Sabtu, 20 Oktober 2012

Saya harus bilang WOW dengan kreatifitas iklan-iklan sekarang.

Sebuah kata-kata yang agak menyebalkan namun menjadi sangat populer ditirukan masyarakat seindonesia.
Iya, bagaimana tidak menyebalkan? orang asyik cerita dengan antusias, merasa apa yang diceritakan itu akan sangat mengejutkan dan mengesankan tapi ternyata cuman ditanggapi  dengan "Trus guweh harus bilang WOW gituh?"

Tak hanya remaja saja yang menirukannya. Bahkan orang-orang tua (yang agaknya masa remaja kurang bahagia, ikut saja fenomena alay geboy binti lebhay ^^V) mereka juga ikut-ikutan menirukan kata-kata jargon iklan provider telepon seluler tersebut dalam sesekali candaan mereka.

Dulu, sebelum benar-benar melihat versi iklannya setiap hari saya sudah mendengar dimana-mana, di dunia nyata maupun maya. Sedikit sedikit "trus guwe harus bilang WOW gituh?". Ndilalah ternyata itu kalimat berasal dari iklan tho.. Hmm,


Betapa besar ya pengaruh iklan seolah menghipnotis semua orang. Hanya sebuah kalimat pendek namun bisa populer sedemikian rupa pasti adalah hasil sebuah kreatifitas yang diolah dari sebuah ide. Ya.. ide ditemukan seorang perancang iklan (mungkin). Pastinya ide, sekecil apapun jika diolah sedemikian rupa, dituangkan dalam bentuk visual layar kaca kemudian diserahkan kepada konsumen masyarakat yang mencernanya. Seleksi alam atau hukum apa gerangan yang kemudian menjadikannya satu dari sekian ratus ide yang lain yang kemudian diterima dan diapresiasi secara fenomenal? semua pasti ada campur tangan dari Yang di atas.

Ide, bisa datang dari mana saja. Pada tempat yang kadang tidak kita siapkan, dan juga kadang pada waktu yang tidak berniat kita tunggu. "Hap.. Hap.. Hap.. tangkap.. tangkap.." jargon iklan lagi yang sempat membuat saya senyum-senyum dan beberapa kali menirukan dengan suara lirih di dapur maupun tak sengaja saat mengerjakan hal-hal lain. Meskipun tak sefenomenal jargon-jargon seperti yang WOW gituh.. namun saya suka sekali kalimat yang dinyanyikan oleh band yang menyamar menjadi pemain bola berbaju ungu itu. 'Hap dan tangkap ide apapun yang memapir berkelebat!' itu kata kunci inspirasi yang saya dapatkan dari sana. Kemudian saya tambahi lagi dengan kata kunci yang lain. 'Hap.. setelah tangkap jangan lupa dituliskan dan direalisasikan dalam bentuk utuh' (kalau penulis ya tulisan utuh, kalau pemusik ya lagu yang utuh, kalau pemasak ya masakan yang utuh.. bukankah begitu?).

Iklan-iklan kreatif terkadang memang asyik buat seru-seruan obrolan dan sekedar candaan. Namun kita tetap harus selektif dalam menelan mentah-mentah inspirasi dari iklan. Jangan sampai yang terlihat lucu lantas semua ditiru sebagai seru-seruan. Coba tengok sebuah iklan 'produk tembakau'!... ada sebuah cerita tentang sekelompok teman pada akhir bulan. Tanggal tua dalam keadaan kantong kosong kemudian nekat masuk ke acara pesta buat nyari makan gratis, padahal enggak diundang. 'Asyiknya tanggal tua, nggak ada loe nggak rame'. lucu memang skenario itu. Tapi sungguh, hal itu jangan dianggap sebagai hal yang seru. Mengambil dan memakan seuatu yang tidak diperuntukkan pada dirinya itu apa namanya? (bukankah jika ketahuan pemilik hajat pesta, mereka akan marah dan tidak rela karena diniatkan hanya untuk para undangan) namanya mencuri, mengutil atau apa? kenapa dibikin seolah hanya sesuatu yang lucu dan seru hingga solah layak untuk ditiru?

Warna-warni iklan yang semakin atraktif dan kreatif memang menyenangkan untuk dilihat. tak monoton menampilkan ajakan membeli in itu produk yang diiklankan. Beberapa menjadi populer dikarenakan konsumen yang mengapresiasinya. Maka dari itu, sekedar ajakan dari saya lho.. bolehlah kita seru-seruan dalam batas wajar.. mari ambil inspirasi dan menghasilakn karya, siapa tahu menjadi fenomenal  :D dan menginspirasi banyak orang dalam kebaikan dan tetap jangan lupa filter diri dan anak-anak dari selipan propaganda-propaganda tak baik yang dikemas dalam skenario seru dan memikat.

*Jangan pernah bilang WOW setelah baca postingan ini... apalagi sambil lompat-lompat*
^^



6 komentar:

  1. haha... booming banget ya mba... tapi kalo ga salah setau saya ya, dulu akhir juni sampe juli saya pulang ke indo, istilah ini udah saya dengar dari ponakan saya mba yg masih SMP... dan ternyata ini berasal dari salah satu sinetron remaja yg waktu itu tayang tiap sore (menjelang malam)... lupa judul sinetronnya... dan ga tau sekarang masih tayang apa nggak... :D

    BalasHapus
  2. Setuju kita harus hati2 meniru sesuatu. Yg terlihat baik atau bagus belum tentu benar. Kalau kita asal saja mengikuti apa yg sdg rame dimasyarakat, bisa2 tanpa sengaja kita terbawa kpd hal yg buruk.

    BalasHapus
  3. saya mah sukanya iklan yang "LO BUKAN LO KALO LAGI LAPER" :D

    pinter2 menyaring aja, gak sembarangan "meniru" yang sedang trend :)

    BalasHapus
  4. :).. makasih yg sdh mampir..
    ternyata punya iklan favorit sndiri ya, milo ^^

    BalasHapus
  5. "Ciusss...miapaahhh???...."
    #hehe....korban iklan...

    BalasHapus
  6. memang harus selektif menonton tayangan termasuk iklan, kadang ada nila2 tertentu yg di selipkan misal tentang homoseksual, dll jadi filter memang hrs di pasang :)

    BalasHapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...