Senin, 20 Februari 2012

Bicara cinta dalam hening pagi.

Ketika jeda bercengkrama bersama cinta,
Ketika cinta mengabarkan kisah dalam rupa-rupa warna,
Dan ketika kisah itu menjelma biru dan jingga.

Seutas tawa..
Segenggam nestapa.
Dalam secangkir realita.

Mengapa aku ditakdirkan bertemu dengan cinta?
Tak pernah ada akurasi jawaban yang memuaskan bait tanya.
Adakah pilihan lain atas lembar-lembar asmara?
Sungguh hanya ritme nafas dan laju detik yang akan berbicara.

Aku tak akan mencari makna tentang cinta.
Dia terlukis dan mengiringi langkahku sepanjang usia.
Mengalirlah selaksa air,
Dan aku akan memilih seperti apa kata tinta yang jernih.


***


***

2 komentar:

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...