Kamis, 31 Oktober 2013

Bahagia Saat Menerima Hasil USG

Setelah beberapa kali lahiran buku antologi melulu.. entahlah kayaknya sudah nggak ada rasanya yang cetar gitu saat lahiran antologi, cuman secuil karya yang berkumpul rame-rame sama tulisan buanyak teman. Saya kepingin sekali mengharap lebih tinggi mempunyai buku solo, satu buku yang isinya cuman tulisan saya doang...

Berhubung untuk mewujudkan harapan itu nggak mudah, saya pake jurus batu loncatan. Kemarin alhamdulillah meskipun juga masih berupa antologi kumpulan kisah inspiratif, tapi 75% tulisan saya, selebihnya saya lengkapi dengan meminta naskah teman-teman sesama santri. Buku itu bertajuk KISS, kisah indah seputar santri, Terbit tahun lalu. Alhamdulillah meski tidak booming tapi semoga penerbitnya nggak rugi sudah menerbitkan naskah itu ya hohoho..

Rabu, 30 Oktober 2013

Prestasi Itu Tak Melulu Harus Berupa Angka


Puas sekali melihat hasil nilai UTS Fahri. Meskipun ayahnya sempat bilang nilai-nilainya Fahri menurun... karena kelas 1 kemarin dia sering dapat angka sempurna 100.

Owalah.. nilai 90 itu sudah kereen, semua nilainya 90 keatas, cuman 1 pelajaran yang dapat nilai 82. Masih masuk standar sekolah yang harus mencapai angka 8.

Saya katakan sama Fahri, "Ini sudah bagus kok, Nak.. ibu sudah seneng yang penting berapapun nilainya didapat dengan jujur, bukan nyontek atau kerjasama dengan teman.. oke!".

Selasa, 29 Oktober 2013

Pekerjaan Setrika itu Bukan Passion..

Seorang teman pernah bilang di sms kepada saya "Eh kusangka mbak itu hobby setrika.. passionnya disana.. karena bisa setrika sambil baca buku gituh.. hehehe" teman saya ini bilang begitu soalnya dalam sebuah group kepenulisan saya pernah cerita kalau sanggup baca novel cepat karena bacanya juga bisa sambil setrika :D.

Batin saya bilang, ini orang ngeledek buanget. Mana ada sih orang punya hobby setrika kalau bukan karena terpaksa nggak ada uang untuk bayarin laundry atau ART gitu. Kalau pun ada itu merupakan makhluk jenis perempuan yang langka wkwkwk...

Bukannya saya mau menggerutu atau mengeluh lagi tentang kerjaan satu itu. Dulunya saya ogah-ogahan dan menganggap nggak penting buat setrika, paling saya strika baju suami buat kerja, seragam sekolah anak-anak sama baju kalau buat keluar rumah acara agak resmi gitu. Tapi setelah saya tahu info kesehatan (dari tivi kalau nggak salah) bahwa setrika itu penting sebagai cara membunuh kuman lapis kedua setelah mencuci dan menjemurnya. Apalagi buat pakaian-pakaian dalam, menyetrikanya bisa membunuh kuman-kuman atau virus penyebab kanker yang mengerikan buat menyebutnya saja huhu. Setelah tahu info itu saya jadi tergerak mendisiplinkan diri untuk menyetrika SEMUA baju anggota keluarga saya... termasuk daster-daster dan sarung santai yang saya pakai sehari-hari, baju-baju bermain anak-anak dan lain-lain dan yang paling saya utamakan malahan pakaian-pakaian dalam (ehm maaf bukan maksud porno loh ya^^). Dan merasakan baju yang terkena gosokan estrika beserta pengharum gitu rasanya dipakai emang lebih enak dan nyaman. 

