali, ternyata ibunya sudah membelikan kotak musik yang diinginkannya sejak kemarin. Namun belum beberapa menit ia tersenyum tiba-tiba terdengar teriakan nyaring.

“Pencuri.. perempuan itu telah mencuri kotak musik. Ayo tangkap dia!!...” dan beberap orang segera mengejar ibunya Fika yang spontan berlari saat mendengar teriakan.

Dan tak memerlukan waktu lama perempuan itupun tertangkap oleh kejaran petugas keamanan. Banyak orang melihatnya dengan benci bahkan menyebutnya sebagai maling. Kotak musik yang baru sebentar dipegang oleh Fika direbut paksa lagi oleh pemilik stand mainan.

“Jangaaan.. jangan bawa ibuku!” Fika menangis tahan melihat ibunya digelandang ke pos keamanan. Sementara banyak orang memandang dengan jijik dan benci.

Fika tak peduli dengan kotak musik yang tak jadi didapatkannya. Ia sangat menyesal dan bersedih melihat kejadian hari ini. Semuanya gara-gara permintaanya yang selalu ingin dituruti.

“Ibu akan saya laporkan ke polisi.. dan ibu pasti akan dipenjara” ucap pemilik stand dengan geram. Dia tak peduli dengan permintaan maaf dan tangisan ibunya Fika. Fika juga ikut menangis tak kuasa membayangkan jika ibunya dipenjara.

“Jangan Pak, ibu jangan dibawa ke kantor polisi.. Ambil kembali saja kotak musik itu, asal ibu jangan dipenjara.” teriak Fika pedih tak dihiraukan oleh semua orang.

“Jangan pak! Jangan bawa ibu saya.. sungguh saya tidak mau lagi kotak musik itu..” teriak Fika semakin kencang.

“Jangan pak.. jangaaan” teriak bercampur tangis Fika semakin keras.

“Fika.. Fik, kamu kenapa nak?” Ibu menepuk-nepuk pipi Fika yang basah. Perlahan ia membuka mata. Ia mendapati dirinya sedang tertidur didepan televisi.

“Ibuuu..” Fika berteriak sembari menghambur memeluk Ibunya. Untung kejadian tadi hanya mimpi.

“Fika nggak jadi pengen kotak musik itu, Bu” Ucapnya bersungguh-sungguh.

“Fika lebih menyayangi ibu daripada kotak musik itu.. hiks” ucap Fika lirih, air matanya masih menetes sedikit. Ibunya yang kebingungan karena tiba-tiba dipeluk hanya tersenyum kecil kemudian kembali sibuk dengan mesin jahitnya.
*** 

3 komentar:

  1. salam kenal, mbak...
    aku sudah membacanya di Konan. o,ya, cara mengirim cerita ke konan, gimana ya, mbak ? thanks

    BalasHapus
  2. kirim ke alamat email kenalyan@yahoo.co.id, sertakan data diri dan alamat yang lengkap, tak ada honor tapi dapat marchandise yang dikirim ke alamat, insyaAllah :)

    BalasHapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...