Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ke-7 dengan tema "Seandainya saya tidak ngeblog''.
------------------------------------------
Ngeblog ituuuu.. ehm sesuatu banget.
Bukannya sok ikut-ikutan Mbak Syahrinol, tapi beneran saya merasakan bahwa ngeblog itu lebih sesuatu daripada nulis di media lain.
Dulu saat masih sangat gaptek, kenal internet pertamanya hanya social media Facebook, saya sukanya nulis di note facebook. Kemudian ngetag teman-teman yang saya ingin mereka baca tulisan saya. Senang sekali rasanya mendapat respon dan apresiasi atas apa yang saya tulis. Apresiasi menyenangkan itu tak melulu berupa pujian, namun tanggapan yang cocok dengan tema tulisan yang saya suguhkan itu lebih berharga di hati saya. Saya malah agak kurang suka dengan komen yang 'wah keren', 'bagus' dan gitu-gitu saja... malah saya jadi mikir bahwa sebenarnya dia nggak membaca cuman unjuk gigi atau numpang lewat aja hehehe..
Kritik dan saran juga merupakan apresiasi yang bermanfaat, meskipun jujur saja kalau terlalu pedas dan menggurui itu rasanya tidak menyenangkan (jujurrr amiit, Bu!.. ^^).
Namun seiring perkembangan jam terbang saya berkencan sama Latipah (nama netbook saya.. ) lama-lama saya bisa membuat blog, dengan panduan teman facebook dan juga Syaikh Gugel. Maka saya punya blog dan mulai mengisinya dengan macam-macam tulisan. Awalnya cuma impor dari note-note FB lama-lama saya lebih merasa asyik mendokumentasikan lintasan-lintasan pemikiran saya lewat blog. Gimana ya? rasanya lebih private, menarik dilihat, dan tidak mengganggu orang (seiring waktu saya memahami sesuatu bahwa kerjaan ngetag-ngetag tulisan ke FB orang lain itu agak menggaggu, saya memposisikan diri sendiri yang saat kebanjiran tag dari teman dan tak bisa baca jadi merasa bersalah kalau tidak baca, kemudian merasa agak 'terpaksa' buat baca dan mampir komen, lagipula ngetag itu juga aslinya ribet dan menyita waktu jadi lama-lama jadi malas melakukannya).
Di blog juga serasa punya rumah, yang perabotnya bisa kita atur sedemikian rupa. Tidak seperti tampilan di FB yang seragam biruuu semua. Jadi setelah nulis, posting kemudian tinggal saya share lewat wall FB, siapa yang berkehendak mampir silahkan dan yang tidak berkehendak ya tak perlu sungkan kalau mengabaikan.. gampang bukan? ^^
Lebih-lebih sekarang di FB juga banyak group yang mewadahi para blogger untuk membagi linknya untuk saling berkunjung 'tanpa paksaan'. Seperti Emak-Emak blogger, Blogfam, Warung Blogger dll... (kesemuanya saya ikuti hehehe..)
Apa saja yang saya dokumentasikan di blog saya?
Kesemuanya adalah lintasan pemikiran saya. Yang sering bersarang dan sesak memenuhi kepala. Saya menuangkannya menjadi macam-macam bentuk, sesuai mood, kadang bisa jadi cerpen, puisi, diary emak-emak geje, renungan, resep masakan, atau juga ikut lomba. Kalau pas ada tema menarik dan kebetulan terlintas ide untuk ditulis ya saya perjuangkan untuk bisa rampung menuangkannya sembari harap-harap hadiah hehehe.. (belum pernah dapat yang agak gedean hadiahnya huhu belum rejeki, tapi tetep bersyukurlah pernah dapat juga yang kecil-kecil atau sedang hehehe.. curcol^^)
Asal tahu saja, bahwa berhasil menuangkan lintasan isi kepala dalam sebuah tulisan itu rasanya sungguh cetar membahana. Ada yang menamakannya dalam bahas keren sebagai aktualisasi.. embuh lah, menurut saya bahasa ringannya adalah selingan penat. Dengan menulis menuangkan pemikiran (yang meski kecil) itu bisa menjadi refreshing tersendiri buat saya dalam menjalani rutinitas rumah tangga yang membosankan (siapa yang bilang kerjaan rumah tangga itu menyenangkan? mungkin dia ngerjainnya pas sedang cuti dari karier diluar rumah dan baru beberapa hari atau beberapa minggu saja mengerjakannya.. cobalah menjalaninya sampai 4,5,6 tahun!! masih bilang menyenangkan, dan memandang sinis ibu-ibu RT yang sesekali mengeluh jemu dan bosan?.. maap curcol lagi^^).