Jumat, 25 Oktober 2013

Kompetisi Penulisan Sun Anugerah Caraka 2013 untuk Blogger

Kabar gembira! Sun Anugerah Caraka (SAC) 2013 diperpanjang! Untuk memberikan kesempatan kepada peserta yang  belum berpartisipasi dan ingin mengikuti kompetisi menulis bagi blogger, SAC 2013 diperpanjang hingga 30 Oktober 2013.  Ayo, segera kirimkan hasil karya kamu! Hadiah puluhan juta rupiah telah menanti!
SUN ANUGERAH CARAKA 2013
  • Periode: 10 Juni – 30 Oktober 2013
  • Batas pengumpulan artikel baik itu dalam bentuk hard copysoft copy maupun link  tulisan untuk  blogger pada tanggal 30 Oktober 2013 (cap pos dan email: sac13_sunlife@cognito.co.id)
  • Pemenang akan diumumkan dalam melalui www.brighterlife.co.id  Facebook Brighter Life Indonesia, twitter @brighterlifeID, dan www.sunlife.co.id.
Tema
  1. Lomba Penulisan: Perlunya Perlindungan Kesehatan untuk Keluarga
  2. Lomba Foto: Gaya Hidup Sehat
SYARAT UMUM MENGIKUTI KOMPETISI

Minggu, 20 Oktober 2013

Sinergi Keikhlasan Antara Guru, Murid dan Walimurid.

Beberapa hari yang lalu saya sempat merasa jengah dengan sebuah masalah yang terjadi dalam paguyuban (komunitas) wali murid di sekolah anak sulung saya, Fahri.

Masalah pertama, adalah saat anak-anak kami naik kelas 2 MI (SD), salah seorang wali murid mengembalikan buku paket dari sekolah karena menemukan di toko buku dengan harga yang lebih murah. Wali murid tersebut mengkalkulasi selisih harga total buku dari sekolah dan di toko kurang lebih seratusan ribu. Hmm.. padahal jika membeli di sekolah itu boleh dicicil selama 6 bulan (untuk meringankan walimurid yang ekonomi pas-pasan)

Pihak sekolah memang tidak mewajibkan membeli paket buku tersebut, namun selama ini selalu diorganisir oleh guru-guru sekolah. 

Masalah kedua terjadi lagi tak lama setelah anak-anak kami menghadapi ulangan harian. Soal-soal yang sudah diberikan nilai oleh guru-guru itu diberikan kepada murid-murid untuk dibawa pulang dan diperlihatkan kepada orang tuanya masing-masing. Kemudian ternyata ada beberapa soal yang kurang teliti mengkoreksinya dari beberapa murid. Hal itu dipermasalahkan dengan agak emosi, sampai-sampai walimurid itu meminta gurunya diganti, tak mau anaknya diajar oleh salah satu guru yang salah koreksi tersebut. Walimurid itu menilai guru tersebut kurang cakap dalam mengajar, dan dia kurang puas.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Jalan-jalan di Royal Plaza Sambil Kopdaran

Hari Minggu kemarin bener-bener hari yang menyenangkan deh.
Acara jalan-jalan ke Royal Plaza Surabaya juga bisa sekalian jadi acara janjian kopdaran bersama teman blogger, teman Fesbuk juga teman sesama penulis FLP.. 

Saya datang bersama keluarga,bersama suami, adik ipar dan 3 anak kecil, 2 anak saya Fahri dan Zahra dan juga keponakan saya Manzil. Karena ibunya manzil nggak bisa ikut maka jadilah Mbah uti (ibu saya) ikut dalam rombongan jalan-jalan itu. Sayang lah kalau keluar bawa mobil isinya cuma sedikit hehehe..



Setelah sampai di dalam Royal plaza, namanya anak-anak yang dicari dan diminta duluan adalah arena permainan. Tapi mereka termasuk suka narsis sama kayak yang lagi nulis ini qiqiqi, suka banget kalau diajak atau disuruh foto-foto. Jadi ya foto-foto dulu lah buat kenang-kenangan. Karena jarang-jarang juga kami mampir kesana kalau nggak ada barengan kepentingan lain datang ke Surabaya. 




