Jumat, 20 September 2013

Buku Anak yang Pesannya Tak Hanya untuk Anak-Anak.



Beberapa waktu yang lalu saya membelikan buku-buku anak, tentu saja buat anak-anak saya. Terutama Fahri, yang saya harapkan mau rajin membaca. Kebetulan ada promo menarik dari penerbit Indiva.. sepaket buku PECI (penulis cilik) bisa dibeli dengan free ongkos kirim. Ada juga 2 novel anak yang cakep dari penulis dewasa, Bu Nuhayati Pujiastuti. Judulnya Kakakku Tersayang dan Aku Sayang Bunda. Semua buku-buku tersebut tergolong murah harganya, menurut ukuran dompet saya.. karena 1 buku tak sampai menyentuh angka 20ribu hehe.

Alhamdulillah Fahri suka. Namun ternyata minat baca anak sulung saya itu masih kalah sama minatnya buat polah, gerak badan lari-lari, lompat-lompat dan sebagainya, hobinya adalah aktifitas yang penuh dengan gerakan hmm.. Ya.. jadi yang bisa dibaca oleh dia cuman buku-buku PECI, karena merupakan kumpulan cerpen. Ceritanya sedikit dan cepat tahu endingnya. Ya masih syukur deh, dia mau baca hehe..

Zahra juga suka salah satu buku itu. Dia belum bisa baca namun bisa mengenali huruf. Dia tahu salah satu buku itu pada sampulnya tertera huruf-huruf yang membentuk  namanya.. seperti cerita kemarin tuh tentang picbook (disini...http://bintaelmamba.blogspot.com/2013/09/zahra-dan-picbook-kesayangannya.html)
jadi dia ge-er dan suka sekali sama buku itu. Judul salah satu buku PECI itu adalah -Petualngan Zahra dan Catty-



Sedangkan emaknya (saya sendiri maksudnya) begitu tertarik dengan novelnya. 2 novel bu Nurhayati itu meski penulisannya sederhana, pas banget dengan bahasa untuk anak-anak. Namun alur cerita yang diangkatnya menarik sekali. Cerita kehidupan nyata yang bisa dijadikan pelajaran plus pemahaman baru pada seorang anak.

Semisal dalam novel -Aku Sayang Bunda- itu dikisahkan tentang 'Bunda betulan' dan 'Bunda bohongan', alias seorang anak yang punya ibu kandung dan ibu tiri. Yap.. kisah keluarga yang bukan utuh memberikan gambaran pada anak bahwa tak semua keluarga harus sempurna, ada ayah, ibu kakak dan adik yang lengkap. Ada kenyataan bahwa salah satunya bisa hilang karena suatu sebab kemudian digantikan posisinya oleh orang lain. Bagaimana cara terbaik dalam penerimaan tentang takdir yang seperti itu, dijabarkan secara mengalir dalam buku novel anak tersebut.



Sedangkan dalam novel berjudul -Kakakku Tersayang- dikisahkan tentang persaudaraan antara kakak dan adiknya. Pertengkaran dan permasalahan kakak adik yang biasa terjadi, secara manis dikisahkan oleh penulisnya. Dan kisah mereka digiring juga kepada pemahaman akan takdir yang tak bisa dirubah oleh manusia. Manusia hanya dapat berusaha namun yang menentukan adalah Allah jua akhirnya.



Hmm.. buku untuk segmen anak, namun sungguh membuat saya yang dewasa ini ikut menitikkan air mata dan merenungkan pesan-pesannya.

Saya tetap menyimpan 2 novel inspiratif tersebut untuk bacaan anak-anak saya kelak. Mau dan rajin membaca memang harapan saya sebagai orang tua. Mengingat masa kecil saya dulu betapa sangat susah untuk bisa punya buku bacaan lain selain buku pelajaran sekolah. Namun saya juga tak mau terlalu memaksa. Mungkin harusnya memang bertahap, jika maunya masih bacaan yang pendek-pendek, bisa jadi seiring waktu karena seringnya saya sodori buku, dia akan mau membaca yang lebih panjang, lebih tebal dan tentu saja yang lebih membawa manfaat. Semoga saja.. amiiin.

Saya tetap akan menyisihkan dana untuk terus menambah koleksi buku. Fahri lebih semangat baca saat teman-teman atau sodaranya datang, smoga saja kelak bertambahnya koleksi buku bisa sampai jadi taman baca buat anak-anak sekitar juga... Mimpi yang agak tinggi nggak apa-apa ya, smoga diaminkan doanya oleh malaikat dan disampaikan ke langit..
***








2 komentar:

Komentar kamu adalah penyambung silaturrahmi kita, maka jangan ragu meninggalkan jejak :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...