Belakangan beberapa teman sama membicarakan tentang rencana dihapuskannya materi bahasa ingrris dari pelajaran SD. Beberapa teman ada yang menyayangkan hal tersebut dikarenakan berpikir tentang masa depan anak-anak mereka kelak, zaman persaingan global yang makin terbuka dan bahasa internasional adalah bahasa inggris. Jadi Bahasa inggris diajarkan sejak dini itu sangat membantu dalam perjalanan belajar dan kemampuan yang dimiliki anak-anak kelak. Hmm...
Dan, ini adalah pendapat saya tentang fenomena tersebut :
Saya setuju sekali jikalau benar materi Bahasa inggris tersebut dihapus. Sebab, saya lihat sendiri bahwa anak-anak tersebut merasa berat. Tak jauh-jauh saya mengambil contoh. Anak sulung saya sekarang kelas I MI (setara SD). Dia dan mayoritas teman sekelasnya itu baru tertatih-tatih dalam membaca. Sudah bisa membaca namun belum lancar dan cepat. Dan bahkan minoritas dari teman sekelas Fahri itu ada juga yang masih susah membaca. Dan mereka juga diharuskan mempelajari bahasa inggris yang tulisan dan cara membacanya sangat berbeda dengan bahasa indonesia.
Iya, memang betul yang diajarkan sangat dasar sekali. Hanya menyebutkan angka dan kata yang mudah (bagi anak SMP mungkin mudah).. tapi bagi anak yang baru lulus TK pasti bukan mudah.
Mengapa harus terlalu jauh berpikirnya? anak umur 7 tahun sedah digadang-gadang tentang persiapan persaingan global. Tidak bisakah dimulai sejak SMP (seperti zaman dulu)? atau paling tidak ya dimulai kelas 4 atau 5 SD?
Menurut saya masa SD lebih baik difokuskan pada pembentukan moral dan cinta tanah air. Diprioritaskan pelajaran tentang akhlak, agar kelak bertambah usia saat SMP, SMA semakin banyak pengaruh dari lingkungan saat ia dalam proses mencari jati diri (masa galau katanya anak sekarang.. ^^), kemudian juga difokuskan pengajaran bahasa daerah dan ragam kebudayaan negeri kita sendiri. Miris sekali mendapatkan fakta anak-anak sekarang yang tidak mengerti bahasa daerah asal daerahnya sendiri, bisanya hanya bahasa indonesia dan inggris. Dikampung saya *yang notabenenya benar-benar masih pedesaan* sudah banyak terlihat anak-anak yang kurang bisa bahasa jawa, padahal kedua orang tuanya asli orang jawa.
Ya.. itulah alasan saya sangat setuju jika bahasa inggris dihapus dari materi anak SD. Kembali seperti zaman dulu bukan berarti berjalan mundur dan menolak kemajuan bukan? dengan catatan, jika memang itu ada baiknya....
Bukankah bahasa inggris bisa dipelajari secara otodidak dari berbagai media. Bukankah anak-anak itu peniru yang paling profesional. Di TV, buku dan lain-lain banyak sekali istilah bahasa inggris yang bersliweran. Kita orang tua tinggal menerangkan sambil santai seolah-oleh mereka bukan sedang belajar.
Dan bukankah buanyak sekali tempat bimbingan dan kursus Bahasa inggris jikalau nanti kurang puas dengan ilmu dari sekolah...
Maka, akhir kata.. saya berharap rumor itu terealisasi menjadi nyata. Tak ada lagi bahasa inggris untuk anak-anak SD, untuk Fahri...
:)
***
Dan, ini adalah pendapat saya tentang fenomena tersebut :
Saya setuju sekali jikalau benar materi Bahasa inggris tersebut dihapus. Sebab, saya lihat sendiri bahwa anak-anak tersebut merasa berat. Tak jauh-jauh saya mengambil contoh. Anak sulung saya sekarang kelas I MI (setara SD). Dia dan mayoritas teman sekelasnya itu baru tertatih-tatih dalam membaca. Sudah bisa membaca namun belum lancar dan cepat. Dan bahkan minoritas dari teman sekelas Fahri itu ada juga yang masih susah membaca. Dan mereka juga diharuskan mempelajari bahasa inggris yang tulisan dan cara membacanya sangat berbeda dengan bahasa indonesia.
Iya, memang betul yang diajarkan sangat dasar sekali. Hanya menyebutkan angka dan kata yang mudah (bagi anak SMP mungkin mudah).. tapi bagi anak yang baru lulus TK pasti bukan mudah.
Mengapa harus terlalu jauh berpikirnya? anak umur 7 tahun sedah digadang-gadang tentang persiapan persaingan global. Tidak bisakah dimulai sejak SMP (seperti zaman dulu)? atau paling tidak ya dimulai kelas 4 atau 5 SD?
Menurut saya masa SD lebih baik difokuskan pada pembentukan moral dan cinta tanah air. Diprioritaskan pelajaran tentang akhlak, agar kelak bertambah usia saat SMP, SMA semakin banyak pengaruh dari lingkungan saat ia dalam proses mencari jati diri (masa galau katanya anak sekarang.. ^^), kemudian juga difokuskan pengajaran bahasa daerah dan ragam kebudayaan negeri kita sendiri. Miris sekali mendapatkan fakta anak-anak sekarang yang tidak mengerti bahasa daerah asal daerahnya sendiri, bisanya hanya bahasa indonesia dan inggris. Dikampung saya *yang notabenenya benar-benar masih pedesaan* sudah banyak terlihat anak-anak yang kurang bisa bahasa jawa, padahal kedua orang tuanya asli orang jawa.