Selain aktualisasi dan selingan penat, saya sih inginnya juga bisa berbagi manfaat. Hmm.. nasib saya tidak bisa menjadi guru atau pendidik di sekolahan, pesantren atau TPQ yang bisa mendulang pahala dengan mentransfer ilmu. Ah saya ngiri sekali dengan profesi itu. Ilmu yang manfaat pahalanya akan mengalir selama ilmu itu tetap dipakai dan malah disebarluaskan lagi oleh yang diberi ilmu. Siapa yang tidak pengen coba..? maka saya ingin mengusahakan apa saja yang saya tulis itu ada yang dapat diambil manfaatnya untuk kebaikan, meski sedikit, meski sebiji bayam saja... dan saya juga menghindari menulis yang menginspirasi kepada keburukan.. na'udzubillah. Karena terbukti lewat blog, postingan meskipun sudah sangat lama ternyata masih bisa muncul di mesin pencari Syaikh gugel tadi.. tetap bisa ditemukan dan dibaca lagi entah oleh siapa.
Jadi seandainya saya tidak ngeblog? gimana ya.. rasanya mungkin nggak ada masyalah deh hehe..
Sebenarnya saya belum bener-bener terbebas dari kegaptekan tentang internet. Namun ruang untuk aktualisasi, selingan penat dan berbagi manfaat pastilah ada di tempat lain, mungkin kalau blogger tak memberikan tempat (ditutup misalnya, atau menjadi harus berbayar gitu... saya paling ogah kalau bukan gratisan) ya mungkin saya balik ke note FB atau media-media lain yang seiring waktu bakalan adaa saja sarana ciptaan manusia, wadah-wadah untuk menampung tulisan dan ditampilkan di belantara dunia maya *yang gratis*. Toh tak ada yang abadi di dunia ini. Saya bukan orang yang suka lebai bergantung atau mengidolakan sesuatu.
Blog dan warna-warni website dan social media di dunia onlen atau media cetak dan buku di dunia offlen hanya sekedar sarana untuk mempublikasikan buah pemikiran kita melalui kata-kata. Jadi simpel saja.. seandainya saya tidak ngeblog? insyaAllah saya akan tetap menulis dan berusaha mempublikasikannya di media manapun yang tersedia dan bersedia mempublikasikannya.
***
Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri
------------------------------------------
Ngeblog ituuuu.. ehm sesuatu banget.
Bukannya sok ikut-ikutan Mbak Syahrinol, tapi beneran saya merasakan bahwa ngeblog itu lebih sesuatu daripada nulis di media lain.
Dulu saat masih sangat gaptek, kenal internet pertamanya hanya social media Facebook, saya sukanya nulis di note facebook. Kemudian ngetag teman-teman yang saya ingin mereka baca tulisan saya. Senang sekali rasanya mendapat respon dan apresiasi atas apa yang saya tulis. Apresiasi menyenangkan itu tak melulu berupa pujian, namun tanggapan yang cocok dengan tema tulisan yang saya suguhkan itu lebih berharga di hati saya. Saya malah agak kurang suka dengan komen yang 'wah keren', 'bagus' dan gitu-gitu saja... malah saya jadi mikir bahwa sebenarnya dia nggak membaca cuman unjuk gigi atau numpang lewat aja hehehe..
Kritik dan saran juga merupakan apresiasi yang bermanfaat, meskipun jujur saja kalau terlalu pedas dan menggurui itu rasanya tidak menyenangkan (jujurrr amiit, Bu!.. ^^).
