Kadang aku mengharap bisa membuat bahasa tanpa suara.
Mengguratkan isyarat tanpa aksara.
Dan menyanyikan hasrat tanpa nada.
Bahkan mungkin meracik hidangan mengetuk selera tanpa bumbu dan aroma.
Untukmu yang melarutkan kecamukku dengan telaga.
Untukmu yang menyemarakkan sepiku dengan gemerincing detak cinta yang kureka-reka.
Meraba hatimu apa isinya?
Hanya akan membuatku tersesat terperosok prasangka.
Rasaku dan tanyaku akan selalu kutitipkan pada senja.
Pada udara...
Pada embun
Dan pagi yang selalu mengantarkan sapamu berlapis canda.
Aku masih mencoba merakit anyaman tanpa rotan dan kawat baja.
Hanya bermodalkan cinta dan do'a.
Mengguratkan isyarat tanpa aksara.
Dan menyanyikan hasrat tanpa nada.
Bahkan mungkin meracik hidangan mengetuk selera tanpa bumbu dan aroma.
Untukmu yang melarutkan kecamukku dengan telaga.
Untukmu yang menyemarakkan sepiku dengan gemerincing detak cinta yang kureka-reka.
Meraba hatimu apa isinya?
Hanya akan membuatku tersesat terperosok prasangka.
Rasaku dan tanyaku akan selalu kutitipkan pada senja.
Pada udara...
Pada embun
Dan pagi yang selalu mengantarkan sapamu berlapis canda.
Aku masih mencoba merakit anyaman tanpa rotan dan kawat baja.
Hanya bermodalkan cinta dan do'a.
semoga doa dan cinta akan selalu mengeratkan ikatan hati itu ya, mba :')
BalasHapusmakasih dah mampir ila :)
Hapuskunjungan perdana..
BalasHapusblog dan tutornya sangat menarik..
oy blognya sudah saya follow, ditunggu juga ya folbacknya :)
makasih :)
HapusPagi yang kelabu
BalasHapusDisaat gundah menghampiri
komen back ya hehe