Cobek penyet Bu Aminah.

Aku jadi jatuh cinta sama tempat makan itu karena rekomendasi sepupu, waktu itu pas aku dapat rejeki menang lomba menulis yang diadakan produsen Teh Sariwangi. Kontan aku ditodong traktiran dari kanan kiri. Pada akhirnya kami berangkat seusai maghrib menuju tempat yang ditunjukkan oleh sepupuku tadi. Katanya, masakannya uenak dan nggak bakal nyesel kalau sudah kesana.

Warung tenda dan lesehan terpal itu lokasinya berada di depan pasar Mojoagung Jombang. Hanya buka mulai petang sampai malam hari.
Saat sampai di lokasi.. biyuh biyuuuuh antrinyaaaaaa. Orangnya ramai sehingga harus menunggu lamaaa sekali hingga kami agak ngedumel karena mulai merasa 'kelaparan' :D. Bagaimana tidak, hampir 1 jam lho sodara, kami nunggunya.Duuuh..


Hingga sampailah tiba giliran kami dilayani.

 

Menu bebek panggang yang kami incar ternyata sudah habis pula, jadi terpaksa kami beralih memesan gurame bakar, makin ngedumel deh. Dengan agak dongkol kami (aku, suami dan anak-anak bareng emak, 3 adek-adek plus 2 sepupu) sama melampiaskan emosi dengan menyantap makanan. Wow, ternyata masterpiece dari Bu aminah ini tidak terletak pada bebek panggang atau gurame panggangnya lho. Yang paling ajib itu sambel penyet cobeknya. Enaaaak banget. Sambel penyetnya itu berisi macam-macam sayuran yang dipenyet. Ada terong, bendoyo krai (bahasa indonesianya apa ya? si bendoyo krai.. ya itu deh di kampungku nyebutnya kayak gitu), kembang turi, kacang panjang (special yang kacang panjang itu tanpa dikukus alias mentah). Macam-macam deh. Sudah gitu tak ketinggalan pula tahu tempe sama teri kecil-kecil yang ikutan dipenyet.

Hmm... percaya atau tidak! mungkin salah satu alasan Bu Aminah tidak membuka cabang dimanapun adalah karena rahasia 'mantap'nya rasa sambel penyet itu terletak pada ulekan jemarinya. Kata orang sih emang begitu, biar pun sama bumbu dan komposisinya tapi kalau beda yang ngulek bakalan nggak sama hasil rasanya. Bener atau enggak teori itu sih aku sendiri kurang tau. Tapi kenyataannya memang Warung Bu aminah itu tidak membuka cabang lain. Hanya ada di depan pasar Mojoagung saja (jika perjalanan Jombang-Surabaya pasti deh melewati rute pasar mojoagung ini, untuk memudahkan mencari lokasi bisa pakai ini lho : streetderectory).

So, jangan lihat bentuk tempatnya yang cuma warung tenda. Orang makan kan yang dicari rasanya. Jadi bener kata sepupuku, setelah merasakan sendiri sambel penyet Bu Aminah  kami sama sekali nggak nyesel sudah antri begitu lama. Selanjutnya, ketika mendapat rejeki lebih aku selalu 'ngerayu' ayahnya Fahri buat jalan kesana "berempat" saja sama anak-anak hehe..

Oh iya, tentang  harganya lumayan terjangkau. Masih standar warung tenda, pasti para pecinta kuliner sudah bisa menebak dan mengira-ngira.

Jadi jika berkesempatan kesana, harus sabar menunggu antrian untuk bisa menikmati 'Mantap'nya sambel penyet langsung dari cobek Bu Aminah. 

Jika membawa anak-anak bisa menunggu sambil naik kereta kuda dengan lampu hias yang putar keliling pasar yang masih ramai meski malam hari.

Jalan-jalan dan makan-makan sekali waktu memang refreshing yang indah. Pulang dengan perut kenyang dan hati senang menerbitkan rasa syukur dan semangat baru untuk mewarnai hari esok dengan karya dan juga ibadah.

Amiiin..

***

Tulisan ini diikut sertakan dalam Lounge Event Blogger Tempat Makan Favorit Blogger

 Maaf, ngambil gambar di malam hari dengan kamera hape yang 'biasa-biasa' aja jadi hasilnya tidak begitu menarik.