Namun seiring perkembangan jam terbang saya berkencan sama Latipah (nama netbook saya.. ) lama-lama saya bisa membuat blog, dengan panduan teman facebook dan juga Syaikh Gugel. Maka saya punya blog dan mulai mengisinya dengan macam-macam tulisan. Awalnya cuma impor dari note-note FB lama-lama saya lebih merasa asyik mendokumentasikan lintasan-lintasan pemikiran saya lewat blog. Gimana ya? rasanya lebih private, menarik dilihat, dan tidak mengganggu orang (seiring waktu saya memahami sesuatu bahwa kerjaan ngetag-ngetag tulisan ke FB orang lain itu agak menggaggu, saya memposisikan diri sendiri yang saat kebanjiran tag dari teman dan tak bisa baca jadi merasa bersalah kalau tidak baca, kemudian merasa agak 'terpaksa' buat baca dan mampir komen, lagipula ngetag itu juga aslinya ribet dan menyita waktu jadi lama-lama jadi malas melakukannya).
Di blog juga serasa punya rumah, yang perabotnya bisa kita atur sedemikian rupa. Tidak seperti tampilan di FB yang seragam biruuu semua. Jadi setelah nulis, posting kemudian tinggal saya share lewat wall FB, siapa yang berkehendak mampir silahkan dan yang tidak berkehendak ya tak perlu sungkan kalau mengabaikan.. gampang bukan? ^^
Lebih-lebih sekarang di FB juga banyak group yang mewadahi para blogger untuk membagi linknya untuk saling berkunjung 'tanpa paksaan'. Seperti Emak-Emak blogger, Blogfam, Warung Blogger dll... (kesemuanya saya ikuti hehehe..)
Zahra (anak kedua saya) dan si latipah. Saya juga berharap bahwa pemikiran dalam tulisan-tulisan saya di blog bisa menjadi warisan buat anak-anak dan cucu-cucu saya kelak. Amiiin |
Apa saja yang saya dokumentasikan di blog saya?
Kesemuanya adalah lintasan pemikiran saya. Yang sering bersarang dan sesak memenuhi kepala. Saya menuangkannya menjadi macam-macam bentuk, sesuai mood, kadang bisa jadi cerpen, puisi, diary emak-emak geje, renungan, resep masakan, atau juga ikut lomba. Kalau pas ada tema menarik dan kebetulan terlintas ide untuk ditulis ya saya perjuangkan untuk bisa rampung menuangkannya sembari harap-harap hadiah hehehe.. (belum pernah dapat yang agak gedean hadiahnya huhu belum rejeki, tapi tetep bersyukurlah pernah dapat juga yang kecil-kecil atau sedang hehehe.. curcol^^)
Asal tahu saja, bahwa berhasil menuangkan lintasan isi kepala dalam sebuah tulisan itu rasanya sungguh cetar membahana. Ada yang menamakannya dalam bahas keren sebagai aktualisasi.. embuh lah, menurut saya bahasa ringannya adalah selingan penat. Dengan menulis menuangkan pemikiran (yang meski kecil) itu bisa menjadi refreshing tersendiri buat saya dalam menjalani rutinitas rumah tangga yang membosankan (siapa yang bilang kerjaan rumah tangga itu menyenangkan? mungkin dia ngerjainnya pas sedang cuti dari karier diluar rumah dan baru beberapa hari atau beberapa minggu saja mengerjakannya.. cobalah menjalaninya sampai 4,5,6 tahun!! masih bilang menyenangkan, dan memandang sinis ibu-ibu RT yang sesekali mengeluh jemu dan bosan?.. maap curcol lagi^^).
Selain aktualisasi dan selingan penat, saya sih inginnya juga bisa berbagi manfaat. Hmm.. nasib saya tidak bisa menjadi guru atau pendidik di sekolahan, pesantren atau TPQ yang bisa mendulang pahala dengan mentransfer ilmu. Ah saya ngiri sekali dengan profesi itu. Ilmu yang manfaat pahalanya akan mengalir selama ilmu itu tetap dipakai dan malah disebarluaskan lagi oleh yang diberi ilmu. Siapa yang tidak pengen coba..? maka saya ingin mengusahakan apa saja yang saya tulis itu ada yang dapat diambil manfaatnya untuk kebaikan, meski sedikit, meski sebiji bayam saja... dan saya juga menghindari menulis yang menginspirasi kepada keburukan.. na'udzubillah. Karena terbukti lewat blog, postingan meskipun sudah sangat lama ternyata masih bisa muncul di mesin pencari Syaikh gugel tadi.. tetap bisa ditemukan dan dibaca lagi entah oleh siapa.
Jadi seandainya saya tidak ngeblog? gimana ya.. rasanya mungkin nggak ada masyalah deh hehe..
