Rabu, 24 April 2013

Kartini tidak bergosip (Dimuat di rubrik gagasan Jawapos)

Alhamdulillah tulisan yang saya kirimkan emailnya pada hari sabtu tanggal 20 April 2013 bisa dimuat dalam rubrik gagasan Jawapos pada hari selasa 24 April 2013. 

Saya mencoba mempraktekkan trik yang pernah dibagikan oleh Pak Benny Ramdani dalam Grup PBA (Penulis Bacaan Anak), yaitu :
-Ketika ingin menembus media cetak, selain mempelajari karakter dan visi misi medianya, maka cara lainnya adalah menulis baik artikel, cerpen atau puisi dengan tema yang sesuai momen. Seperti Hari Kartini, hari pahlawan, hari Ibu dan lain-lain.
-Mengirimkannya sebelum jadwal terbit media yang dituju. Jika medianya terbit bulanan maka harus mengirim sebulan atau dua bulan sebelumnya. Begitu juga kalau harian atau mingguan.

Tambahan sedikit dari pengamatan saya, selain momen-momen yang terus berulang sepanjang tahun seperti hari-hari besar bisa juga kita menulis tentang isu-isu yang sedang booming, analisis dari sudut pandang kita untuk diramu dalam karya fiksi maupun nonfiksi tanpa maksud menghakimi. Saya pernah membaca cerpen berjudul 'Kepala Nurdin' dalam sebuah cerpen koran harian nasional. Saat itu sedang sering ditayangkan berita ketua PSSI Nurdin M Kholid di televisi. Cerpennya bagus dan menurut saya terpilih karena sangat pas momennya. 


Namun tetap semuanya atas kehendak Allah SWT, sebab saya mempraktekkan trik tersebut sudah berulang kali namun baru nyantol satu ini hehehe.. tetep Alhamdulillah wasyukurillah. Prinsip saya adalah harus mau terus mencoba pantang menyerah dan berusaha mempraktekkan nasehat-nasehat senior yang sudah lebih dulu sukses.

Oh ya ini naskah asli yang saya kirimkan namun ternyata diedit lagi oleh editor korannya menjadi lebih singkat namun  tetap ciamik.



Hari Kartini, momen perempuan untuk intropeksi diri.

Hari Kartini, sudah identik dengan gemuruh suara emansipasi. Namun ada baiknya kita sebagai perempuan juga menjadikannya hari untuk intropeksi diri sendiri. Tentang kebiasaan perempuan yang saling menyakiti sesama kaumnya sendiri.

Kadang secara tak sadar perempuan mencela atas kekurangan perempuan lain yang  sejatinya tak bisa diubah kecuali dengan kuasa Tuhan. Seperti belum dapat jodoh, lama berumah tangga namun tak kunjung dikaruniai momongan, bermasasalah dengan produksi ASI sehingga terpaksa tak bisa menyusui buah hatinya, tidak sukses menggunakan kontrasepsi sehingga mempunyai banyak anak dan rapat jaraknya, terpaksa melahirkan cesar karena tak memungkinkan secara medis untuk melahirkan normal atau terpaksa menjadi janda karena bercerai atau ditinggal mati suaminya. Kesemuanya itu tidak mungkin menjadi kemauan sang perempuan. Namun acapkali para perempuan lain yang mencela, merumpikan, atau bahkan berkata secara langsung bahwa dia bukan perempuan sempurna.

Mari merubah paradigma tentang pengertian perempuan sempurna. Perempuan sempurna itu adalah yang prilaku dan kata-katanya bermanfaat dan tak pernah menyakiti sesama perempuan dan sesama manusia umumnya.
***


Digital Jawapos. 


16 komentar:

  1. ho'oh bener mbak, sekalian mengingatkan diriku, hehe, nice posting.

    BalasHapus
  2. wah selamat mba... aku pernah ngirim juga tapi belom berhasil tembus :D

    BalasHapus
  3. selamat mbak binta.keren.... itu gambarnya kayuak aku.ndut suka ngemil.hehehe

    BalasHapus
  4. wahh keren makk,,,jadi pengen nyoba... :D

    BalasHapus
  5. mantabs... :b

    patut dipraktekkan...
    Salam kenal mak...

    BalasHapus
  6. Selamat mbak Binta! Kerennn....

    BalasHapus
  7. tulisannya inspiratif mbak, selamat

    BalasHapus
  8. Suka sekali dengan bait terakhir Tulisan ini... "Perempuan sempurna itu adalah yang prilaku dan kata-katanya bermanfaat dan tak pernah menyakiti sesama perempuan dan sesama manusia umumnya" Keren! Selamat mbak :)

    BalasHapus
  9. suka...

    sederhana tapi kena banget..

    salam kenal ya..

    BalasHapus
  10. mba binta, salam kenal... oya mbak itu nulis artikelnya dikasi spasi berapa mba? kalo KTP nya di foto terus dikirim boleh ga atau harus di scan?

    BalasHapus
  11. makasih yang sudah apresiasi semua :)
    yang belum prnha mampir sala kenal, yang udah pernah jangan bosen datang lagi hehehe..

    agustinadian : nulis artikelnya spasi 1,5. saya gak pake fotokopi KTP cukup biodata diri, nama, alamat, nope, norek dan pengalaman menulis. silahkan nyoba kirim :)

    BalasHapus
  12. tulisannya top bgt mbak :), saya kirim ke gagasan blm nembus juga, makasih untuk tipsnya mbak :)

    BalasHapus
  13. faradina : salam kenal juga :)
    mbak vanda : terus coba mbak jangan menyerah.. *dmasip :D

    BalasHapus

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...