Sejak lama saya ingin menuliskan sesuatu tentang sosok ini. Alhamdulillah, nemu momen yang pas dalam GA-nya teman (Miss santi Artanti) yang baru saja menerbitkan buku solonya bertajuk Friendship never end.
***
Saya mengenal sosok itu dalam sebuah inbok berisi banyak orang. Masih tahun pertama punya akun facebook. Dan sedang rajin-rajinnya berburu audisi dan lomba-lomba menulis. Hmm.. datang satu inbok ajakan membuat antologi dari seorang senior, ajakan tersebut juga pada beberapa penulis lain yang juga lebih senior-senior. Waaah, senang sekali rasanya. Dan disanalah saya kenal seorang penulis (yang belakangan saya tahu bahwa dia multitalent dan sangat berbakat dalam menari pena).
Membaca nama penanya, dulu saya menyangka ia seorang yang amat 'modern' dan sangat 'luar negeri :D. Shabrina WS.. untung saja nama FBnya dulu masih Eni 'ShabrinaWS' pacitan. Jadi bisa nebak kalau dia asalnya dari daerah Pacitan (bukan luar negeri hehe..). Nama aslinya Eni Wulansari (menurut saya ini lebih manis daripada nama penanya hehe.. Piss^^V). Jadi setelah kami saling add konfirm (entah siapa yang add, siapa yang konfirm duluan, saya lupa^^) saya tahu kalau kami sama-sama berasal dari kampung. Sama-sama tahu gimana itu 'ngarit'. Dari saling berbalas komen status, chating, inbok, YM hingga smsan... saya merasa dia orang yang sangat menyenangkan, sederhana, rendah hati namun tak berhenti menyemangati di dalam hal yang sama-sama menjadi minat kami, yaitu menulis.
Mbak Eni lah yang menginspirasi saya mengikuti jejaknya untuk mencoba menulis ceritta genre cernak. Cernak pertama yang saya tulis, dialah yang membacanya dan memberikan saran kritik bermanfaat. Kemudian dia juga yang pernah memberi info kontes menulis yang disponsori teh sari wangi (yang kemudian hoki saya bisa nyangkut bersama 100 orang pengirim).
Mbak Eni juga tempat curhat pertama saya ketika ditelpon pihak sariwangi mengabarkan bahwa tulisan saya terpilih. Lutut serasa gemetar antara haru senang sekaligus tak percaya hehehe.. sungguh pertama kalinya lolos even dengan hadiah lumayan besar itu membuat saya ingin lebay dalam menumpahkan ekspresi. Kebetulan suami belum pulang kerja, Fahri belum pulang sekolah. Jadi saya berbagi kabar indah tersebut pada mbak Eni dengan sms-sms beruntun yang semuanya ditanggapi hehe...
Tak terasa, sudah masuk hitungan tahun saya mengenal mbak Eni. Dalam rentang waktu tersebut saya merasa agak lebih tahu siapa dia. Lewat status-status dan beragam obrolan yang menyertainya. Ah dunia maya... kedekatan itu terasa nyata.
Ingin sekali bertemu langsung. Namun berbagai alasan membuat belum juga terlaksana, padahal jaraknya sih nggak sampai berbeda pulau. Masih satu propinsi juga. Ya, karena sama-sama menjadi Ibu dengan 2 balita, sama ngerti lah riwehnya gimana pergi-pergi ketika punya balita.
Suatu hari tiba-tiba datang beberapa teman FB, teman-teman daru grup UNSA yaitu Dang Aji, mbak Jazim naira dll yang baru saja promo tour buku mereka. Mereka mampir ke rumah saat lewat kota Jombang. Senang sekali rasanya kopdar itu. Mereka mengatakan setelah dari rumah saya akan mampir ke rumah mbak Eni di sidoarjo. Wah... kalau biasanya saya cuman smsan sama mbak Eni, kali itu saya langsung telpon dia untuk mengabari bahwa bakal ada tamu mendadak dari UNSA yang bakal datang ke rumahnya, biar bisa siap-siap. Dan itulah yang saya namakan kopdar setengah matang wkwkw.. alias cuma ketemu suaranya. Suaranya renyah seperti tulisan-tulisannya, seneng deh^^..