Bersama 3 krucil yang kemrintil semua, Zahra (baju merah), Manzil (baju pink) dan Fahri (kaos biru putih)


Fahri sama Zahra berpose sejenak :)

Selasa, 15 Oktober 2013

Kakek Tua Pembersih Rumput yang Juga Berqurban


Kemarin saya sempat melihat berita tentang nenek miskin yang bisa memberikan kambing untuk Qurban Idul Adha. Nenek tersebut kondisi rumahnya jauh dari kesan mapan, pekerjaannya hanya seorang buruh tani, beliau menabung sedikit demi sedikit agar bisa membeli kambing untuk qurban. Subhanallah.. Berita yang cukup membuat haru dan salut.

Disini saya juga ingin membagikan cerita tentang tetangga saya. Hampir mirip ceritanya dengan si Nenek berhati mulia yang diliput salah satu stasiun TV itu. Kalau tetangga saya adalah seorang kakek tua, Mbah Pardi namanya, beliau hidup sendirian tanpa anak-anaknya. Anak-anaknya sama sudah berkeluarga dan kehidupan mereka sama pas-pasan juga. Semenjak muda pekerjaannya mbah Pardi adalah menjadi buruh tani dan serabutan, disuruh pekerjaan -kasar dan berat- apa saja mau. Kini di usianya yang sudah sepuh, mbah Pardi lebih suka mengembala kambing, jadi pekerjaannya setiap hari mencari rumput untuk kambing-kambingnya sembari sesekali disuruh orang untuk membersihkan halaman dan mencabuti rumput liar (saya termasuk yang sering meminta tolong beliau untuk membersihkan halaman rumah).

Tongseng Kambing Hasil Coba-coba.

Maksud hati tadi pengen bikin sate. Daging kambing sudah saya rendam dengan parutan nanas (katanya biar empuk dan menghilangkan bau prengus), kemudian saya potong-potong. Tapi ternyata saat mau menusuk-nusuk gitu kok ya maleees banget, nggak ada yang bantuin gitu loh. Jadi saya berubah haluan nggak jadi bikin sate. Daging itu saya masak tongseng yang entah bumbunya benar atau tidak. Asal mencoba saja hehehe..

Jadi tadi dapat daging kira-kira 4 ons kemudian sebagian saya masukkan frezer. Kira-kira 2 ons daging yang saya olah. Sesudah saya rendam nanas dan dipotong kecil-kecil, daging itu saya laburi garam dan saya goreng.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Bikin Brownies Tanpa Mixer Dan Oven.

Membaca postingan blog mbak Hairi Yanti (disini http://coretanyanti.wordpress.com/2013/10/10/bikin-brownies-tanpa-mixer-dan-oven/) kemarin jadi penasaran kepingin nyoba. Resep bikin kue bronis tanpa mixer dan oven. Hmm.. kan enak banget tuh, gak ribet. Saya baca kok kayaknya bahan semua ada di rumah jadi beneran prakteh deh.

Tapi ternyata bahannya ada yang kurang ukurannya. Terigu yang aslinya resep 250 gram dirumah cuma ada 200 gram. Coklat bubuk cuma ada 2 bungkus 20 gram, padahal di resepnya 50 gram.
Ya sudahlah saya males keluar rumah buat tambahan, saya eksekusi itu bahan seadanya dengan mengurangi ukuran bahan-bahan lainnya hehehe.. 

Jadi tadi resep saya adalah :
-200 gram tepung terigu.
-200 gram gula bubuk (dikurangi sesendok supaya nggak kemanisan ^^)
-40 gram coklat bubuk
-200 cc minyak Goreng (segelas belimbing ngak penuh, kurangi dikit juga hehe.. )
-200 cc air kopi sachet (yang tanpa ampas, tadi saya pakai luwak white coffe)
-2 butir telur.
-1 sdt garam
-1 sdt soda kue.

Caranya :

Jumat, 11 Oktober 2013

Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema: “Merayakan Warna-warni Indonesia” (Detlen 15 November 2013)


Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan NulisBuku.com menyelenggarakan Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema: 
“Merayakan Warna-warni Indonesia” serta Workshop Menulis - 12 Kota di Indonesia.

