Rumah?!
Kalau ditanya siapa yang pengen punya rumah sendiri?,
pastilah semua orang dewasa pada pengen punya. Apalagi jika sudah menikah. Kebutuhan yang paling mendesak setelah makan dan pakaian adalah rumah. tempat
berteduh dari panas dan hujan dan tempat untuk memulai kehidupan dengan privasi
yang baru.
Ketika sudah menikah, kita bukan lagi pribadi yang sendiri. Saat lajang kita santai dan cuek
saja segalanya serba sendiri. Dan apa-apa yang dipikirin adalah tentang diri
sendiri. Namun pasti akan jadi sangat berbeda jika sudah ada pasangan hidup
yang telah menamani perjalana hidup kita sepanjang hari. Otomatis kita juga memikirkan kenyamanan pasangan
hidup kita. Semisal seperti saya dulu saat belum punya rumah sendiri, boleh jadi saya enjoy saja berada dirumah
sendiri dan orang tua sendiri. Namun bagi suami saya meski berkali dikatakan ‘anggap
saja rumah sendiri, kamu sudah saya anggap anak sendiri’ tetap saja ada rasa
sungkan hidup seatap dengan mertua. Duduk selonjoran atau tiduran di depan TV
dengan seenaknya tak akan mungkin leluasa dilakukan.
Terkecuali jika tak ada anak lain yang menemani orang tua di usia senja, maka semua pasangan yang sudah menikah kebanyakan
berjuang keras demi bisa memiliki rumah sendiri. Ada yang ngirit nabung
sedikit-demi sedikit, membangun sepetak demi sepatk ruang, ada yang ngontrak
sebagai batu loncatan, ada juga membeli dengan mencicil yang dibantu oleh bank.
Properti berupa tanah dan bangunan di Indonesia ini seperti layaknya emas saja. Setiap tahun tak pernah ada ceritanya harga turun. Selalu naik saja. Namun dengan begitu bukan berarti memiliki dan menempati rumah sendiri adalah hal yang mustahil. Kita harus cermat dan cerdas dalam mengusahakan tujuan untuk memiliki rumah tersebut.
Dalam survei properti online disebutkan bahwa untuk konsumen porperti di Asia (terutama Malaysia, Indonesia dan Hongkong) itu yang paling dicari adalah keterjangkauan. Penduduk semakin bertambah dan dan tanah semakin mahal.
Dalam survei properti online disebutkan bahwa untuk konsumen porperti di Asia (terutama Malaysia, Indonesia dan Hongkong) itu yang paling dicari adalah keterjangkauan. Penduduk semakin bertambah dan dan tanah semakin mahal.