Berselang beberapa waktu ternyata Allah memberikan kesempatan kami bertemu dalam sebuah momen. Saat kami sama-sama nyangkut di even pencarian outline first novel (FN) oleh penerbit tiga serangkai. yang terpilih diwajibkan mengikuti workshop FN tersebut di Surabaya. Eh enggak ding, awalnya cuma mbak Eni yang lolos, saya cuma peserta cadangan karena beberapa peserta yang lain berhalangan hadir hehe...
Di sanalah akhirnya saya bertemu langsung dengan mbak Eni. Widiiih.. persis seperti dalam fotonya di Fb. Ya iyalah Buuu...
MasyaAllah, tak hanya bertemu mbak Eni saja, namun juga bertemu nama-nama yang biasanya familiar di ranah jejaring FB. Kami seperti teman lama yang ketemu reuni. Seneng banget
Tak sia-sia rasanya bersusah-susah naik kereta, dengan mengajak Zahra dan juga ayahnya Zahra. Sehingga meskipun seleksi selanjutnya outline saya gagal masuk tahap berikutnya saya tidak terlalu kecewa. Paling tidak bertemu kopdar dengan mbak Eni itu sudah sesuatuuuu banget.
Maka, setelah pertemuan itu boleh dong saya tak lagi menyebut mbak Eni sebagai sahabat maya saya. Namun sudah menjadi teman nyata.. kan sudah pernah ketemu (meski sekali dan cuma sebentar..).
Hingga sampai sekarang sudah terhitung tahun ke3 saya mengenalnya. Mengikuti perkembangan tulisan-tulisannya yang semakin bersinar gemintang bakatnya. Menemukan dan fokus pada keunikannya yang suka menulis tentang hewan (tulisannya selalu berasa feelnya dikarenakan pada faktanya dia sangat peduli dan menyukai binatang). Piawai menulis dengan bahasa jawa (terbukti dengan beberapa kali dimuat tulisannya di majalah jayabaya). Genre remaja, inspiratif.. hmm apa sih yang belum? buku resep kali yaaa :D.
Jujur dan tidak mengada-ada jika saya bilang dia inspirasi saya. Menyemangati dan menabur jejak ilmu secara gratis. Dalam menulis, dukungannya tak sekedar moril namun beberapa kali juga materiil, tanpa ba-bi-bu mengirimkan buku panduan EYD, serial sapta siaga dan beberapa buku yang kesemuanya sangat bermanfaat sebagai sarana belajar untuk memperbaiki kualitas tulisan saya. Hiks.. saya selalu terharu ketika mengingat hal ini. Selalu berdo'a dalam hati agar suatu saat bisa membalasnya. dan jika pun tidak bisa semoga Allah yang akan membalasnya dengan kebaikan dan keberkahan hidup yang berlimpah. Amiiin ya Rabb..
Bertemu dalam kebaikan, semoga saya dapat menjaga pertemanan ini sampai waktu yang panjang sepanjang-panjangnya. Masih berharap ada kesempatan lain bertemu lagi kelak. Coz frendship neverends..
***
Saya mengenal sosok itu dalam sebuah inbok berisi banyak orang. Masih tahun pertama punya akun facebook. Dan sedang rajin-rajinnya berburu audisi dan lomba-lomba menulis. Hmm.. datang satu inbok ajakan membuat antologi dari seorang senior, ajakan tersebut juga pada beberapa penulis lain yang juga lebih senior-senior. Waaah, senang sekali rasanya. Dan disanalah saya kenal seorang penulis (yang belakangan saya tahu bahwa dia multitalent dan sangat berbakat dalam menari pena).
Membaca nama penanya, dulu saya menyangka ia seorang yang amat 'modern' dan sangat 'luar negeri :D. Shabrina WS.. untung saja nama FBnya dulu masih Eni 'ShabrinaWS' pacitan. Jadi bisa nebak kalau dia asalnya dari daerah Pacitan (bukan luar negeri hehe..). Nama aslinya Eni Wulansari (menurut saya ini lebih manis daripada nama penanya hehe.. Piss^^V). Jadi setelah kami saling add konfirm (entah siapa yang add, siapa yang konfirm duluan, saya lupa^^) saya tahu kalau kami sama-sama berasal dari kampung. Sama-sama tahu gimana itu 'ngarit'. Dari saling berbalas komen status, chating, inbok, YM hingga smsan... saya merasa dia orang yang sangat menyenangkan, sederhana, rendah hati namun tak berhenti menyemangati di dalam hal yang sama-sama menjadi minat kami, yaitu menulis.