Kategori penulisan: Novel | Cerpen Fiksi | Cerpen Non-Fiksi | Puisi

Cara Berpartisipasi:

Ketentuan:
A. Menulis sesuai tema 'Merayakan Warna-Warni Indonesia' dalam bentuk Novel  (Fiksi), Cerpen (Fiksi), Cerita nyata (Non-Fiksi), dan Puisi yang memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan Indonesia baik ke dalam maupun luar negeri.

B. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Diketik rapi dengan komputer dengan format file Microsoft Word (.doc). Terdapat 4 Kategori Karya:

  • Kategori Novel: panjang antara 100-150 halaman A4, spasi 1, font: Times News Roman 12. Sertakan sinopsis lengkap maksimal 2 (halaman A4), margin by default.
  • Kategori Cerpen (fiksi) dan cerita nyata (Non-Fiksi): panjang tulisan 5-10 halaman A4 dengan spasi 1, Font Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.
  • Kategori Puisi: panjang tulisan 1-5 halaman A4 dengan spasi 1, Font: Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.

C. Dalam pengiriman naskah, mohon memperhatikan ketentuan berikut:
  • Email berisi 2 lampiran file (Khusus untuk kategori novel ada 3 lampiran, plus file sinopsis naskah), diantaranya: a. Formulir Pendaftaran dan surat pernyataan (Download di sini: http://goo.gl/jKGQiW     ; b. Naskah Lomba; c. Sinopsis Naskah (Khusus kategori Novel)
  • Pada judul email diisi dengan format: [Kategori] - [Judul tulisan] - [Nama Lengkap Peserta]; Contoh: Non-Fiksi - Cerita dari Banyuwangi - Ananda Bayu Satriani. Perhatikan: Satu email hanya untuk satu kategori naskah.
  • Pada bagian isi email diisi dengan judul naskah.
  • Dikirim via email ke: tulisnusantara@gmail.com.

D. Follow Twitter @tulisnusantara. Kemudian mention @tulisnusantara serta twit sinopsis naskah Anda yang telah dikirim dengan menggunakan tagar (hashtag): #TulisNusantara (Jumlah twit bebas)*

E. Periode lomba: mulai hari Sabtu, 5 Oktober hingga Jumat, 15 November 2013, naskah diterima paling lambat jam 23:59 WIB pada hari Jumat, tanggal 15 November 2013.

F. Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!

G. Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah, akan dilakukan pada acara 'Awarding Night' pada hari Sabtu, 30 November 2013 di Jakarta.

SYARAT UMUM:

Kamis, 10 Oktober 2013

Dunia Zahra, Dunia Merah Muda.

Zahra, adalah bidadari kecil saya. 
yeaaa.. ibu mana sih yang tak menyebut anak perempuannya sebagai bidadarinya? hehe.. 

Ini surat terbuka saya buat Zahra...
Meskipun untuk mengikuti sebuah even di komunitas Emak Blogger namun ini juga murni kata hati ibu buat zahra :)

Dear Zahra, smoga kelak saat kau sudah pandai membaca dan internetan, berpetualang di dunia maya (untuk hal-hal positif) juga bisa membaca tulisan ibu disini ya.

Kelahiranmu dulu sungguh membuat kami bersuka cita, Karena seolah melengkapi kebahagiaan kami setelah mempunyai kakak laki-lakimu, mas Fahri. Serasa lengkap sudah kami memliki sepasang anak laki-laki dan perempuan. 