Sebenarnya saya belum bener-bener terbebas dari kegaptekan tentang internet. Namun ruang untuk aktualisasi, selingan penat dan berbagi manfaat pastilah ada di tempat lain, mungkin kalau blogger tak memberikan tempat (ditutup misalnya, atau menjadi harus berbayar gitu... saya paling ogah kalau bukan gratisan) ya mungkin saya balik ke note FB atau media-media lain yang seiring waktu bakalan adaa saja sarana ciptaan manusia, wadah-wadah untuk menampung tulisan dan ditampilkan di belantara dunia maya *yang gratis*. Toh tak ada yang abadi di dunia ini. Saya bukan orang yang suka lebai bergantung atau mengidolakan sesuatu.
Blog dan warna-warni website dan social media di dunia onlen atau media cetak dan buku di dunia offlen hanya sekedar sarana untuk mempublikasikan buah pemikiran kita melalui kata-kata. Jadi simpel saja.. seandainya saya tidak ngeblog? insyaAllah saya akan tetap menulis dan berusaha mempublikasikannya di media manapun yang tersedia dan bersedia mempublikasikannya.
***
Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri
Ngeblog memang asyik, mbaaa... daku juga sebel kesulitan ngeblog krn internet gak beres, sudah 3 minggu T_T
BalasHapusngeblog is my life
BalasHapusNgeblog itu asyik hehe, cuman masih demen FB an. krn bisa diakses ringan via hp. kalau blog mesti lewat lepi, via hp syusyeh komeng blog --- maklum hp standar hek hek hek.
BalasHapusOh ya mbak, mengutip kalimat mbake ----> (siapa yang bilang kerjaan rumah tangga itu menyenangkan? mungkin dia ngerjainnya pas sedang cuti dari karier diluar rumah dan baru beberapa hari atau beberapa minggu saja mengerjakannya.. cobalah menjalaninya sampai 4,5,6 tahun!! masih bilang menyenangkan, dan memandang sinis ibu-ibu RT yang sesekali mengeluh jemu dan bosan bosan?.. maap curcol^^).
Aku beberapa hari lalu menemukan status yg berbunyi seperti itu, lupa tapi siapa yg nyetatus :D
Aku setuju sih hehehe...karena tiap cuti melahirkan, ketika dede' bayi udah bobo' dan kerjaan bebenah rumah beres (atau malah belum beres karena banyaknya tamu dsb), suka bete juga, makan jari eh bukan ding, makan angin. Salut buat IRT jadul, yg belum ada internet atau sosmed, macam ibu atau nenek kita. Tapi mereka cukup tabah *takjub*
hahahah itu mah statusku mbaaa, kan aku baru sebulan jadi IRT, jadi nyenengin tuuuh. Ntah kalo dah 5 tahun , aku bakal bikin status lagi ya, kira2 gimana jadi IRT, xixixi
Hapuskita bisa mengatakan senang, karena sudahh tahu yang tidak senang.
HapusKita bisa mengatakan "Orang itu paling tinggi, karena belum pernah melihat yang lebih tinggi dari dia."
Begitu juga dalam pekerjaan, bilang susah, karena sudah tahu yang gampang.
nilai adalah perbandingan
qiqiqi yang punya status nongol :D
Hapusmaap loh mbak wind.. biasa lah emak2 sensi saya mah.. curcolnya ya di blog dr pada di status ntar dibilang IRT ngeluh aja kerjanya wkwkw.. *piss* ^^V
su di : komen filosofis yang membuat sy mengerutkan kening :D.. tapi makasih sdh mampir :)
HapusWew! Ternyata mba Windi toh? hehehekk, aku lupa juga kemaren.krn liat beranda juga sekilas2 kekekeq...
HapusAku lihat juga kok, IRT yg benar2 bahagia -----> Pas anak2nya udah gede dan menikah hahahag...berasa muda lagi, ibukku tuh jalan2 terus sama bapak kekekeq
sesekali mengeluh bukan brrt gak bahagia loh mbak.. cuman namanya manusia setelah ngeluh n curhat kan ada rasa lega en semangat baruu hehe..