Mbak Eni lah yang menginspirasi saya mengikuti jejaknya untuk mencoba menulis ceritta genre cernak. Cernak pertama yang saya tulis, dialah yang membacanya dan memberikan saran kritik bermanfaat. Kemudian dia juga yang pernah memberi info kontes menulis yang disponsori teh sari wangi (yang kemudian hoki saya bisa nyangkut bersama 100 orang pengirim).
Mbak Eni juga tempat curhat pertama saya ketika ditelpon pihak sariwangi mengabarkan bahwa tulisan saya terpilih. Lutut serasa gemetar antara haru senang sekaligus tak percaya hehehe.. sungguh pertama kalinya lolos even dengan hadiah lumayan besar itu membuat saya ingin lebay dalam menumpahkan ekspresi. Kebetulan suami belum pulang kerja, Fahri belum pulang sekolah. Jadi saya berbagi kabar indah tersebut pada mbak Eni dengan sms-sms beruntun yang semuanya ditanggapi hehe...
Tak terasa, sudah masuk hitungan tahun saya mengenal mbak Eni. Dalam rentang waktu tersebut saya merasa agak lebih tahu siapa dia. Lewat status-status dan beragam obrolan yang menyertainya. Ah dunia maya... kedekatan itu terasa nyata.
Ingin sekali bertemu langsung. Namun berbagai alasan membuat belum juga terlaksana, padahal jaraknya sih nggak sampai berbeda pulau. Masih satu propinsi juga. Ya, karena sama-sama menjadi Ibu dengan 2 balita, sama ngerti lah riwehnya gimana pergi-pergi ketika punya balita.
Suatu hari tiba-tiba datang beberapa teman FB, teman-teman daru grup UNSA yaitu Dang Aji, mbak Jazim naira dll yang baru saja promo tour buku mereka. Mereka mampir ke rumah saat lewat kota Jombang. Senang sekali rasanya kopdar itu. Mereka mengatakan setelah dari rumah saya akan mampir ke rumah mbak Eni di sidoarjo. Wah... kalau biasanya saya cuman smsan sama mbak Eni, kali itu saya langsung telpon dia untuk mengabari bahwa bakal ada tamu mendadak dari UNSA yang bakal datang ke rumahnya, biar bisa siap-siap. Dan itulah yang saya namakan kopdar setengah matang wkwkw.. alias cuma ketemu suaranya. Suaranya renyah seperti tulisan-tulisannya, seneng deh^^..
Berselang beberapa waktu ternyata Allah memberikan kesempatan kami bertemu dalam sebuah momen. Saat kami sama-sama nyangkut di even pencarian outline first novel (FN) oleh penerbit tiga serangkai. yang terpilih diwajibkan mengikuti workshop FN tersebut di Surabaya. Eh enggak ding, awalnya cuma mbak Eni yang lolos, saya cuma peserta cadangan karena beberapa peserta yang lain berhalangan hadir hehe...
Di sanalah akhirnya saya bertemu langsung dengan mbak Eni. Widiiih.. persis seperti dalam fotonya di Fb. Ya iyalah Buuu...
MasyaAllah, tak hanya bertemu mbak Eni saja, namun juga bertemu nama-nama yang biasanya familiar di ranah jejaring FB. Kami seperti teman lama yang ketemu reuni. Seneng banget
Foto bareng teman-teman di WS FN Surabaya. |
Tak sia-sia rasanya bersusah-susah naik kereta, dengan mengajak Zahra dan juga ayahnya Zahra. Sehingga meskipun seleksi selanjutnya outline saya gagal masuk tahap berikutnya saya tidak terlalu kecewa. Paling tidak bertemu kopdar dengan mbak Eni itu sudah sesuatuuuu banget.
Maka, setelah pertemuan itu boleh dong saya tak lagi menyebut mbak Eni sebagai sahabat maya saya. Namun sudah menjadi teman nyata.. kan sudah pernah ketemu (meski sekali dan cuma sebentar..).
