Kamis, 16 Februari 2012

Nekat eksis, namun bukan lebay narsis

Wow banget deh saat aku mengenal internet.

Bayangkan saja, kalau di offlen duniaku hanya seputar dapur, sumur, kasur, momong anak dan rupa-rupa asap dan aroma olahan makanan. Teman-teman hanya ada tetangga kiri kanan yang mayoritas seprofesi sebagai IRT tulen plus wanita karier di area persawahan (perempuan-perempuan buruh tani dan beberapa penggarap sawah sendiri), kemudian sanak sodara yang jarang-jarang ketemu. Hmm.. Maka di online aku bisa berteman dengan guru, dosen, wartawan, dokter, bidan, pengusaha cake dan roti, penulis-penulis keren. Markotop deh pokoknya, semua profesi dan warna-warni manusia seolah tanpa sekat kasta. Emang ada ya kasta? hehe.. maksudku semua bisa membaur dengan nyaman asal bisa menulis dan bisa bersopan santun saat merangkai kata dalam bersapa dan berbincang maya.

Iya, jika di dunia nyata ada slogan 'Mulutmu harimaumu' maka di dunia maya adalah 'statusmu, postinganmu, notesmu, twetmu de-el-el adalah harimaumu'. Dengan menetapi rambu-rambu di atas, maka dijamin deh eksis dengan internet jadi nyaman, aman dan sentosa hehe..


Dengan internet aku banyak mendapat teman-teman yang baik hati. Bahkan tanpa bertemu langsung pun sudah terasa kebaikan-kebaikan mereka yang tanpa pamrih. Hiks, terharu deh kalau ingat.. ada yang mengirim paket saat hari raya, ada yang memberi dengan cuma-cuma sejumlah uang agar aku bisa ikut proyek buku antologi (proyek antologi untuk bencana gempa di jogja, rencanya patungan menerbitkan indie, pada waktu itu aku sedang minim dana). Dan akhirnya buku itu terbit, judulnya -hapuslah air matamu- bersampul sketsa gambaran gadis berkerudung hitam yang termenung di tepi telaga. Dan 500 eksemplar buku itu kami jual bareng-bareng sampai habis sehingga royaltinya bisa langsung tersalur kepada targetnya.


Dan ternyata internet juga lah yang mengantarkan aku pada mimpi-mimpiku. *Jadi penulis* Dengan memanfaatkan begitu banyak info lomba menulis yang bertebaran di facebook dan blog membuatku mendapat julukan sebagai pemburu lomba :D. Selain lomba aku juga berburu audisi menulis yang diadakan penerbit atau para penulis senior yang sedang menyusun antolog (satu buku yang di dalamnya lebih dari 1 penulis)

Hasilnya, lebih dari sekedar lumayan lho. Alhamdulillah banget. Segenap syukur selalu kupanjatkan atas kemurahan Allah dalam pecapaian ini. Satu persatu hingga mencapai angka dua puluhan buku antologiku terbit *doakan segera lahir yang solo yaaa ..!*

Kemudian, tak hanya itu. Beberapa hadiah lomba juga berhasil kudapat. Diantaranya adalah sepeda gunung dari lomba menulis tentang prestasi anak yang diadakan oleh perusahaan es krim, Paket kecantikan dan payung dari lomba menulis ide bisnis sebuah web majalah wanita, uang tunai dari lomba menulis kisah 'mari bicara' oleh perusahaan teh. Belum lagi kuis-kuis di facebook yang berhadiah buku-buku keren. Seneng deh pokoknya

So. Beneran deh rasanya usaha eksis itu berbuah manis. Namun, sungguh aku tidak ingin narsis (eksis sama narsis beda banget kan), menurutku yang termasuk kategori narsis adalah sedikit-sedikit curhat dan pamer di dunia maya seolah-olah menjadikan jejaring sosial sebagai diary elektronik. Karena lihat orang terlampau narsis itu rasanya eneg jadi ya menjaga diri sendiri biar orang lain nggak balik eneg liat aku hihi... Salah satu caranya yang adalah jarang pakai foto profil wajah sendiri, yang paling sering kupasang adalah wajah anak-anakku atau buku-bukuku (bukannya sok misterius tapi emang gak pede sudah emak-emak kok masih suka nampang sok imyut gituh hohoho..). Kemudian, sebisa mungkin menghindari status pamer, keluhan, gosip, marah-marah, nyindir orang dan semacamnya deh. Pokoknya yang mengundang komen gak enak sebisanya aku hindari. Eh, kecuali pamer satu hal yang masih suka kulakukan yaitu pamer kalau ada buku baru terbit. Ya iyalah maksudnya kan promo sekaligus menyemangati teman-teman yang juga penulis dan pemburu audisi agar lebih terkompori alias lebih semangat menulis.

Sungguh perjalanan menulisku masih seumur jagung, menyandang predikat penulis pun masih harus dengan embel-embel anak bawang. Tetap berharap dan menambah mimpi lagi tentang dunia pena yang lebih manis. Dengan bantuan internet dan sepenuh tekat, tak ada yang tak mungkin deh rasanya.
So, semangaaat :)
***

Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog dunia axis 
Infonya ada disini ya :)


21 komentar:

  1. Nah itu dia yang susah ... pamer kalo ada buku baru. Tapi rupanya harus begitu ya mbak? Kalo bukan kita yg promo siapa lagi ... hehehe

    BalasHapus
  2. Nah itu dia yang susah ... pamer kalo ada buku baru. Tapi rupanya harus begitu ya mbak? Kalo bukan kita yg promo siapa lagi ... hehehe

    BalasHapus
  3. semoga sukses buat lombanya mbak .. :)

    saya tercekat dengan kalimat 'wanita karier area persawahan'. masya allah...

    BalasHapus
  4. bener mbak mugniar.. kalau bukan kita, masa tetangga yang mau promo hehe

    BalasHapus
  5. makasih atas suprot dan doanya ya rissa, makasih juga sdh mampir :)

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Penulis buku rupanya
    Semoga menang ya mbak :D

    BalasHapus
  8. Mantap Tulisannnya...sukses buat semuanya!
    Salam Kenal dari One sm

    http://iwansmtri.blogspot.com/2012/01/eksis-dengan-internet-untuk.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga mas iwan.. sy masih bloger anak bawang :)

      Hapus
  9. nice post..:D
    di tunggu partisipasinya ya di irfanriady.blogspot.com..
    :D

    BalasHapus
  10. sukses mba, kita menggenggam tangan erat semoga kita menang...
    ini punya ku.. mampir mba :D
    http://un2triwidana.blogspot.com/2012/02/berkat-axis-nikah-gue-jadi-eksis.html

    BalasHapus
  11. Nice post mbak...Cerita ala ibu muda...

    simak post ala anak muda ya mbak...
    http://iniblogane.blogspot.com/2012/02/ngeksis-lewat-internet-kenapa-ngga.html

    BalasHapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...