Jangan pernah bilang "aku lagi nggak punya pulsaaaa!". Apalagi sambil teriak kenceng-kenceng dengan lebai di bawah kucuran hujan derazzz... Haduuh ntar demam siapa yang repot cobaaa?
|
Gambar berasal dari SINI. |
Hari gini gitu loh, cara ngisi pulsanya sudah guampang banget. Dengan
pulsa elektrik nggak pake gesek kartu dengan ribet macam jaman dulu. Cukup nyebutin nomor kamu sama empunya
counter penjual pulsa, nunggu bentar langsung deh pulsa keisi. Trus masing-masing
provider telepon sekarang juga bersaing banget saling berlomba-lomba untuk makin mempermurah dan mempermudah layanannya.
Saya berjualan
pulsa juga di rumah, dengan nama
counter FAZAHRA CELL. Berjualan
pulsa saya rasakan cukup mudah, karena saya nggak pake beli etalase
seperti counter counter resmi gituh. Saya hanya beli (kulakan) saldo dari adik ipar yang sudah lebih duluan jualan
pulsa dan pelanggannya juga sudah sangat banyak. Sementara saya masih merintis saja, menawarkan dari mulut ke mulut kalau saya jualan
pulsa. Yah.. soalnya domisili rumah saya bukan tempat yang ramai, yang jalannya sering dilewatin orang. Jadi ya pelanggan saya masih sedikit, namun alhamdulillah keuntungan dari jualan
pulsa itu bisa untuk mengisi gratis nomor saya sendiri dan juga buat jajan anak-anak. Lumayan lah...
Terkadang saya juga melayani dengan sistem 'hutang'. Iya, dalam bisnis apapun ternyata selalu tak ketinggalan acara 'hutang piutang' menjadi hiasan atau bahkan
item wajibnya. Jadi pelanggan tinggal sms ke nomor saya minta diisi berapa kemudian uangnya akan diberikan saat kami berjumpa. Ada pelanggan yang pelupa (namun bukan karena berpura-pura) minta selalu diingatkan, "kalo ketemu aku silahkan nagih yaa, jangan malu-malu! soalnya aku pelupa" begitu katanya. Jadi tak heran di beberapa kesempatan ngumpul-ngumpul orang saya harus
nyelutuk sebuah kata kunci "
PULSA..
PULSA.." sembari senyum cengar cengir, yang ngerasa punya hutang langsung belingsatan nyari dompet dan ngeluarin duit hehe..
Tapi tentu saja pelanggan saya yang boleh berhutang adalah keluarga dan teman dekat saja yang sudah akrab. Kalau yang baru kenal ya nggak berani doong.
Pernah ada satu kejadian yang berhubungan dengan
pulsa dan amat membekas dalam kenangan saya.
Waktu itu saat saya merasa kesakitan akan melahirkan anak kedua. Suami saya yang suka langsung panik selalu langsung 'laporan' sama ibu saya. Kami berangkat sama-sama ke klinik Bu bidan tempat saya periksa selama hamil. Dan Ibu saya kalau ada sesuatu yang dianggap masalah genting selalu meminta do'a kepada saudara-saudaranya, paman dan bibi saya. Sungguh bagi kami minta do'a ke banyak orang itu penting sebab kita tak pernah tahu do'a dari mulut mana yang akan diterima oleh-NYA. Setelah berusaha medis maksimal, hanya kuasa dari Allah SWT lah yang bisa memberikan kelancaran proses melahirkan saya.
Ibu saya menelpon satu persatu tapi tak ada yang mengangkat, sms satu persatu juga tak ada yang balas. Beliau sampai menggerutu panjang pendek... "kemana siiih orang-orang kok gak ada yang balas?".
|
Gambar berasal dari SINI. |
Alhamdulillah saya melahirkan dengan lancar dan selamat secara normal. Tapi ya senormal apapun orang melahirkan awal mula kesakitan kontraksi kan emang bikin orang yang melihat jadi panik. Wajar saja ibu saya jadi uring-uringan merasa dicuekin saudara-saudaranya. Apalagi ketika ketemu saat kumpul-kumpul menjenguk bayi saya ada yang beralasan "lagi nggak ada pulsaaaa buat bales sms". Kalau alasan hape lagi nggak dibawa sehingga gak balas telepon sih ibu masih maklum tapi alasan 'lagi nggak ada
pulsa' bikin Ibuku ngambek berat, tapi ngambek bercandaan saja sih, setelah melihat saya yang dikhawatirkan baik-baik saja tentu saja beliau kembali tenang dan santai. Bahkan untuk masalah pulsa ibuku malah ngasih solusi yang menyenangkan semua pihak. Ujung-ujungnya di lain hari ibu beli
pulsaku lebih banyak buat dibagi-bagiin ke sodaranya hehe.. (sodaranya ibuku banyak loh, ada delapan orang^^).
Ya kalau dipikir-pikir sekarang alasan lagi nggak ada pulsa dijadikan alasan buat tidak membalas sms penting itu kebangetan. Kan
pulsa bisa ngutang ke saya hehehe... trus masa sih pada nggak tahu kalau
pulsa makin muraaah, iklan-iklan di tivi tentang
pulsa murah kayaknya nggak ada bertahan lama, sebentar saja udah ganti gaya penawaran untuk memikat konsumen atau menjaring dan menangkap pelanggan baru dengan ke'gila'an hebatnya nilai kartu perdana.
Eh, maaf ya.. segala tulisan diatas itu memang kata hati saya sebagai penjual
pulsa. Kecaman saya terhadap orang yang pake alasan 'gak punya
pulsa' bukan berarti meremehkan atau buruk sangka pada teman atau saudara. Iya saya juga maklum, bisa jadi emang belum sempat beli pulsa karena nggak ada uang kecil hehe..
Artinya jangan diambil hati deeeh...
So, buat teman, kerabat dan saudaraku kalau nggak balas smsku jangan pernah beralasan "Aku lagi nggak punya pulsaaaah" lebai tahu nggak sih? kan dirimu bisa ngutang dulu di penjual pulsa langgananmu... pasti banyak lah penjual pulsa yang baik hati, suka nabung dan enggak sombong macam sayaaaah.. *PLAGG..*** (*)
Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa:
Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page