Hingga sampai sekarang sudah terhitung tahun ke3 saya mengenalnya. Mengikuti perkembangan tulisan-tulisannya yang semakin bersinar gemintang bakatnya. Menemukan dan fokus pada keunikannya yang suka menulis tentang hewan (tulisannya selalu berasa feelnya dikarenakan pada faktanya dia sangat peduli dan menyukai binatang). Piawai menulis dengan bahasa jawa (terbukti dengan beberapa kali dimuat tulisannya di majalah jayabaya). Genre remaja, inspiratif.. hmm apa sih yang belum? buku resep kali yaaa :D.
Jujur dan tidak mengada-ada jika saya bilang dia inspirasi saya. Menyemangati dan menabur jejak ilmu secara gratis. Dalam menulis, dukungannya tak sekedar moril namun beberapa kali juga materiil, tanpa ba-bi-bu mengirimkan buku panduan EYD, serial sapta siaga dan beberapa buku yang kesemuanya sangat bermanfaat sebagai sarana belajar untuk memperbaiki kualitas tulisan saya. Hiks.. saya selalu terharu ketika mengingat hal ini. Selalu berdo'a dalam hati agar suatu saat bisa membalasnya. dan jika pun tidak bisa semoga Allah yang akan membalasnya dengan kebaikan dan keberkahan hidup yang berlimpah. Amiiin ya Rabb..
Bertemu dalam kebaikan, semoga saya dapat menjaga pertemanan ini sampai waktu yang panjang sepanjang-panjangnya. Masih berharap ada kesempatan lain bertemu lagi kelak. Coz frendship neverends..
pertamax
BalasHapusoh jadi bundSha :D
itu yang gendong anak bundshanya ya bundBint?
makasih nyi..
Hapusyg gendong anak itu saya :D
".........Membaca nama penanya, dulu saya menyangka ia seorang yang amat 'modern' dan sangat 'luar negeri :D. Shabrina WS.. untung saja nama FBnya dulu masih Eni 'ShabrinaWS' pacitan. Jadi bisa nebak kalau dia asalnya dari daerah Pacitan (bukan luar negeri hehe..).........."
BalasHapusBerarti pacitan ga "modern" ya? :)
pacitan dan jombang se'level' mas jun.. dalam kesan kebanyakan orang. tdk se'modern' jakarta kan hehe..
HapusMakasih paritisipasinya mbak Binta ;)
BalasHapusaku juga pernah 'ngarit' lhoo.. :D
Waaa, jadi inget workshop first novel juga dan tidak lolos..
Mmm,moga persahabatannya dengan mbak Brina langgeng ya.. aku boleh jadi pihak ketiga nggak ^_^
tentu boleeeh santii.. dalam hidup kan emang kudu cari sebanyak2nya sahabat.. :)
Hapusso sweet ^_^
BalasHapusasyiknya yg pernah ketemu mbak brina.iya, mbak brina auranya friendly banget, baik banget, ramah banget, sholeha banget...dan semua banget2nya itu nyata ya.bukan sekedar karena jaim.tapi secara maya dan nyata emang semua banget yg udah kusebutkan beneran.^^
BalasHapusWalau belum pernah bertemu langsung Mbak Eni, hanya lewat dunia maya, kesan saya juga sama, Mbak Eni itu sederhana & rendah hati.
BalasHapusPernah membatu saya jadi juri sewaktu saya membuat GA di blog :).
Dan anak saya, termasuk fans-nya Mbak Eni .. :D
baru sekarang nih tahu wajah mbak binta dan mbak Eni, ternyata style bajunya idem sama saia ...qiqiqi
BalasHapusBiint, semoga aku bisa meluk dikau n mbak En. I love you both!
BalasHapusWah... senangnyaaa yah bisa bertemu di dunia nyata, pengeeeeen ^_^
BalasHapuswaahh bisa ngeliat wajah asli mbak brina dan mbak binta. cantikk. hihi komen oot
BalasHapussenang ya bisa kopdar
makasih semuaaaa yg sdh mampir n komeen.. maaf ga bs balas satu2.. lop u all :))
BalasHapussmoga kita tetap dipertemukan dalam ikatan pertemanan yang berkah.. amiin
Baru kali ini menyimak penampakan mbak Binta dari dekat :D
BalasHapusMbak Shabrina imut sekali ya ...
Semoga pertemanannya terusss ... ever after .. aamiin
Setuju dengan mb niar, mb Shabrina imut bangeeeeet :)
BalasHapusmakasih mbak elyn, mbak niar sdh mampir :)
Hapus