Hari ini sepertinya pedagang penthol pada libur deh. Pasalnya Idul adha di kampung saya tahun ini ada yang menyembelih sapi. Dan ndilalah tanpa janjian,.. saya dan beberapa tetangga kok ya kompakan sama bikin penthol. Ada yang belum tahu apa itu penthol? penthol itu makanan lho, bukannya nama gedget wkwkwk.. jauh banget Bu.
Orang kebanyakan menamakannya baso, bulat bulat yang terbuat dari tepung dan daging atau ikan. Kalau di kampung saya lazim orang berjualan pentol basonya saja tanpa kuah sebagai jajanan cemilan anak-anak di sekolah atau bermain di rumah. Kemudian dikasih bumbu kacang kecap atau saus. Nah, karena sedang banyak yang punya daging gratisan, maka pada kesempatan tersebut banyak yang membuat penthol sendiri di rumah. Kalau para tetangga sama menggilingkan dagingnya di pasar (biasanya sekalian dibumbui sama abang penggiling, komposisi dan rasanya mirip dengan penthol-penthol yang dijual bebas, standar rasanya menurut saya itu seringkali banyak banget rasa vetsinnya.. hmm). Makanya saya berusaha membuat sendiri penthol ala saya, dari beberapa kali hunting resep dari kerabat, sodara, tetangga dll.. saya memilih yang paling mudah, murah dan agak berbeda.
Ini dia resep hasil utak atik saya, yang alhamdulillah hasil akhir rasanya enak. Anak-anak suka, sampai sampai dari sejak matang dan masih panas sudah keluar masuk dapur, maemmm terusss. Ayahnya yang belum pulang kerja sepertinya tidak akan kebagian kalau saya tidak cepat-cepat menyisihkan.
-Tepung kanji (tapioka) dan tepung terigu. Perbandingannya 3:2 yaitu jika kanjinya 3ons maka terigunya 2ons.
-Telur kocok yang fungsinya untuk perekat. Jadi dikira-kira sendiri dengan perbandingan tepungnya ya :)
-Bumbu : bawang merah, bawang putih perbandingannya 5:1. Lebih banyak komposisi bawang merahnya. Goreng sebentar kemudian ulek dengan merica sejumput saja, atau lebih enak menggunakan merica bubuk.
-Sledri dirajang halus. Kalau saya tadi 3ons kanji memakai seikat sledri yang harganya 1000an (ini yang bikin rasa pentol jadi istimewa)
-Daging, komposisinya sesuai selera, makin banyak makin enak. Dicincang kecil-kecil kemudian di blender sudah bisa halus seperti gilingan. Kalau saya lebih suka yang masih bertekstur daging jadi tidak semua daging saya blender. Sebagiannya saya sisihkan masih berbentuk cincangan kecil.
-Campur daging, tepung, kocokan telur dan bumbu dalam satu wadah, uleni dengan air dingin (air es). Tambahkah penyedap sedikit saja.
-Bentuk bulat-bulat dengan memakai 2 sendok dan langsung masukkan ke dalam rebusan air mendidih. Atau jika adonannya lebih lembek bisa dengan tekhnik yang pakai tangan. Kalau saya sih lebih suka yang pakai sendok. Tangan lebih bersih dan gak perlu cuci-cuci jika mendadak perlu melakukan hal lain.
Orang kebanyakan menamakannya baso, bulat bulat yang terbuat dari tepung dan daging atau ikan. Kalau di kampung saya lazim orang berjualan pentol basonya saja tanpa kuah sebagai jajanan cemilan anak-anak di sekolah atau bermain di rumah. Kemudian dikasih bumbu kacang kecap atau saus. Nah, karena sedang banyak yang punya daging gratisan, maka pada kesempatan tersebut banyak yang membuat penthol sendiri di rumah. Kalau para tetangga sama menggilingkan dagingnya di pasar (biasanya sekalian dibumbui sama abang penggiling, komposisi dan rasanya mirip dengan penthol-penthol yang dijual bebas, standar rasanya menurut saya itu seringkali banyak banget rasa vetsinnya.. hmm). Makanya saya berusaha membuat sendiri penthol ala saya, dari beberapa kali hunting resep dari kerabat, sodara, tetangga dll.. saya memilih yang paling mudah, murah dan agak berbeda.
Ini dia resep hasil utak atik saya, yang alhamdulillah hasil akhir rasanya enak. Anak-anak suka, sampai sampai dari sejak matang dan masih panas sudah keluar masuk dapur, maemmm terusss. Ayahnya yang belum pulang kerja sepertinya tidak akan kebagian kalau saya tidak cepat-cepat menyisihkan.
-Tepung kanji (tapioka) dan tepung terigu. Perbandingannya 3:2 yaitu jika kanjinya 3ons maka terigunya 2ons.
-Telur kocok yang fungsinya untuk perekat. Jadi dikira-kira sendiri dengan perbandingan tepungnya ya :)
-Bumbu : bawang merah, bawang putih perbandingannya 5:1. Lebih banyak komposisi bawang merahnya. Goreng sebentar kemudian ulek dengan merica sejumput saja, atau lebih enak menggunakan merica bubuk.
-Sledri dirajang halus. Kalau saya tadi 3ons kanji memakai seikat sledri yang harganya 1000an (ini yang bikin rasa pentol jadi istimewa)
-Daging, komposisinya sesuai selera, makin banyak makin enak. Dicincang kecil-kecil kemudian di blender sudah bisa halus seperti gilingan. Kalau saya lebih suka yang masih bertekstur daging jadi tidak semua daging saya blender. Sebagiannya saya sisihkan masih berbentuk cincangan kecil.
-Campur daging, tepung, kocokan telur dan bumbu dalam satu wadah, uleni dengan air dingin (air es). Tambahkah penyedap sedikit saja.
-Bentuk bulat-bulat dengan memakai 2 sendok dan langsung masukkan ke dalam rebusan air mendidih. Atau jika adonannya lebih lembek bisa dengan tekhnik yang pakai tangan. Kalau saya sih lebih suka yang pakai sendok. Tangan lebih bersih dan gak perlu cuci-cuci jika mendadak perlu melakukan hal lain.
-Jika penthol sudah naik mengambang ke permukaan air, tandanya ia sudah matang dan bisa diangkat kemudian ditiriskan.