Sabtu, 30 Maret 2013

Hadiah Lomba Sains.

Fahri bersama adiknya Zahra, kedua-duanya sangat aktif dan tak mau diam, selalu saja ada  tingkahnya yang membuat rumah kami ramai.
*** 



Terkadang orang sering salah ucap ketika sedang capek dan lelah melihat tingkah laku anaknya pada usia pertumbuhan. Saya pun demikian, ketika merasakan lelah dengan tingkah polah anak laki-laki saya, si Fahri. Saya menyebutnya sebagai anak yang nakal, aktif, super aktif bahkan hiperaktif. Padahal ternyata sebutan yang terakhir itu salah.

Saya diberitahukan oleh seorang teman bahwa aktif dan hiperaktif itu berbeda.
Pada anak aktif otaknya normal tanpa gangguan, hanya saja energi yang dipunyai berlimpah sehingga seorang anak mempunyai keinginan untuk terus bergerak sehingga ia tampak lebih 'tak bisa diam' dibanding anak-anak lain.

Sedangkan hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama kurang mampu memusatkan perhatian. Gangguan itu disebabkan oleh kerusakan kecil pada sistem syafaf pusat dan sehingga menyebabkan rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan susah dikendalikan. Perilaku anak sangat aktif diluar batas wajar dan susah mengontrol emosinya.

Ditambah dari membaca info-info di website yang bertebaran dan juga menonton tayangan-tayangan televisi tentang tumbuh kembang anak, ternyata saya salah besar telah menjuluki Fahri sebagai anak yang hiperaktif. Toh selama ini dia masih bisa fokus saat saya memberikan intruksi dan berbagai stimulasi untuk tumbuh kembangnya. Saat diajari mengaji dia masih bisa menyerap pelajaran tapi tetap sambil bergerak, kaki digoyang-goyang, tangan memukul-mukul kursi dan ada saja yang membuatnya bergerak. Rasanya ketika 5 menit saja saya coba suruh diam dia akan kesemutan deh, kadang seolah dia bisa diam sejenak namun ketika saya amati jari-jari kecilnya masih bergerak bergoyang-goyang di belakang punggungnya hehehe..

Belum lagi ketika bermain. Dia mudah bosan dengan satu jenis permainan, ketika sebuah puzle sudah ia taklukkan, atau sebuah mobil-mobilan atau mainan berbaterai berhasil ia bongkar (namun jarang bisa memasang kembali dengan benar..) dia mudah sekali meminta atau bahkan membuat mainan baru. Bahkan Fahri lebih memilih tidak menggunakan uang saku sekolahnya untuk membeli jajanan, ia lebih memilih membeli mainan-mainan kecil yang lucu. Seperti senter mini, bulpen yang ada lampu kecilnya, magnet, dan mainan-mainan sebagai obyek baru 'penelitian'nya.

Banyak orang bilang bahwa anak nakal itu banyak akal. Guru-guru TK Fahri juga mengatakan demikian, meskipun mereka selalu mengeluh capek ngopeni(1) tingkah Fahri yang tak bisa diam, tapi mereka menebak bahwa perkembangan otaknya akan terarah baik jika ditimulasi dengan tepat.

Umur 7tahun Fahri mulai suka menulis pengalamannya di file komputer. Smoga suatu saat juga bisa menjadi penulis.. amiiin


Dan pada perkembangan selanjutnya meski masih suka mengeksplorasi energinya dengan tingkah yang aneh-aneh, Fahri cenderung bisa diarahkan dan mau mematuhi intruksi orang tua atau gurunya. Tentu saja saya harus memupuk kesabaran dan juga berperang melawan kebosanan untuk berulang kali mengingatkan dan menunjukkan mana yang baik dan mana yang bahaya buat dirinya. Kenakalan-kenakalannya masih dalam taraf yang termaafkan, yakni iseng yang bukan mengganggu, menyakiti fisik atau merusak kepunyaan orang lain.

Saat ini memasuki kelas 1 MI Mujahidin (setingkat SD) dia diikutkan dalam lomba sains oleh gurunya. Dibimbing langsung bersama 6 orang teman sekelasnya, dia terlihat antusias terhadap penjabaran tentang alam semesta, planet, tumbuhan, hewan dan lain-lain. Dia juga antusias membuka-buka buku karya Harun yahya yang saya koleksi di rumah, padahal bukunya tebal-tebal belum sesuai untuk anak seusianya. Ya biarlah toh cuma dilihat-lihat gambarnya kemudian sibuk nanya ini itu tentang gambar yang dia lihat. Saya harus berpikir keras menjelaskan dalam bahasa paling sederhana. Duuuh.. berat tapi seru juga sih, saya sebagai ibunya seolah diajak paksa untuk belajar kembali.

