Apakah aku penulis yang maruk ya?

Apakah aku penulis yang maruk ya?

Baru setahun melek internet.Terhitung sejak tanggal 25 desember 2009 kenal fesbuk dari HP. Kemudian naik kelas dikit lewat PC pada tanggal 28 februari 2010 (Entahlah kenapa tanggal-tanggal itu selalu kuingat dengan sangat hehe).
Niat sejak awal nyemplung ke dumay adalah untuk satu itu : meraup kesempatan merintis jalan tercapainya cita-cita lama,. menulis dan menjadi penulis...
Dan ternyata... Yang namanya lomba dan kesempatan menulis buanyaaak banget juga lama-lama semakin gampang menemukannya. Apalagi semakin banyak rumah maya yang kubangun (Ada blog, multiply, dan kompasiana).

Ada banyak lomba yang ditentukan temanya.. kadang, aneh-aneh juga tema yang disodorkan. dari yang pernah kuingat : ada tema keajaiban doa, andai aku jadi SBY, Cerita tentang Ayah, tentang guru, maaf- memaafkan, tentang hewan, ada juga tentang rumah, cinta pertama, buanyak deh pokoknya.

Ada juga info-info alamat penerbit, media cetak yang kesemuanya merupakan kesempatan publish tulisan dengan konsekwensi menyenangkan. Ya, kalau jalannya mulus-mulus saja kan bisa dikenal orang karena tulisannya nongol di media atau buku. Idealisme yang diselipkan lewat karya-karya tulis itu bisa nyampai kepada pembaca (yang lebih banyak). Trus yang tidak kalah asyik adalah nominal yang menjadi semacam upah sebuah kerja keras (Menulis juga kerja keras meres otak lho bagiku.. hobby yang nggak sekedar modal tenaga dan waktu.. asli butuh mikir juga :D)

Nah dari kesemua itu... ternyata tulisan itu banyak sekali macam ragamnya. Jika pada awalnya aku sering menulis hanya tentang puisi, cerpen-cerpen remaja *lebih diusahakan yang islami* dan artikel-artikel ringan.. sekarang setelah lihat pemandangan kanan kiri dari teman-teman di dumay, aku juga mencoba membuat cerita anak, yang mana cerita anak juga dibagi-bagi lagi temanya... ada fantasi, komedi, misteri (detektif) dan realita. kesemuanya sudah kucoba, rasanya asyik banget. Ada juga mencoba cerpen-cerpen sok nyastra. Alhamdulillah ini ada 2x lolos dibukukan dewan kesenian. jombang dan mojokerto :).

Kemudian baru-baru ini juga mencoba ikutan even membuat cerpen genre fantasi tapi dewasa (menurut pemahamanku buat ini boleh masukin unsur-unsur yang agak rumit gitu. tidak sesederhana fantasi buat anak-anak). Duuh yang ini juga terasa menarik binti asyik hehe. meskipun kadang-kadang aku juga jadi mikir dan bertanya-tanya. apa sih bedanya fantasi, dongeng dan cerita ngawur? hehe kayaknya kok bedanya twipiiiz banget ya, sering kali lihat perdebatan komen tentang itu antara pembaca dan penulisnya sendiri. Hmm menurutku sih fantasi asalkan alur dan penyelesaikan konfilk masih logis sih gak boleh dibilang ngawur :D.

Terus?
Gimana ya.. aku kok nggak bisa milih untuk fokus plus serius menekuni satu spesialisasi saja. Menurut sebuah kiat menulis dari senior ada yang bilang. pilih salah satu yang paling kuat dan serius disana. Tapi nggak tahu kenapa aku sangat pembosan... setiap kali bosan menulis ini aku berganti file dengan yang lain.

Parahnya aku juga sering kali tergoda tawaran lomba dan audisi-audisi yang makin menjamur. Sehingga kadang proyek pribadi menulis novel selalu saja mecet, berhenti di tengah jalan. Selalu saja mupeng dengan indahnya tergabung antologi yang temanya menarik dan pas di hati. hmmmm..

Wah, apakah aku termasuk mengidap salah satu sifat jelek.. 'serakah' atau maruk.. heuheu.. asli nggak maksud kesitu. Tapi menulis kalau nggak merasa asyik saat menulis itu bener-bener nggak bisa ngalir selancar aliran bengawan solo hohooo...

Menulis memang kebahagiaanku. Tapi lebih dari itu sesungguhnya aku juga ingin mencapai target-target yang kutuju.. satu persatu, daftar mimpi itu harus dipetik. Dan ternyata perjalanan itu terseok... *pasti semua juga karena ulahku*

Terus..?
Lebih baik menulis lagi, yang terasa asyik untuk hari ini. Daripada terjebak jalan-jalan dumay tanpa kendali hingga akhirnya nggak nulis sama sekali... *alasan terakhir*