Jumat, 11 Oktober 2013

Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema: “Merayakan Warna-warni Indonesia” (Detlen 15 November 2013)


Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan NulisBuku.com menyelenggarakan Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema: 
“Merayakan Warna-warni Indonesia” serta Workshop Menulis - 12 Kota di Indonesia.

Kategori penulisan: Novel | Cerpen Fiksi | Cerpen Non-Fiksi | Puisi

Cara Berpartisipasi:

Ketentuan:
A. Menulis sesuai tema 'Merayakan Warna-Warni Indonesia' dalam bentuk Novel  (Fiksi), Cerpen (Fiksi), Cerita nyata (Non-Fiksi), dan Puisi yang memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan Indonesia baik ke dalam maupun luar negeri.

B. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Diketik rapi dengan komputer dengan format file Microsoft Word (.doc). Terdapat 4 Kategori Karya:

  • Kategori Novel: panjang antara 100-150 halaman A4, spasi 1, font: Times News Roman 12. Sertakan sinopsis lengkap maksimal 2 (halaman A4), margin by default.
  • Kategori Cerpen (fiksi) dan cerita nyata (Non-Fiksi): panjang tulisan 5-10 halaman A4 dengan spasi 1, Font Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.
  • Kategori Puisi: panjang tulisan 1-5 halaman A4 dengan spasi 1, Font: Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.

C. Dalam pengiriman naskah, mohon memperhatikan ketentuan berikut:
  • Email berisi 2 lampiran file (Khusus untuk kategori novel ada 3 lampiran, plus file sinopsis naskah), diantaranya: a. Formulir Pendaftaran dan surat pernyataan (Download di sini: http://goo.gl/jKGQiW     ; b. Naskah Lomba; c. Sinopsis Naskah (Khusus kategori Novel)
  • Pada judul email diisi dengan format: [Kategori] - [Judul tulisan] - [Nama Lengkap Peserta]; Contoh: Non-Fiksi - Cerita dari Banyuwangi - Ananda Bayu Satriani. Perhatikan: Satu email hanya untuk satu kategori naskah.
  • Pada bagian isi email diisi dengan judul naskah.
  • Dikirim via email ke: tulisnusantara@gmail.com.

D. Follow Twitter @tulisnusantara. Kemudian mention @tulisnusantara serta twit sinopsis naskah Anda yang telah dikirim dengan menggunakan tagar (hashtag): #TulisNusantara (Jumlah twit bebas)*

E. Periode lomba: mulai hari Sabtu, 5 Oktober hingga Jumat, 15 November 2013, naskah diterima paling lambat jam 23:59 WIB pada hari Jumat, tanggal 15 November 2013.

F. Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!

G. Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah, akan dilakukan pada acara 'Awarding Night' pada hari Sabtu, 30 November 2013 di Jakarta.

SYARAT UMUM:

Kamis, 10 Oktober 2013

Dunia Zahra, Dunia Merah Muda.

Zahra, adalah bidadari kecil saya. 
yeaaa.. ibu mana sih yang tak menyebut anak perempuannya sebagai bidadarinya? hehe.. 

Ini surat terbuka saya buat Zahra...
Meskipun untuk mengikuti sebuah even di komunitas Emak Blogger namun ini juga murni kata hati ibu buat zahra :)

Dear Zahra, smoga kelak saat kau sudah pandai membaca dan internetan, berpetualang di dunia maya (untuk hal-hal positif) juga bisa membaca tulisan ibu disini ya.

Kelahiranmu dulu sungguh membuat kami bersuka cita, Karena seolah melengkapi kebahagiaan kami setelah mempunyai kakak laki-lakimu, mas Fahri. Serasa lengkap sudah kami memliki sepasang anak laki-laki dan perempuan. 

