Sabtu, 08 September 2012

Giveaway Novel Cinderella Syndrome

Mengikuti GA-nya bu kepsek sekolah online saya di facebook. Mbak Leyla Imtichanah, yaitu membuat sinosis dari tokoh-tokoh yang dipersilahkan untuk memilih. Dalam novel Cinderella Syindrome ada 3 tokoh yang harus saya pilih untuk saya ceritakan dengan imajinasi saya sendiri. (bisa dilihat DISINI keterangan lengkapnya).

Oke.. setelah menimbang-nimbang saya memutuskan untuk memilih tokoh Erika dalam kisah mini racikan tari jemari saya. Cekidot^^...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------


Siapa yang tidak ingin pendamping hidup yang sempurna. Kaya, ganteng, saleh, menarik dilihat plus selalu enak dan menyenangkan ketika menjalin komunikasi bersamanya. Gadis manapun selalu mengungkapkan paling tidak adalah satu dari beberapa krietria tersebut dalam rumpi-rumpi dengan sesamanya.


Bagi Erika yang sekalipun dia sudah sukses dalam karier dan sudah lebih dari cukup usia untuk menikah dia selalu enggan untuk sekedar mengungkapkan kriteria suami idamannya. Namun dalam hati ia diam-diam setuju dengan kriteria 'sempurna' seperti yang sering diutarakan banyak perempuan. Ia akan membuang jauh-jauh trauma buruk masa lalunya tentang pernikahan jika memang laki-laki sempurna itu memang ada di dunia ini. Sisi hatinya yang lain tegas mengatakan bahwa logikanya memang tak mungkin ada makhluk bernama laki-laki sempurna.

Namun pada jalan takdir hidupnya ia harus memilih menikah, ketika menjadi anak perempuan satu-satunya kemudian sang ibu mewasiatkan laki-laki pilihan untuk menjaga dan menjadi suaminya. Ia tak bisa menolak karena itu adalah permintaan terakhir perempuan yang membesarkannya sejak kecil tanpa bantuan laki-laki yang harusnya ia panggil sebagai bapak. Laki-laki yang membuatnya lahir ke dunia itu adalah petualang yang banyak meninggalkan jejak banyak perempuan dan anak-anak yang menanggung getir seperti dirinya. Dan sosok bapak tersebut juga tak pernah ia jumpai wajahnya kecuali hanya dalam foto buram.

Andri adalah anak angkat dari sahabat ibunya Erika. Meskipun pernikahan mereka pada awalnya hanya karena mematuhi kemauan orang tua masing-masing namun ternyata pernikahan tak segetir dalam bayangan Erika, Andri adalah sosok yang humoris banyak bicara dan tak pernah kehabisan bahan untuk diceritakan, cocok sekali dengan Erika yang cenderung sensitif, serius dan introvert yang susah mengekspresikan rasa dalam hatinya. Andri selalu cerdas menebak, mencari tahu isi hati pasangannya sekaligus memberikan solusi yang lebih sering menentramkan. Hadirnya Andri membuat Erika menyadari bahwa kehidupan rumah tangga tak selamanya dijamin indah karena syarat kesempurnaan pasangan. Pada fisiknya Andri berwajah biasa-biasa saja, kelebihannya hanya lesung pipit yang sangat mudah terbit karena murahnya ia menebar senyum keramahan. Dalam karier ia juga tak lebih tinggi penghasilannya dibanding Erika namun dia tak pernah minder atau merasa tersaingi. Dalam keseharian Andri termasuk tidak rapi dan agak pelupa, kekurangan itu menjadi tertutupi dengan sifat tegas dan teliti punya Erika.

"Bagaimanapun cara cinta menemukan jalannya. Ketika ikrar suci pernikahan sudah diucapkan maka yakinlah bahwa itu adalah Jodoh yang sudah digariskan oleh Tuhan, jagalah baik-baik dan sykurilah!" adalah sepenggal kata-kata yang diucapkan oleh ibunda Erika sebelum meninggal, saat ia sangat meminta agar putrinya itu mau menikah.

