Rindu itu tak pernah basi
Kuntum yang terus merekah … sempurna
Saat masih ada bait-bait untuk cinta
Ketika tasbih agungkan namanya
Selalu terbaca
Hawa … yang punya senyum kejora
Tak hanya penghibur lelah
Pun sahabat saat payah
Sungguh …
Ia hadiahkan malaikat kecil
Pemanis yang sangat manis
Perekat yang paling kuat
Pelipur yang terlalu manjur
Sungguh …
Dunia semakin bersolek warna
Pinta hati saat mentari berganti senja
Kembali untuk mengetuk
“Assalamu’alaikum cinta”
Rumahku bukan istana
Namun seumpama surga
* Sebuah pengandaian. Tulisan ini adalah persembahan dari Kangmasku tersayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)