Minggu, 03 Oktober 2010

JANJI BIRU *fiksimini*

JANJI BIRU

Akhirnya datang juga masa itu... arena waktu tempat bersatunya rindu kita. setelah sekian lama aku hanya memandangmu dari kejauhan. Menggenggam pilu, melihat bertabur bintang dengan binar megah mengelilingimu.
Cinta... aku tidak bisa menyentuhmu, bahkan sekedar berlenggang mengiring langkahmu. Kecuali nanti setelah janji biru benar-benar ditepati.
Kadang aku muak pada mereka. Makhluk-makhluk yang menjadi penghalang pertemuan kita. Muak.... karena mereka masih saja diberi kesempatan bernafas, menari dan melukis mimpi. Padahal mereka terlalu sering mencaci dan menghitamkan yang putih.
Tertegun dalam jebakan rindu. Bosan dan malas melaksanakan tugasku. Namun demi kasihku padamu kembali kujalani semua ini.
Maka... inilah hari persandingan kita. Rembulan dan matahari... dan biarkan mereka menikmati pesta kehancuran semesta.


111 kata gak kurang gak lebih.
**persandingan rembulan dan matahari hanya terjadi saat kiamat kehancuran segenap isi bumi dan seluruh galaksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...