Apalagi motivasi dari gurunya Fahri bahwa jika nanti masuk babak final maka akan diterbangkan ke Jakarta naik pesawat. Wah kerlip bintang di matanya mengerjab indah sekali saat berbicara tentang lomba sains.

Saya melihat perubahannya ketika Fahri bersemangat ingin mencapai sesuatu. Ia terlihat menjadi anak aktif dan mandiri. Aktif terus bergerak namun sedikit-sedikit mulai bisa diarahkan, ia mau membantu menyapu halaman di rumah karena disekolah oleh gurunya dibiasakan mematuhi piket manyapu kelas. Haru sekali melihat ia menyapu, hal yang ia anggap 'main-main seru' saja sudah termasuk membantu meringankan pekerjaan saya. Fahri juga sudah bisa mempersiapkan sendiri kebutuhan sekolahnya, dari mandi, berpakaian hingga bersepatu dan menata buku pelajarannya ke dalam tas. Lebih haru lagi saat mendapatkan kabar dari guru wali kelasnya bahwa dia bersama 2 teman sekelasnya lolos seleksi bisa masuk semi final lomba sains. Haru, senang dan tidak menyangka bisa karena lomba sains level satu itu pesaingnya berasal dari kelas 1,2 dan 3. Materi yang dijadikan soal juga materi kelas 1,2 dan 3. Saya bersyukur sekali karena bagi saya itu sudah sebuah pencapaian yang bagus. Apapun kelanjutannya nanti saat bersaing menuju final saya pasrahkan pada kemampuan dan usahanya, menang atau tidak dalam kompetisi apapun dia tetap menjadi pemenang dalam hati saya. Dan saya berharap dalam perkembangan selanjutnya tetap bisa mengarahkan keaktifan Fahri itu ke arah yang semakin baik.

Memberikan gizi sebaik-baiknya semenjak dalam kandungan, bayi dan masa tumbuh kembangnya dari balita hingga sekarang adalah prioritas kami untuk anak-anak. Oleh karenanya saya selalu update informasi tentang pertumbuhan anak dari mana saja. Apalagi masa balita adalah usia emas yang tak akan terulang lagi di masa mendatang. Mereka membutuhkan DHA (Asa dokosaheksaenoat) yang sangat penting agar mereka bisa tumbuh sehat dan normal. Sewaktu masih menyusui saya masih bisa memberikannya melalui ASI, karena saya yakin ASI masih tetap menjadi makanan terbaik bagi bayi yang tidak ada bandingnya. Namun ketika sudah disapih maka saya harus memberikannya dengan cara lain, yakni melalui makanan tambahan yang dikonsumsinya sebisa mungkin terdapat kandungan DHA dan juga omega 3 yang membantu pertumbuhan otak, melindungi dan memastikan sel-sel otak dan retina mata berjalan dengan optimal.

Seperti Vitamin seven seas, adalah vitamin yang mengandung minyak hati ikan kod yang mengandung DHA dan omega 3. Komposisinya pun lengkap karena ditambah kandungan vitamin A untuk kesehatan mata, ikut menjaga sistem kekebalan tubuh dan membantu pertumbuhan tulang. Ada vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang dan gigi dan juga tambahan multi vitamin B6, vitamin C dan vitamin E. Seven seas juga berupa emulsion dengan rasa jeruk tanpa pewarna buatan yang pasti disukai anak-anak. Komplit dan tepat sekali untuk dijadikan pilihan orang tua yang ingin anak-anaknya berkembang dengan optimal. Disamping usaha memberikan stimulasi dan arahan-arahan yang baik pemberian vitamin juga akan lebih menyempurnakan usaha kita untuk meraih hasil maksimal.

Kini jelang acara semi final, Fahri sudah punya setumpuk permintaan, membuat daftar rinci macam-macam hadiah jika ia berhasil lolos semi final hingga final. Diantara pernik-pernik daftar permintaannya, secara garis besar hadiah lomba sains yang akan diminta Fahri adalah ingin jalan-jalan ke Keraton Mall jombang (mall terbesar di kota kecil kami) Hehehe... sederhana sekali bukan? dalam hati saya selalu mendoakan yang terbaik dan berharap bisa memberikan hadiah yang lebih besar dari ia minta, kalau pas ada rejeki apa sih yang enggak buat anak? (*)


Fahri saat latihan manasik haji.


Footnote :
(1) Ngopeni : menjaga, agar tidak mendapatkan bahaya

Tulisan ini diikutkan dalam kontes blog 'moms and baby's diary' yang diadakan oleh Seven seas.



2 komentar:

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...