Dulu waktu lahir ibu sempat sedih melihat wajahmu ditumbuhi banyak bulu, dua alis seolah menyatu, rambut hitam lebat dan seolah pinggiran alis kiri kanan juga menyambung dengan rambut.. huhu. Tapi nenekmu membesarkan hati ibu, bahwa lama-lama bulu-bulu itu akan hilang seiring pertumbuhan melebarnya kulit. Dan alhamdulillah ternyata nenekmu benar, makin hari wajahmu makin bersih dan cantik, putih melebihi warna paling terang punya kedua orang tuamu hihi (Nggak enak juga kalau dikatain orang yang melihatmu terus komentar "iih putih bersih nggak kayak bapak emaknya, niru siapa tuh? hohoho, kamu asli anak ibu sama ayah lho, bukan anak selingkuhan sama tetangga, na'udzubillah deh..).. Huhu malu juga ya ibu ini melihat anak lahir kok mempermasalahkan tampilan fisik. Harusnya saat melihat kau terlahir dengan organ tubuh yang sempurna ibu sudah harus bersykur atas karunia Allah pada kami. Maaf ya... 



Zahra bersama ayah saat belajar merangkak. 6 bulan.
Bersama ibu, 6 bulan.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Jangan Memberi Uang Kepada Pengemis!??

Beberapa hari yang lalu di facebook beberapa teman saya ada yang membagikan sebuah status dari seseorang. Yang mana status itu berisi informasi tentang pengemis-pengemis jalanan yang oleh pemkot akan dipekerjakan sebagai penyapu jalanan dengan gaji 700rb sebulan. Mereka menolak dan menawar kalau gajinya dinaikkan menjadi 4-10 juta sebulan baru mereka mau.. 

Copas statusnya adalah : 
Himbauan :

Para pengemis dan anak jalanan di kota Bandung, akan dipekerjakan sebagai penjaga kebersihan kota (penyapu jalanan dll) oleh walikota Bandung terpilih, Ridwan Kamil. Gaji yg ditawarkan Rp.700.000,-/bln ( standart gaji rata-rata Asisten Rumah Tangga pemula ). Namun pada saat mereka di kumpulkan di sauatu tempat, Mereka menolak sambil mengajukan syarat, boleh asalkan gajinya 4-10juta sebulan
Oleh sebab itu :
*Ayo, kita stop utk membagi2kan uang kpd pengemis di jalanan .
Karena sangat sangat :
TIDAK MENDIDIK.....!
Itu himbauan dari Bpk Walikota Ridwan Kamil


Yang membuat saya agak merenung adalah saat teman-teman membagikan status itu beserta ajakan "jangan memberi uang kepada pengemis!". Hmm.. ada benarnya memang jika memberikan uang kepada pengemis yang menjadikannya sebagai 'profesi' itu memang tidak mendidik. Membuat mereka malas dan manja. Namun bukankah tidak semua pengemis menjadikannya sebagai profesi? bagaimana jika kebetulan kita bertemu dengan pengemis yang benar-benar terpaksa mengemis karena keterdesakan hidup? benar-benar dua hari belum bertemu makanan... bagaimana pertanggung jawaban kita nanti di akhirat ketika ditanyakan "kenapa hari itu kamu biarkan orang itu kelaparan?". Tak semua orang susah hidupnya rela menggadaikan harga diri demi menjadi pengemis. 

Kamis, 03 Oktober 2013

Ongkir yang Bikin Mikirrr...

Seorang teman fesbuk dan juga tetangga saya pernah menulis status begini :
"Hmm dulu saya suka baca, sampe sekarang juga masih suka baca loh... baca katalog belanja tapi hehehe.."

Saya membacanya sambil senyum-senyum. Rupanya demam belanja onlen itu juga telah menjangkit padanya.

Ada juga kerabat saya yang pernah menulis komen :
"Duuh setiap gajian rasanya tangan dan mata ini gatel saja pengen ngeklik gambar-gambar yang ditawarkan toko online..". waktu itu saya bikin status apa ya? lupa. Intinya tentang kebiasaan wanita yang gak bisa nahan melihat deretan model fashion terbaru.

Rabu, 02 Oktober 2013

Blog Competition Pertamina Berbagi “Energi Masa Depan”

Sumber Info : http://blog.kompasiana.com/2013/10/01/ikutilah-blog-competition-pertamina-berbagi-energi-masa-depan-594615.html


13805993772086459535
Dok.Pertamina
Fakta bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya hingga hari ini masih tidak terbantahkan. Potensi indonesia tersebar dari puncak gunung hingga ke laut lepas, dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di timur. Alam Indonesia menyediakan semua itu untuk kita olah dan kita kelola demi kelangsungan negeri ini.

Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah sumber energi. Indonesia masih menjadi produsen utama minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Namun kekayaan energi indonesia tak cuma mineral hasil tambang. Berjajar di sepanjang garis khatulistiwa, Indonesia diberkahi sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia juga punya potensi angin yang melimpah karena memiliki garis pantai yang sangat panjang. Belum lagi jajaran gunung berapi yang menyediakan potensi panas bumi yang besar.
Meskipun sumber energi tersedia melimpah di nusantara, negeri ini ternyata belum mampu mengoptimalkan penggunaannya. Permasalahan energi masih saja berkutat di seputar pengelolaan dan distribusi minyak bumi. Pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan yang lebih mudah didapat, seperti angin dan sinar matahari, masih  jauh dari maksimal.

Para pengamat menilai, Indonesia akan menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi dalam 20 tahun ke depan. Pasalnya, sebagai salah satu negara dengan penduduk terpadat dan kaya sumber daya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan melejit. Jika diversifikasi energi tidak segera dilakukan, Indonesia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi.

Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) sebagai perusahaan negara yang mengelola sumber energi utama di Indonesia kali ini mengajak Kompasianer semua untuk “urun rembug”, memberi ide dan pendapat lewat tulisan seputar topik pengembangan dan penghematan energi di Indonesia.  Silakan kirimkan tulisan Anda dengan mencantumkan tag “energibaru”.  Untuk bergabung silahkan klik microsite berikut ini.

SYARAT DAN KETENTUAN :

Ada Saatnya Harus Menjadi 'Mother Monster'

Saya mungkin orang tua yang tak begitu menerapkan teori-teori yang pernah diberikan olah para pakar pendidikan anak, baik itu yang terdapat dalam artikel, buku atau seminar. Pada kenyataannya selain teori itu susah dipraktekkan tetapi juga ternyata tak semua cocok untuk semua anak-anak yang sangat beragam karakternya

Sesungguhnya watak atau karakter anak tentulah yang paling mengenalnya adalah orang tua. Orang yang menemani aktifitasnya selama 24 jam, dan harusnya yang paling mengerti cara penanganannya juga orang tuanya, bukan orang lain. Tak semua kata-kata psikolog atau anggota komnas perlindungan anak teorinya harus dipatuhi. Ada beberapa hal yang harus disesuaikan dengan kondisi tertentu saat berinteraksi dengan anak.

Teori-teori yang agaknya kurang saya patuhi adalah :

1. Jangan pernah berkata dengan nada tinggi kepada anak, karena akan membunuh benih-benih kreatifitasnya.

Ahay... dalam hal ini, jujur saya akui kalau saya meski tidak sering tapi pernah juga berkata keras atau membentak kepada anak. Saya berpendapat bahwa berkata dengan keras itu juga perlu, tergantung keadaannya. 

Selasa, 01 Oktober 2013

Lomba Menulis "Home Sweet Home" Berhadiah Umrah



Untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, terkadang kita dihadapkan pada pilihan untuk melangkah dan meninggalkan apa yang selama ini kita miliki. Kita memang tidak pernah tahu apa yang akan kita hadapi nanti, tapi jika tetap bertahan, maka hidup akan selalu sama entah sampai kapan.

Merantau dan traveling adalah pilihan yang sudah sangat lazim untuk menemukan sesuatu yang berbeda. Kita tidak pernah tahu seberapa lama kita akan merantau atau sejauh apa kita akan menghabiskan waktu untuk traveling.

Setelah pergi begitu lama dan begitu jauh, akan ada saat kita merindukan rumah. And it’s time to come back home. Bertemu kembali dengan orang-orang yang kita rindukan, melihat rumah tempat kita dibesarkan, menghirup udara yang tidak lagi sama seperti sekian waktu lalu.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...