Dulu waktu lahir ibu sempat sedih melihat wajahmu ditumbuhi banyak bulu, dua alis seolah menyatu, rambut hitam lebat dan seolah pinggiran alis kiri kanan juga menyambung dengan rambut.. huhu. Tapi nenekmu membesarkan hati ibu, bahwa lama-lama bulu-bulu itu akan hilang seiring pertumbuhan melebarnya kulit. Dan alhamdulillah ternyata nenekmu benar, makin hari wajahmu makin bersih dan cantik, putih melebihi warna paling terang punya kedua orang tuamu hihi (Nggak enak juga kalau dikatain orang yang melihatmu terus komentar "iih putih bersih nggak kayak bapak emaknya, niru siapa tuh? hohoho, kamu asli anak ibu sama ayah lho, bukan anak selingkuhan sama tetangga, na'udzubillah deh..).. Huhu malu juga ya ibu ini melihat anak lahir kok mempermasalahkan tampilan fisik. Harusnya saat melihat kau terlahir dengan organ tubuh yang sempurna ibu sudah harus bersykur atas karunia Allah pada kami. Maaf ya... 



Zahra bersama ayah saat belajar merangkak. 6 bulan.
Bersama ibu, 6 bulan.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Jangan Memberi Uang Kepada Pengemis!??

Beberapa hari yang lalu di facebook beberapa teman saya ada yang membagikan sebuah status dari seseorang. Yang mana status itu berisi informasi tentang pengemis-pengemis jalanan yang oleh pemkot akan dipekerjakan sebagai penyapu jalanan dengan gaji 700rb sebulan. Mereka menolak dan menawar kalau gajinya dinaikkan menjadi 4-10 juta sebulan baru mereka mau.. 

Copas statusnya adalah : 
Himbauan :

Para pengemis dan anak jalanan di kota Bandung, akan dipekerjakan sebagai penjaga kebersihan kota (penyapu jalanan dll) oleh walikota Bandung terpilih, Ridwan Kamil. Gaji yg ditawarkan Rp.700.000,-/bln ( standart gaji rata-rata Asisten Rumah Tangga pemula ). Namun pada saat mereka di kumpulkan di sauatu tempat, Mereka menolak sambil mengajukan syarat, boleh asalkan gajinya 4-10juta sebulan
Oleh sebab itu :
*Ayo, kita stop utk membagi2kan uang kpd pengemis di jalanan .
Karena sangat sangat :
TIDAK MENDIDIK.....!
Itu himbauan dari Bpk Walikota Ridwan Kamil


Yang membuat saya agak merenung adalah saat teman-teman membagikan status itu beserta ajakan "jangan memberi uang kepada pengemis!". Hmm.. ada benarnya memang jika memberikan uang kepada pengemis yang menjadikannya sebagai 'profesi' itu memang tidak mendidik. Membuat mereka malas dan manja. Namun bukankah tidak semua pengemis menjadikannya sebagai profesi? bagaimana jika kebetulan kita bertemu dengan pengemis yang benar-benar terpaksa mengemis karena keterdesakan hidup? benar-benar dua hari belum bertemu makanan... bagaimana pertanggung jawaban kita nanti di akhirat ketika ditanyakan "kenapa hari itu kamu biarkan orang itu kelaparan?". Tak semua orang susah hidupnya rela menggadaikan harga diri demi menjadi pengemis. 

Kamis, 03 Oktober 2013

Ongkir yang Bikin Mikirrr...

Seorang teman fesbuk dan juga tetangga saya pernah menulis status begini :
"Hmm dulu saya suka baca, sampe sekarang juga masih suka baca loh... baca katalog belanja tapi hehehe.."

Saya membacanya sambil senyum-senyum. Rupanya demam belanja onlen itu juga telah menjangkit padanya.

Ada juga kerabat saya yang pernah menulis komen :
"Duuh setiap gajian rasanya tangan dan mata ini gatel saja pengen ngeklik gambar-gambar yang ditawarkan toko online..". waktu itu saya bikin status apa ya? lupa. Intinya tentang kebiasaan wanita yang gak bisa nahan melihat deretan model fashion terbaru.