Hapustp saya jg kurang suka sih sama orang curhat di sembarang tempat.. (bukan IRT saja) lebih enak milih2 personal kpd sahabat terdekat *biar ga ada yg sinis ato dapat tanggapan kurang menyenangkan dari yang tidak bersimpati :D
Oh ya lupa, moga menang mbaaakkk... berarti kurang 1 tema lagi ya? Go mbak Aris go!
BalasHapusSepuluh!!
BalasHapus[eh]
setuju[heran]kenapa cuma tuju??[nanggung] abaikan!!!
aku setuju dengan 'tidak lebai bergantung atau mengidolakan sesuatu'
dan
setuju komen diatsku juga 'Salut buat IRT jadul yg belum ada internet atau sosmed macam ibu atau nenek kita. tapi mereka cukup tabah'
terakhir
*Good luck, bund ^_^
baru tahu saya ada Syeikh Gugel :D
BalasHapusmbak leyla : iya mbak asyik ngeblog itu ^^
BalasHapusmbak najma : bukan saya loh yang nytatus :D
mbak yun : yup kudu berkaca pada perempuan2 keren macam ibu dan nenek kita.. agak gak mudah mengeluh ya :)
mbak rahmah : baru tau ya ada syaikh gugel.. pan sering dijadikan rujukan hehe..
yang nyetatus akuuuuuh, krn emang itu yang kurasakan, pan baru sebulan :D
Hapusee tapi aku ngga pernah memandang sinis ibu2 IRT loooo, bahkan saluut
Hapusiya iyaaa mbak wind *pengakuan sampe 2x qiqiqiqi
Hapusgpp kok, saya juga gak menilai status itu sinis.. yg nulis blog aja yg sensi kadang lihat beberapa status n komen di lain tempat dan situasi ^^
Good job
BalasHapusyuk ubah dunia denan nge-blog
ubah jadi lebihh baik, maksudnya
jika orang yang mendapat ilmu dari kita mengamalkannya, wah, jadi mlm pahala ni
visit juga ya tipsdankabarkita.blogspot
Ngeblok selalu membawa manfaat dalam hal mencerdaskan dunia, minimal keluarga kita akan mengetahui hal positif yang dapat diikuti dalam dunia blogging.
BalasHapusSalam wisata
su di dan ejawantah wisata : makasih sdh berkunjung :)
BalasHapusHehe...Saya malah dulu kenal Blog dulu baru Fb. Dan sempat mogok ber-Fb-an gara2 gak seasyik Nge-blog. Tapi karena suami yang membujuk-bujuk agar main Fb jadilah Saya dibuatkan akun di Fb. Laaah malah keterusan bukannya menulis di blog malah banyakan curcol di Fb :D Jadinya blog baru blog pindahan dari yang lama masih amburadul.
BalasHapusngeblog benar-benar bermanfaat untuk semua kalangan. eh anaknya lagi gambar apa itu? hehehe. hati-hati dengan gamenya..
BalasHapusSalam,
@arisiras
Menulislah untuk keabadian. Memmang benar,tulisan2 kita kelak bisa jadi kenangan indah yang tersempan abadi untuk anak cucu kelak. Anaknya lucu deh Mbak! Diajarin juga nge-blog sejak dini
BalasHapusMaaf mbak br nongol dan sempat membaca. Postinganku yg minggu ke tujuh, suepi pol krn aku juga ga jalan2 ke blog tmn2. Habis sakit,jd ga bisa online deh...
BalasHapusBtw, Apapun kegiatannya,jangan bersedih ya...Ternyata dg ngeblog mbk juga bs meraih pahala dr tulisan yg mbak tulis kan?menyebarkan kebaikan dg tulisan yg kita posting di blog kita.
Eh mau ikut komunitas yg bs menyebarkan kebaikan lagi? Ikut Salimah yuk...seru lho mbak. Bermasyarakat dg ibu2, dapat ilmu juga dan dapat pahala krn bekerja sosial untuk Allah.
mbk lina : saya kan baru kenal inet kemarin sore hehe jd fb duluan baru ngeblog :)
BalasHapus@arisiras : game sederhana kok.. insyaAllah memfilter jg game buat anak, makasih sdh mampir :)
Saela mayasari : insyaAllah mbak.. anak2 saya ajak suka nulsi sejak dini :)
mbak imma : smoga lekas baikan ya mbak keluarganya.. amiin. insyaAllah mbak ttg salimah