Dan, tak ada rumah tangga manapun yang sempurna. Pada tahun keenam pernikahan mereka, untuk ketiga kalinya Andi dan Erika harus kehilangan bayi yang sudah sangat mereka rindukan. Karena berbagai penyakit kronis bawaan sejak lahir. Ketiga kalinya pula Erika harus menangis dalam pelukan dan kata-kata pelipur dari suaminya.

Diam-diam, Andri yang punya teman bernama Tio, seorang pakar genetika menanyakan dan mencari tahu apakah ada yang salah dengan gen kepunyaanya dan istrinya. Kenapa setiap kali punya anak selalu lemah fungsi organ dalamnya. Tio yang senang bereksperimen dan menyelidiki sesuatu itu mulai mencari tahu dengan meneliti DNA Andri dan juga Erika. Dia menemukan sesuatu yang diluar dugaan, ternyata dua DNA yang ditelitinya itu memiliki sebuah benang merah yang terkait. Mereka berdua ternyata berasal dari satu darah.
Setelah penelusuran data riwayat diri di panti asuhan tempat Andri pertama kali diadopsi oleh ibu angkatnya ternyata bukti-bukti tetap mengarah pada kebenaran bahwa mereka adalah korban dari laki-laki petualang yang secara biologis tetap berstatus sebagai ayah mereka.

Mau tak mau ikatan suci itu harus digunting putus secara permanen. Meski sakit dan berlapis kepedihan harus ditelan. Rumusan baru yang harus dicerna dan diterima bahwa. Cinta dan kecocokan itu belum tentu jodoh yang sebenarnya.

Erika kembali menjadi penyendiri yang  fokus dan serius dengan kariernya. Dia menyimpan kenangan indah tentang pernikahan dan kembali menjadi trauma untuk menikah.
sementara Andri mulai mencari pendamping baru demi meneruskan hidup, ia sangat ingin punya anak-anak dan membuktikan pada dunia bahwa ia bukan laki-laki seperti laki-laki yang menyebabkan ia hadir ke dunia. Namun ia tetap menyimpan rencana rahasia untuk tetap memberikan kisah indah pada orang yang pernah sangat disayanginya, mantan istri yang ternyata adiknya.

Kisah siapapun memang tak ada yang sempurna. Seseorang bertemu dan berajut benang alur cerita adalah untuk saling menyempurnakan. 
 
***
Rencana rahasia apakah yang dibuat oleh Andri? saya sendiri bingung mau meneruskan imajinasi saya kemana lagi? hehehe.. silahkan dilanjutkan dengan imajinasi anda sendiri.
Atau baca kisah lengkap versi imajinasi dan olahan diksi dari mbak Leyla imtichanah dalam novel Cinderella Syndrome^^ 


 








8 komentar:

  1. sukaaaaa pada bagian ini: Bagaimanapun cara cinta menemukan jalannya. Ketika ikrar suci pernikahan sudah diucapkan maka yakinlah bahwa itu adalah Jodoh yang sudah digariskan oleh Tuhan, jagalah baik-baik dan sykurilah!"

    BalasHapus
  2. Hiks .... :|
    Pemberian karakter pada 2 tokoh ini menarik mbak. Andri dan Erika klop. Andri gambaran lelaki yang menyenangkan. Jarang2 ada lelaki yang bisa menebak isi hati perempuan. Jadi ikut sedih dengan "diguntingnya" ikrar pernikahan mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngasal mbak.. seumpama disuruh eksekusi nls novel sndiri belum mampu hehe

      Hapus
  3. "Kisah siapapun memang tak ada yang sempurna", Ya, betul, sebagaimana pasangan yang tidak mungkin bisa sempurna seperti yang kita idamkan. Kita boleh meminta jodoh paling ideal, namun tugas kita akhirnya adalah mensyukuri pasangan seperti apa pun keadaannya yang diberikan Tuhan kepada kita dengan cara terbaik sebisa kita.

    Btw, belum baca buku karya Leyla Hana. Dulu tahu nama doi pas masih sama-sama kuliah satu kampus--di mana dia aktif di FLP Semarang...Selamat ya Leyla!

    Selamat juga buat Binta, semoga menang ya dalam GA Teh Leyla....

    Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mas walang.. ternyata mampir juga. katanya malas hehe

      Hapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...