Rabu, 02 Oktober 2013

Blog Competition Pertamina Berbagi “Energi Masa Depan”

Sumber Info : http://blog.kompasiana.com/2013/10/01/ikutilah-blog-competition-pertamina-berbagi-energi-masa-depan-594615.html


13805993772086459535
Dok.Pertamina
Fakta bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya hingga hari ini masih tidak terbantahkan. Potensi indonesia tersebar dari puncak gunung hingga ke laut lepas, dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di timur. Alam Indonesia menyediakan semua itu untuk kita olah dan kita kelola demi kelangsungan negeri ini.

Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah sumber energi. Indonesia masih menjadi produsen utama minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Namun kekayaan energi indonesia tak cuma mineral hasil tambang. Berjajar di sepanjang garis khatulistiwa, Indonesia diberkahi sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia juga punya potensi angin yang melimpah karena memiliki garis pantai yang sangat panjang. Belum lagi jajaran gunung berapi yang menyediakan potensi panas bumi yang besar.
Meskipun sumber energi tersedia melimpah di nusantara, negeri ini ternyata belum mampu mengoptimalkan penggunaannya. Permasalahan energi masih saja berkutat di seputar pengelolaan dan distribusi minyak bumi. Pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan yang lebih mudah didapat, seperti angin dan sinar matahari, masih  jauh dari maksimal.

Para pengamat menilai, Indonesia akan menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi dalam 20 tahun ke depan. Pasalnya, sebagai salah satu negara dengan penduduk terpadat dan kaya sumber daya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan melejit. Jika diversifikasi energi tidak segera dilakukan, Indonesia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi.

Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) sebagai perusahaan negara yang mengelola sumber energi utama di Indonesia kali ini mengajak Kompasianer semua untuk “urun rembug”, memberi ide dan pendapat lewat tulisan seputar topik pengembangan dan penghematan energi di Indonesia.  Silakan kirimkan tulisan Anda dengan mencantumkan tag “energibaru”.  Untuk bergabung silahkan klik microsite berikut ini.

SYARAT DAN KETENTUAN :

Ada Saatnya Harus Menjadi 'Mother Monster'

Saya mungkin orang tua yang tak begitu menerapkan teori-teori yang pernah diberikan olah para pakar pendidikan anak, baik itu yang terdapat dalam artikel, buku atau seminar. Pada kenyataannya selain teori itu susah dipraktekkan tetapi juga ternyata tak semua cocok untuk semua anak-anak yang sangat beragam karakternya

Sesungguhnya watak atau karakter anak tentulah yang paling mengenalnya adalah orang tua. Orang yang menemani aktifitasnya selama 24 jam, dan harusnya yang paling mengerti cara penanganannya juga orang tuanya, bukan orang lain. Tak semua kata-kata psikolog atau anggota komnas perlindungan anak teorinya harus dipatuhi. Ada beberapa hal yang harus disesuaikan dengan kondisi tertentu saat berinteraksi dengan anak.

Teori-teori yang agaknya kurang saya patuhi adalah :

1. Jangan pernah berkata dengan nada tinggi kepada anak, karena akan membunuh benih-benih kreatifitasnya.

Ahay... dalam hal ini, jujur saya akui kalau saya meski tidak sering tapi pernah juga berkata keras atau membentak kepada anak. Saya berpendapat bahwa berkata dengan keras itu juga perlu, tergantung keadaannya. 

Selasa, 01 Oktober 2013

Lomba Menulis "Home Sweet Home" Berhadiah Umrah



Untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, terkadang kita dihadapkan pada pilihan untuk melangkah dan meninggalkan apa yang selama ini kita miliki. Kita memang tidak pernah tahu apa yang akan kita hadapi nanti, tapi jika tetap bertahan, maka hidup akan selalu sama entah sampai kapan.

Merantau dan traveling adalah pilihan yang sudah sangat lazim untuk menemukan sesuatu yang berbeda. Kita tidak pernah tahu seberapa lama kita akan merantau atau sejauh apa kita akan menghabiskan waktu untuk traveling.

Setelah pergi begitu lama dan begitu jauh, akan ada saat kita merindukan rumah. And it’s time to come back home. Bertemu kembali dengan orang-orang yang kita rindukan, melihat rumah tempat kita dibesarkan, menghirup udara yang tidak lagi sama seperti sekian waktu lalu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...