Rabu, 01 Mei 2013

Hidup kurang meriah jika hanya satu warna.

Tulisan ini diikutkan dalam 8 minggu ngeblog bersama anging mammiri, minggu keempat dengan tema 'Warna'.

Saya senang sekali saat pulang menjemput Fahri pada hari-hari pertama sekolah di kelas 1 MI. Pertama kalinya dia diajarkan nama-nama warna dalam bahasa selain bahasa Indonesia dan Jawa. Dia diajarkan bahasa Arab dan Inggris namun kosa katanya masih yang paling dasar dan sederhana, diantaranya adalah nama-nama warna.

Ahmarun artinya merah
Abyadhun artinya putih.
Asfarun artinya kuning.
Burtuqoliyun oranye.

Azroqun artinya biru.
Asmarun artinya coklat.
Aswadun artinya hitam.
Binafsajiyyun ungu.

Lagunya disamakan dengan lagu balonku ada 5, banyak yang agak fales dan kurang pas dengan irama asli tapi tetep seneng melihat Fahri lebih mudah mengahafal jika sambil dilagukan.

Gambar berasal dari SINI.


Bersamaan dengan Fahri mengenal nama bahasa lain dari warna-warna itu saya juga berpikir betapa semua warna itu adalah indah. Jika dikaitkan dengan beberapa asumsi rekaan manusia, katanya warna ini melambang ini, warna itu melambangkan anu dan semacamnya... itu kan asumsi manusia yang didasarkankan pengalaman dan perasaannya masing-masing.


Saya pribadi, kalau masalah selera sih saya suka warna kuning. Alasannya ya karena cerah dan jadi ceria saat mata memandangnya. Namun saya menyukai sebagai pemandangan untuk mata saya sendiri saja. Jadi meskipun saya suka warna kuning saya jarang punya baju atau aksesoris untuk tubuh yang berwarna kuning. Entahlah, nggak pede aja kalau memakai warna yang terlalu mencolok jadi meskipun saya pakai warna kuning ya yang krem atau kuning blewah yang cenderung kalem, lain-lainnya warna-warna gelap yang kalem dan lembut saja. Saya hanya menyematkan warna itu dalam pakaian anak-anak saya atau juga suami hehehe.. *curangdikit*. Cat rumah juga warna biru super white (biru mendekati putih) di semua sisinya, itu sih pilihan suami yang seleranya nggak suka neko-neko. Seandainya saya yang milih pasti milih kuning hihi..

Suka banget lihat anak-anak pake kuning ^^.


Namun ketika saya mengetahui dari siroh yang diajarkan guru-guru saya di pesantren dan di sekolah Bahwa Nabi Muhammad menyukai warna hijau, maka saya berusaha juga untuk menyukai warna segar itu. Itu juga salah satu sebab saya mengganti template blog yang asalnya kuning oranye menjadi hijau segar ini. Paling tidak, dalam salah satu sisi kehidupan online saya ada yang meniru kesukaannya Rasulullah SAW yang saya cintai.

Namun jika dipikir-pikir lagi. Kenapa harus fanatik terhadap satu warna? meskipun secara selera emang sudah dari sononya tidak dapat diganggu gugat. Tapi memandang segala sesuatu dengan pemahaman lebih berwarna itu rasanya lebih menyenangkan.

Misalnya saja nih, ketika kita memilih teman. Dulu saya suka berteman dengan orang-orang yang satu tipe, satu hobi dan satu visi. Tapi terkadang pada sebuah kesempatan yang mempertemukan dan 'terpaksa' sering bertemu dan berinteraksi dengan orang yang tidak satu tipe, satu hobi dan satu visi rasanya tidak sejelek yang saya perkirakan. Pada awalnya kurang nyaman namun pada kelanjutannya terasa menyenangkan karena hidup berinteraksi dengan banyak warna karakter manusia itu rasanya meriah dan banyak menemukan inspirasi sekaligus pelajaran.

Pelangi yang indah itu saja disusun atas lapisan beberapa warna, analogi sederhana jika berbagai karakter manusia bisa saling mengerti satu sama lain dan hidup berdampingan itu pasti akan terlihat indah dan menentramkan.

Gambar berasal dari SINI.


Jadi meskipun saya adalah si penyuka kuning, yang entah anda tafsirkan mempunyai karakter apa dan bagaimana, namun saya tetaplah lebih menyukai bermacam warna bisa berdampingan dengan indah. Menempatkan diri sesuai posisi masing-masing sekaligus tetap menjaga hak kewajiban dengan seimbang. Tak boleh ada warna yang lebih dominan sehingga merasa hanya haknya yang harus didengar, namun lupa sejatinya hak kita juga dibatasi oleh hak orang lain. misalnya dalam sebuah forum kita berhak bicara namun juga tetap ingat hak orang lain untuk tidak mendengar kata-kata yang tidak penting atau kata-kata yang merusak suasana, menyinggung dan lain sebagainya... aduuuuh ngomong apa sih, Bu? jadi ngelantur kemana-mana. Maaf.. maaf, jadi intinya.. apapun warnamu, ingatlah bahwa hidup ini tak akan meriah jika hanya ada satu warna saja.

Kuning memang manis dan ceria, namun kalau dia tak mau berdampingan bersama  warna lain  maka hanya akan terlihat  sebagai warna yang egois, kesepian dan menyedihkan.
Gambar berasal dari SINI.


Semoga anda pembaca setuju yaaaa.. ^^

***





Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri

7 komentar:

  1. suka sama filosofinya.kereeennnn

    BalasHapus
  2. fanatik pada satu warna itu buat kampanye parpol aja ya mbak..:) menyimak pelajaran bahasa Arab gratis - tentang warna :)
    Nice post ^^

    BalasHapus
  3. kita boleh mempunyai warna favorit, tapi jangan terpaku dg warna itu...Karena memang hidup takkan jadi indah jika hanya satu warna. Betul kan mbak??? Semangat!!!

    BalasHapus
  4. indahnya aneka warna itu, seperti pelangi :)
    hidup juga demikian, bila itu2 saja, akan bosan. karenanya hidup itu berwarna, kadang senang-sedih-galau-bahagia ... ^^

    BalasHapus
  5. katanya kalo warna kuning itu disukai hama, kalo hijau disukai petani hehe ga tau deh bener apa engga, yang bagus memang ketika warna saling bersinergi, warna-warni, ga bosen ngeliatnya.

    BalasHapus
  6. semua orang memiliki warna faforit yang berbeda-beda. but dengan perbedaan itu justru membuat semua saling melengkapi. Salam kenal
    Beranda Dunia

    BalasHapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...