Ya.. itulah alasan saya sangat setuju jika bahasa inggris dihapus dari materi anak SD. Kembali seperti zaman dulu bukan berarti berjalan mundur dan menolak kemajuan bukan? dengan catatan, jika memang itu ada baiknya....
Bukankah bahasa inggris bisa dipelajari secara otodidak dari berbagai media. Bukankah anak-anak itu peniru yang paling profesional. Di TV, buku dan lain-lain banyak sekali istilah bahasa inggris yang bersliweran. Kita orang tua tinggal menerangkan sambil santai seolah-oleh mereka bukan sedang belajar.
Dan bukankah buanyak sekali tempat bimbingan dan kursus Bahasa inggris jikalau nanti kurang puas dengan ilmu dari sekolah...
Maka, akhir kata.. saya berharap rumor itu terealisasi menjadi nyata. Tak ada lagi bahasa inggris untuk anak-anak SD, untuk Fahri...
:)
***
Pagi mbk binta,pakabar jombang??? :D...
BalasHapusBisa-bisa....anak sekarang jauh dari pengenalan unggah ungguh dan budaya negeri sendiri,miris banget...hickz,
pagi mbak :).. jombang msh damai n sejuk selalu..
Hapusiya mbak, miris..
Hehehe, kalau saya kok malah gak setuju, yah (boleh kan beda pendapat? :)
BalasHapusDi sini kadang sering nemenin anak majikan, yang masih kelas 1 SD ngerjain PR bahasa Inggris. Saya lihat bahasa inggrisnya malah lebih sulit, kayak pelajaran SMP kelas 1 saya dulu hahaha, bahkan saya ogeb banget. Tapi tuh anak enjoy aja saya lihat. Yang kelas 2 SD, materi pelajarannya lebih tinggi lagi. Bahkan pengantar pelajaran matematik dan sains (IPA) pun pake bahasa Inggris (kalau ini banyak yang menentang, sih)
boleh dong mbak beda pendapat.. kalau ga salah di malaisya kan bhs inggris jg dipakai sehari2.. jd wajar lah.. di malaysya sdh bagus cinta budaya melayunya.. nggak sprt disini.
Hapusmikir saya cuman gini.. dimulai dr SMP juga saat dewasanya pst bisa lah jika anak2 tersebut menjadi orang yg haus ilmu dan selalu membuka diri update informasi. usia dini difokuskan saja ke yg lain, akhlak kemandirian dan kecintaan budaya daerah sendiri..
wkwkw.. maaf mbak anaz, beda pikiran ttp ngefrend zaaa ^^
wkwkw mpe belepotan nls nama negara malaysia :D *smoga yg itu yg bener ^^
HapusCoba baca tautan ini sob: http://wp.me/pLbbG-5b tentang bahasa Inggris di Malaysia
BalasHapusPas ngelihat buku pelajaran sekolah swasta semacam SDIT, agak 'menakutkan' ya. Kadang emaknya aja bingung pas bacanya...
BalasHapusSaya termasuk orang yg tidak menganggap mampu english = masa depan baik.
BalasHapusSaya lbh mementingkan bgmn watak dan kepribadian seorang anak.
Ngga masalah english dihapuskan. Asal materi kurikulum pelajaran lain diperbaiki juga dan disesuaikan dgn kemampuan usia anak.
watak, kepribadian plus kemandirian.. pengennya,
Hapussemoga rumr itu bener direalisasikan ya mbak.. dibarengi perbaikan di kurikulum2 lain.
amiin.. :)
Setuju sekali kalau bhs Inggris dihapus di SD...
BalasHapusLebih parah lagi UTS untuk mata pelajaran lain seperti Science di sekolah anak saya (SBC) Bogor menggunakan bhs inggris... saya sangat kecewa sekali karena hasilnya anak saya harus remedial, padahal anak saya bisa menjawab pertanyaan2 yg ada kalau seandainya soal2nya berbahasa indonesia...
Jadi penggunaan bhs inggris pada mata pelajaran lain itu saya anggap memperlambat kemajuan anak dalam belajar.
Mudah2an penghapusan bhs inggris di SD ini betul2 terealisasi.
Trims.
makasih ats apresiasinya pak rozak :)
Hapussalam kenal dr jombang
Sebagai guru bahasa Inggris di SD saya pasti ngak setuju,mengapa? karena saya sangat menikmati mengajar bahasa Inggris di SD,mereka senang belajar bahasa Inggris,hanya 2 jam pelajaran seminggu, cuma ada polemik di batin saya.begini....S1 saya jurusan bahasa Inggris S2 bahasa Indonesia.Ada anjuran pada bahasa Inggris supaya menggunakan bahasa Inggris sesering mungkin agar tetap lancar, sementara anjuran dalam bahasa Indonesia ,'pakailah bahasa Indonesia, jangan menggunakan bahasa asing',apakah mungkin ini alasan sehingga bahasa Inggris dihapuskan di sekolah dasar? jangan kejadian seperti dulu Bahasa Ingris pelajaran yang tidak disukai di SMP.
Hapus